Seakan gol tersebut mulai membuat stamina para pemain Indonesia mulai 'loyo' dan kehilangan fokus. Hingga akhirnya di menit 90+1, Indonesia kembali kebobolan oleh Harry Souttar.Â
Skor 4-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Dan demikian, perjuangan timnas Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023 harus terhenti. Walau begitu, tetap harus diapresiasi.
Gemuruh para suporter Indonesia di sepanjang pertandingan
Ini yang membuat saya dan juga mungkin suporter timnas Indonesia yang menonton dari rumah di TV merinding dan terharu. Bertanding di Jassim Bin Hamad yang kapasitasnya hanya 15.000 penonton, namun suporter timnas Indonesia justru hadir lebih banyak dari suporter timnas Australia.Â
Hampir seluruh tribun stadion terisi penuh dengan suporter timnas Indonesia. Yang lebih merinding lagi, teriakan dan yel-yel khas suporter Indonesia juga berkumandang serta bergemuruh di sepanjang pertandingan berlangsung.Â
Bahkan yel-yel dari suporter timnas Australia pun kalah dengan suara lantang para suporter timnas Indonesia. Seakan, Sandy Walsh dkk seperti bermain di kandang sendiri, walaupun itu di Qatar. Hehehe.Â
Dan suporter timnas Indonesia tampak begitu semanagt, ceria, dan terus meneriakkan yel-yel meskipun timnas Indonesia harus kebobolan dan kalah dalam pertandingan ini. Salut dan bangga sekali dengan mental serta loyalitas para suporter Indonesia yan hadir di Qatar ini.Â
Perjuangan yang patut diapresiasi dan sejarah yang membuat bangga
Meskipun tersingkir ddan terhenti di babak 16 besar, namun perjuangan timnas Garuda tetap harus diapresiasi. Jordi Amat dkk juga telah mencatatkan sejarah yang membuat seluruh rakyat Indonesia bangga: lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya.Â
Dan secara signifikan, permainan timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong semakin meningkat dan sedikit-demi sedikit mengalami banyak perubahan.Â
Dan saya rasa tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan STY sebagai pelatih tetap timans Indonesia senior. Selain lolos di babak 16 besar untuk pertama kalinya, di Piala Asia 2023 saat fase grup Indonesia juga selalu mencetak gol di tiga pertandingan, meski hanya 3 gol saja.Â