Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

9 Film Terburuk di Tahun 2023

29 Desember 2023   17:55 Diperbarui: 29 Desember 2023   18:33 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Shazam 2. Sumber: The Movie Database (AndrewTardif)

Kita sudah membahas film terbaik di tahun 2023. Sekarang saatnya mengulas dan membahas beberapa film yang paling buruk di tahun 2023. Beberapa film terburuk di tahun 2023 ini buruk dan jelek dalam hal alur cerita, pemilihan peran, konflik cerita, dan akting dari para pemainnya. 

Ada yang alur ceritanya terburu-buru dan membosankan, ada yang alur ceritanya tidak begitu jelas dan kurang greget, ada konflik cerita yang tidak begitu berkesan dan biasa saja, ada yang memilih peran yang justru tidak sesuai dengan karakter yang dimainkan, hingga chemistry serta akting yang kurang dibangun lebih dalam lagi. Dari semua film yang dibilang buruk di tahun 2023, ada 9 yang menurut saya adalah yang terburuk. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Shazam! Fury of The Gods

Poster film Shazam 2. Sumber: The Movie Database (AndrewTardif)
Poster film Shazam 2. Sumber: The Movie Database (AndrewTardif)
Sukses di film pertamanya tahun 2019 dengan menggabungkan unsur horor, komedi, dan action, banyak penggemar berharap di film sekuelnya juga akan lebih bagus dan lebih menarik. Dan harus menunggu 4 tahun lamanya untuk melihat sekuel dari Shazam yang berjudul Shazam! Fury of The Gods.

Namun, setelah melihat film sekuel tersebut, ternyata jauh dari harapan dan ekspektasi. Sekuelnya malah berantakan dan buruk dari segi gerita, karakter, dan adegan actionnya. 

Ceritanya benar-benar berantakan dan kurang begitu greget, karakter supervillain yang ditampilkan justru tidak berasal dari komik dan terkesan mengkhayal + ngawur, dan adegan action yang singkat serta sangat tanggung sekali dan juga tidak begitu memuaskan. Satu-satunya yang paling bagus di Shazam 2 adalah cameo dari Wonder Woman (Gal Gadot) di akhir film.

2. The Flash

Poster film The Flash. Sumber: The Movie Database (JoeSSS)
Poster film The Flash. Sumber: The Movie Database (JoeSSS)
Mungkin banyak yang terlanjur menyukai The Flash versi Grant Gustin dan juga versi serialnya, jadi saat mengetahui yang ditunjuk memerankan The Flash versi film adalah Ezra Miller, banyak yang tidak tertarik dan tidak menyukai. 

Benar saja, Ezra Miller sangat garing dalam membawakan karakter Barry Allen dan sangat kurang macho juga dalam memerankan karakter The Flash. Itu sudah terlihat ketika main di film Justice League. Ezra Miller juga beberapa kali tersandung masalah pribadi, namun pihak DC tetap saja keukeuh mempertahankan Ezra Miller untuk memerankan The Flash. Untungnya, film Justice League tetap masih bagus an bisa dinikmati walau tercoreng dengan akting kaku dari Ezra Miller. 

Dan ketika DC membuat film The Flash, sudah banyak yang terlanjur tidak suka dan lebih memilih menonton serialnya yang dibintangi oleh Grant Gustin tersebut. Namun karena mungkin juga pada penasaran, akhirnya memutuskan untuk nonton film The Flash. Dan benar saja, filmnya sangat amat berantakan, tidak jelas, dan membosankan. Alur cerita versi komiknya dirubah,  dan adegan perkelahian dengan villain utama juga tidak begitu greget dan terlalu singkat. 

Ceritanya malah fokus ke Supergirl yang ingin melawan Zod dan hanya sebagian kecil fokus pada karakter Barry Allen yang ingin mengubah masa lalu. CGi dari film ini juga masih terlihat kasar. Yang paling bagus dari film ini adalah cameo dari Ben Affleck di awal film sebagai Batman, cameo Wonder Woman (Gal Gadot), dan tentunya kembalinya Michael Keaton yang berperan sebagai Batman versi tahun 1989. 

3. The Little Mermaid

Poster film The Little Mermaid. Sumber: The Movie Database (mrgalser)
Poster film The Little Mermaid. Sumber: The Movie Database (mrgalser)

Dari pemilihan cast, baik pemeran Ariel dan Scuttle serta yang lainnya, sudah bisa ditebak dan dibayangkan jika The Little Mermaid versi live action tidak akan bisa sebagus versi animasinya. 

Scuttle yang harusnya diperankan oleh pria, di versi live action malah diperankan oleh wanita. Dan Ariel yang di animasi berkulit putih gelap, di versi live action malah berkulit hitam. Namun setelah filmnha rilis, memang akting dari Halle Bailey sangat memukau dan lumayan bagus. Suaranya juga sangat merdu saat bernyannyi.

 Namun sayangnya, chemistry antara Ariel dan King Triton (Javier Bardem) kurang begitu mengena dan terkesan kaku. Harusnya hubungan antara ayah dan anak dibangun begitu dekat dan begitu dramatis. Namun di film ini komunikasi antara keduanya sannat kurang dramatis dan kurang begitu greget. 

Begitu pula dengan jalan ceritanya. Awal adegan dirubah dan sama sekali tidak spesial dan adegan akhir saat Pangeran Eric bertemu kembali dengan Ariel juga kurang begitu spesial dan kurang dramatis, bahkan juga tanpa dialog. Yang bagus di film ini hanyalah efek visualnya yang sangat indah dan CGI-nya yang begitu dahsyat. Sementara koreo musikalnya juga keren sekali. Namun tidak engan alur ceritanya dan juga akting beberapa pemerannya.

4. Five Nights at Freddy's 

Poster film Five Nights at Freddy's. Sumber: The Movie Database (vgfu34)
Poster film Five Nights at Freddy's. Sumber: The Movie Database (vgfu34)
Film yang diadaptasi dari game ini memang bertema horor dan konon katanya memiliki jumpscare yang bisa bikin jantung mau copot. Namun kenyataanya, film Five Nghts at Freddy's malah jauh dari harapan dan terkesan kurang menyeramkan. JUmpscare yang disuguhkan tidak begitu mengagetkan dan momen horornya begitu singkat sekali. Justru drama keluarganya lah yang lebih banayk daripada adegan slasher horornya. Alurnya begitu membosankan dan adegan flashback-nya juga kurang digali lebih dalam lagi. Jadi, critanya memang masih gantung dan kurang memuaskan.

5. Winnie The Pooh: Blood & Honey

Poster film Winnie The Pooh: Blood & Honey. Sumber: The Movie Database (MovieMadMatt)
Poster film Winnie The Pooh: Blood & Honey. Sumber: The Movie Database (MovieMadMatt)
Jika kalian membayangkan Winnie The Pooh, pasti yang dibayangkan adalah sosok beruang yang lucu menggemaskan dan baik hati. Eitts, jangan salah! di film ini, Winnie The Pooh yang dihadirkan bukan Pooh yang merupakan sahabat bagi anak-anak dan Pooh karya dari Christopher Robin. 

Winnie The Pooh yang satu ini benar-benar jahat dan sangat kejam! Winnie The Pooh:Blood and Honey menceritakan tentang Winnie The Pooh yang berukuran sama seperti manusia yang membunuh banyak korban tanpa ampun dan sangat sadis sekali. 

Dan alih-alih bisa membuat film horor ini bagus, malahan film horor yang memakai karakter Disney ini justru malah terkesan sangat memaksakan sekali dan ceritanya pun juga berantakan serta sangat ngawur sekali. Di film ini kesannya sang sutradara ingin memberikan gambaran buruk tentang sosok Winnie The Pooh. 

Dan semestinya para penggemar Pooh Disney marah dan geram melihat film ini dan juga melihat karakter favorit mereka dipermainkan diubah menjadi jahat. Walaupun Winnie The Pooh: Blood & Honey akan memiliki sekuel, tidak akan ada yang tertarik untuk menonton kelanjutannya.

6. Meg 2: The Trench

Poster film Meg 2. Sumber: The Movie Database (vgfu34)
Poster film Meg 2. Sumber: The Movie Database (vgfu34)
Film Meg yang pertama lumayan bagus denagn aksi menegangkan Jason Statham yang menaklukkan Megalodon dengan bantuan teman-temannya. Tapi di film Meg yang kedua ini, justru malah Meg yang menjadi sahabat bagi Jason Statham dan kawan-kawannya, meskipun hanya seekor saja. Musuh utama di Meg 2 ini adalah gurita raksasa yang sebenarnya sudah terlihat di pertengahan film, namun baru muncul menjelang akhir film. 

Dam kemunculan gurita raksasa ini hanya sebentar saja, dan pertarungannya melawan Megalodon juga sangat singkat sekali. Sekuel film Meg ini hanya lebih banyak dialognya daripada aksi-aksinya. Memang sempat menegangkan di awal dan pertengahan, namun menjelang akhir malah terasa hambar dan tidak begitu klimaks.

7. 65

Poster film 65. Sumber: The Movie Database (JammyBotty)
Poster film 65. Sumber: The Movie Database (JammyBotty)
Film ini menceritakan tentang manusia yang menjelajah waktu menggunakan pesawat dan terjebak di 65 juta tahun yang lalu, tepatnya saat Dinosaurus masih hidup dan berkuasa. Sayangnya, film 65 ini durasinya sangat singkat sekali yaitu 1 jam 33 menit. Dan singkatnya durasi tersebut tentu saja membuat ceritanya sangat terburu-buru dan tidak memiliki potensi yang dalam. 

Film yang hanya berisi 4 pemain saja ini sebenarnya bisa lebih menarik dan bagus bila durasinya 2 jam lebih dan ceritanya bisa lebih berkembang dan tertatat rapi. Sayangnya, sepanjang film hanya menyaksikan Adam Driver dan Ariana GleenBlatt jalan-jalan saja dan dikejar dinosaurus dan T-Rex. Aksi tembak menembak juga tidak begitu lama dan hanya singkat saja. Endingnya juga terlihat dipaksakan sekali.

8. Knights of The Zodiac

Poster film Knights of The Zodiac. Sumber: The Movie Database (heisenbeerg)
Poster film Knights of The Zodiac. Sumber: The Movie Database (heisenbeerg)
Film adaptasi dari anime Jepang ini sebelum rilis pastinya banyak penggemar yang sudah memprediksi jika film Knights of The Zodiac versi Amerika ini akan lebih bagus dan keren. Sayangnya, ekspektasi tak seindah realita. Filmnya malah flop dan berantakan sekali. Tokoh dan karakter Saint Seiya yang diperankan oleh Mackenyu di film ini terlihat kurang powerful dan masih amatir. Yang memerankan memang ganteng dan keren sih, tapi sayangnya kurang bisa begitu menjiwai. Dan adegan pertarungan akhirnya pun juga singkat dan tidak begitu berkesan. 

9. Through My Window: Across The Sea

Poster film Through My Window 2. Sumber: The Movie Database (bokip)
Poster film Through My Window 2. Sumber: The Movie Database (bokip)
Fim pertamanya sukses bikin penonton terbawa emosi dan perasaan. Kisah cinta Raquel (Clara Galle) dan Ares (Julio Pena) ini di film pertamanya memang mereka sudah jadian tapi harus LDR karena Ares berkuliah di luar negeri, sementara Raquel tetap di Spanyol. Dan di film kedua, mereka bertemu kembali walaupun canggung karena Ares dituduh memiliki selingkuhan. 

Di adegan awal hingga pertengahan memang berfokus pada mereka berdua, namun saat pertengahan menuju akhir tiba-tiba fokusnya tidak lagi ke Raquel dan Ares melainkan ke tokoh yang sebenarnya tidak begitu vital dan penting. Dari sinilah cerita mulai amburadul dan berantakan, sehingga momen kebersamaan dan konflik Raquel dan Ares hilang + dilupakan begitu saja. Semoga di film ketiga nanti ceritanya bisa sepenuhnya berfokus ke Raquel dan Ares.

Itulah 9 film terburuk di tahun 2023. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun