Ceritanya malah fokus ke Supergirl yang ingin melawan Zod dan hanya sebagian kecil fokus pada karakter Barry Allen yang ingin mengubah masa lalu. CGi dari film ini juga masih terlihat kasar. Yang paling bagus dari film ini adalah cameo dari Ben Affleck di awal film sebagai Batman, cameo Wonder Woman (Gal Gadot), dan tentunya kembalinya Michael Keaton yang berperan sebagai Batman versi tahun 1989.Â
3. The Little Mermaid
Dari pemilihan cast, baik pemeran Ariel dan Scuttle serta yang lainnya, sudah bisa ditebak dan dibayangkan jika The Little Mermaid versi live action tidak akan bisa sebagus versi animasinya.Â
Scuttle yang harusnya diperankan oleh pria, di versi live action malah diperankan oleh wanita. Dan Ariel yang di animasi berkulit putih gelap, di versi live action malah berkulit hitam. Namun setelah filmnha rilis, memang akting dari Halle Bailey sangat memukau dan lumayan bagus. Suaranya juga sangat merdu saat bernyannyi.
 Namun sayangnya, chemistry antara Ariel dan King Triton (Javier Bardem) kurang begitu mengena dan terkesan kaku. Harusnya hubungan antara ayah dan anak dibangun begitu dekat dan begitu dramatis. Namun di film ini komunikasi antara keduanya sannat kurang dramatis dan kurang begitu greget.Â
Begitu pula dengan jalan ceritanya. Awal adegan dirubah dan sama sekali tidak spesial dan adegan akhir saat Pangeran Eric bertemu kembali dengan Ariel juga kurang begitu spesial dan kurang dramatis, bahkan juga tanpa dialog. Yang bagus di film ini hanyalah efek visualnya yang sangat indah dan CGI-nya yang begitu dahsyat. Sementara koreo musikalnya juga keren sekali. Namun tidak engan alur ceritanya dan juga akting beberapa pemerannya.
4. Five Nights at Freddy'sÂ
5. Winnie The Pooh: Blood & Honey