Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kutukan Piala Asia: Tim yang Mengalahkan Indonesia Tidak Akan Jadi Juara

6 Februari 2024   13:04 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:13 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irak yang menjadi juara Piala Asia untuk pertama kalinya di tahun 2007. Sumber: getty images (Koji Watanabe)

Di dalam dunia sepakbola, selain ada istilah bola itu bundar dan juga istilah unik lainnya, juga ada yang namanya 'kutukan'. Percaya atau tidak, kutukan di sepakbola ini seringkali menjadi momok menakutkan bagi para pemain sepakbola dan juga tim-tim yang berlaga. Kutukan di dunia sepakbola tersebut bisa dipercaya dan ada juga yang tidak bisa dipercaya. 

Ada pula yang sudah menjadi sebuah mitos. Kutukan tersebut bisa berupa berkah atau bencana. Ada berbagai macam kutukan terkenal di dunia sepakbola, seperti kutukan Guttmann yang membuat Benfica tidak akan juara UCL selama 100 tahun, kutukan juara bertahan Piala Dunia, kutukan mengalahkan Barcelona di babak knock-out UCL, dan lainnya. 

Nah, di Piala Asia pun juga memiliki sebuah kutukan atau mitos yang sampai saat ini masih dipercaya dan sudah terjadi. Kutukannya adalah: tim atau negara yang mengalahkan Indonesia tidak akan menjadi juara atau kalah di babak sebelum final. Memang terbilang aneh, tapi nyata. 

Walaupun Indonesia baru 5 kali berpartisipasi di Piala Asia, tapi di 5 edisi Piala Asia tersebut tim yang satu grup dan yang mengalahkan Indonesia selalu gagal menjadi juara dan bahkan gagal menembus ke  babak juara.  Berikut ini penjelasannya.

Piala Asia 1996: Korsel terhenti di perempatfinal, Kuwait di posisi ke 4, dan UEA menjadi runner-up

Arab Saudi yang menjadi juara Piala Asia 1996 di UEA. Sumber: getty images (Matthew Ashton)
Arab Saudi yang menjadi juara Piala Asia 1996 di UEA. Sumber: getty images (Matthew Ashton)
Bermula di Piala Asia 1996, dimana Indonesia adalah tim debutan alias pertama kalinya timnas Indonesia mentas di Piala Asia. Timnas Indonesia yang saat itu diperkuat Widodo Cahyono Putro berada di grup A bersama dengan tuan rumah UEA, Kuwait, dan Korsel. Memang lawannya berat semua. Di laga  pertama, Indonesia imbang lawan Kuwait, sementara di 2 laga sisa melawan Korsel dan UEA mereka kalah. 

Di tahun tersebut, Piala Asia masih bersistem 3 grup (A,B,C) dan menganut sistem perempatfinal. Indonesia sebagai debutan di Piala Asia 1996 harus menempati urutan juru kunci. Di babak perempatfinal, korban pertama adalah Korsel. Korsel kalah melawan Iran dengan skor 6-2. Sementara itu, Kuwait dan UEA  berhasil lolos ke semifinal. 

Di semifinal, UEA lolos ke final sementara Kuwait kalah oleh Arab Saudi. Kuwait harus menjalani laga perebutan tempat ketiga, namun nahasnya mereka kalah adu penalti melawan Iran dan harus puas di posisi ke 4. Sementara Itu tuan rumah UEA yang berada di final juga harus puas menjadi runner-up setelah juga kalah melaui adu penalti melawan Arab Saudi.

Piala Asia 2000: Kuwait terhenti di perempatfinal, Korsel dan China kalah di semifinal

Jepang menjadi juara Piala Asia tahun 2000 di Lebanon. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Jepang menjadi juara Piala Asia tahun 2000 di Lebanon. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Indonesia kembali berpartisipasi di Piala Asia tahun 2000 yang diselenggarakan di Lebanon. Di partisipasi kedua ini, Indonesia berada di grup B yang lagi-lagi harus bertemu dengan Kuwait. 

Sementara 2 lawan lainnya adalah Korsel dan China. Kembali berada di grup yang berat. Dan naasnya, Ismed Sofyan dkk di Piala Asia 2000 ini tidak mencetak satu gol pun di 3 laga fase grup. 

Mereka imbang lawan Kuwait lagi tapi tanpa gol, sementara sisanya kalah oleh Korea dan China tanpa sekalipun mencetak gol. Lagi-lagi Indonesia berada di juru kunci. Di babak perempatfinal, Kuwait yang di edisi 1996 kalah di semifinal kali ini harus kalah di babak perempatfinal oleh Arab Saudi. Sementara itu Korsel dan China lolos ke semifinal. 

Di semifinal, keduanya sama-sama kalah dan kembali bertemu di laga perebutan tempat ketiga. Dan di laga perebutan tempat ketiga tersebut, Korsel yang menjadi pemenangnya. Sementara China harus puas di peringkat 4. Sementara itu juara di Piala Asia 2000 ini adalah Jepang.

Piala Asia 2004: Bahrain kalah di semifinal, China runner-up

Jepang back-tob-back champion di Piala Asia 2004 China. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Jepang back-tob-back champion di Piala Asia 2004 China. Sumber: getty images (The Asahi Shimbun)
Di Piala Asia 2004 yang diadakan di China ini, formatnya sudah 4 grup (A,B,C,D). Dan Indonesia kembali tampil untuk yang ketiga kalinya. Disini, Budi Sudarsono dkk yang saat itu dilatih oleh Ivan Kolev berada satu grup dengan tuan rumah China, Bahrain, dan Qatar. 

Jika dilihat dari lawannya, memang juga sangat mustahil kelihatannya untuk menang. Namun, akhirnya di Piala Asia 2004 tersebut Indonesia berhasil mencetak kemenangan pertama di laga perdana melawan Qatar. Indonesia menang dengan skor 2-1. 

Namun, di 2 laga tersisa Indonesia harus mengalami kekalahan dan kembali tidak bisa lolos ke babak perempatfinal. Kekalahan tersebut tentunya didapatkan dari tuan rumah China dan juga Bahrain. Di babak perempatfinal, Bahrain dan China sama-sama menang dan lolos ke semifinal. 

Di babak semifinal, Bahrain terhenti oleh Jepang sementara China berhasil melaju ke babak final. Namun diperebutan tempat ketiga, Bahrain kalah dari Iran dan harus puas berada di peringkat 4. Sementara itu di final, China harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh Jepang yang di Piala Asia 2004 ini mereka back to back juara, setelah di edisi tahun 2000 mereka meraih gelar kedua. 

Piala Asia 2007: Korsel juara 3, Arab Saudi runner-up

Irak yang menjadi juara Piala Asia untuk pertama kalinya di tahun 2007. Sumber: getty images (Koji Watanabe)
Irak yang menjadi juara Piala Asia untuk pertama kalinya di tahun 2007. Sumber: getty images (Koji Watanabe)
Di partisipasi yang ke 4 ini, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia 2007 bersama dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Dan Indonesia sebagai tuan rumah berada di grup D bersama Arab Saudi, Bahrain, dan Korsel. 

Lagi-lagi harus satu grup dengan lawan yang berat. Namun, di pertandingan pertama, Budi Sudarsono dkk yang masih dilatih oleh Ivan Kolev saat itu, berhasil mengalahkan Bahrain dengan skor 2-1. Dan sebenarnya, di laga kedua Indonesia bisa saja memenangkan pertandingan atau imbang melawan Arab Saudi, jika saja wasit tidak berat sebelah. 

Sayangnya, Indonesia harus kalah dengan skor 2-1. Begitu pula di pertandingan fase grup terakhir, Indonesia juga kalah melawan Korsel dengan skor 1-0. Lagi-lagi tidak bisa lolos ke fase knock-out. Sementara itu, di ababak perempatfinal, Arab Saudi dan Korsel sama-sama meraih kemenangan dan melaju ke semifinal. Di babak semifinal, Korsel  secara mengejutkan kalah oleh Irak yang saat itu masih diperkuat oleh Younis Mahmoud lewat adu penalti. 

Sementara itu, Arab Saudi lolos ke final setelah diluar dugaan mampu mengalahkan sang juara bertahan, Jepang. Di babak perebutan tempat ketiga, Korsel berhasil memenangkan pertandingan lewat adu penalti. Sementara itu, Arab Saudi harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh Irak dengan skor 1-0 yang membuat Irak akhirnya keluar sebagai juara Piala Asia untuk pertama kalinya. Dan kebetulan, final Piala Asia 2007 tersebut digelar di Indonesia. 

Piala Asia 2023: Iraq terhenti di 16 besar, Jepang dan Australia kalah di perempatfinal

Irak dan Jepang,lawan Indonesia di fase grup terhenti di Piala Asia 2023 Qatar. Sumber: getty images
Irak dan Jepang,lawan Indonesia di fase grup terhenti di Piala Asia 2023 Qatar. Sumber: getty images
17 tahun absen di Piala Asia, akhirnya Indonesia kembali mentas di Piala Asia 2023 era kepelatihan STY. Di Piala Asia 2023 ini sudah mulai memakai format 6 grup dengan menggunakan sistem lolos peringkat 3 terbaik. Dan Piala Asia 2023 ini tuan rumahnya adlah Qatar, yang 2 tahun lalu sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. 

Di Piala Asia 2023 ini, Indonesia berada di grup D bersama Irak, Vietnam, dan Jepang. Lagi-lagi harus menghadapi lawan yang berat, terutama lawannya adalah juara Piala Asia terbanyak, Jepang. 

Sempat pesimis karena hanya menang sekali melawan Vietnam dan 2 kali kalah melawan Irak dan Jepang, namun akhirnya Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. 

Tapi, di babak 16 besar langkah Jordi Amat dkk harus terhenti setelah dikalahkan oleh Australia dengan skor 4-0. Meski begitu, perjuangan Indonesia tetap layak mendapat apresiasi. 

Sementara itu itu Irak dan Jepang mengalami nasib naas yang berbeda. Irak kalah secara menyakitkan di babak 16 besar oleh Yordania, sementara Jepang dan Australia tersingkir di babak perempatfinal. Sungguh sangat mengejutkan bila tim favorit juara, Jepang terhenti langkahnya di babak perempatfinal. Namun untuk negara mana yang akan menjadi juara Piala Asia 2023, masih menjadi misteri yang akan terjawab di tanggal 10 Februari 2024 nanti.

Boleh percaya boleh tidak, namun itulah kenyataannya. 5 kali Indonesia berpartisipasi di Piala Asia, tidak ada satupun dari lawan yang berjumpa dan mengalahkan Indonesia yang berhasil menjadi juara. 

Kebanyakan dari lawan-lawan tersebut hanya mentok menjadi runner-up dan terhenti di babak perempatfinal maupun semifinal. Menarik juga untuk ditunggu negara mana yang akan menjadi juara Piala Asia 2023, apakah tuan rumah Qaar atau justru akan melahirkan juara baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun