Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

On This Day: Memperingati 1 Tahun Timnas Argentina Juara Piala Dunia 2022

18 Desember 2023   10:48 Diperbarui: 18 Desember 2023   11:01 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setahun yang lalu, 18 Desember 2022, Messi dkk berhasil menjadi juara dunia 2022. Sumber: getty images (Simon M Bruty)

Hari ini, setahun yang lalu tepatnya tanggal 18 Desember 2022 (Hari Minggu) adalah hari yang bersejarah bagi seorang Lional Andres Messi. Kaena di hari itu, dia akhirnya bisa memenangkan piala dunia pertamanya bersama Timas Argentina sekaligus juga merupakan gelar juara dunia yang ketiga bagi Tim Tango. 

Lewat pertandingan yang sangat sengit, menegangkan, dan membuat 'senam jantung', akhirnya Argentina bisa keluar sebagai juara dunia 2022 setelah mengalahkan Timnas Perancis lewat adu penalti dengan skor 4-2, setelah di waktu normal dan perpanjangan waktu skor berakhir imbang 3-3. 

Dan final ini juga dinobatkan sebagaikan final Piala Dunia terbaik dan terseru sepanjang sejarah. Di final ini, Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik dan juga mendapatkan gelar Man of The Match. Sementara itu Emi Martinez dinobatkan sebagai kiper terbaik.

Momen ikonik saat Messi mencium trofi Piala Dunia. Sumber: getty images (Simon M Bruty)
Momen ikonik saat Messi mencium trofi Piala Dunia. Sumber: getty images (Simon M Bruty)

Jalan terjal hingga perjuangan Timnas Argentina dalam mencapai final dan juara Dunia 2022

Messi dkk saat kalah melawan Arab Saudi di pertandingan pertama Grup C. Sumber: getty images (Visionhaus)
Messi dkk saat kalah melawan Arab Saudi di pertandingan pertama Grup C. Sumber: getty images (Visionhaus)

Perjalanan Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 menuju final dan juara memanglah tidak mulus dan bisa diilang sangat terjal. Di pertandingan pertama saja, Messi dkk secara mengejutkan dikalahkan oleh timnas Arab Saudi. 

Sempat unggul 1-0 di babak pertama melalui gol Messi di kotak penalti, di babak kedua Arab Saudi malah tampil spartan dan menggila dengan membalikkan keadaan dan meemangkan pertandingan dengan skor 2-1. 

Ini tentunya sempat membuat Messi dkk deg-degan, karena di Grup C mereka berada satu tim dengan Polandia dan Meksiko, 2 tim yang tentunya tidak bisa dianggap remeh. 

Namun, dengan tampil percaya diri serta tanpa tekanan akhirnya Messi dkk bisa lolos dari fase grup dan menjadi juara grup. Sementara Arab Saudi harus tersingkir dari Grup C dengan menjadi juru kunci. 

Ujian skuad asuhan Lionel Scaloni tersebut terjadi saat melawan Timnas Belanda di babak perempatfinal.  Di pertandingan yang sangat seru dan keras sekali itu, Argentina yang sudah memimpin dengan skor 2-1 harus kebbolan di menit akhir. 

Semua peluang di kerahkan oleh pemain Argentina di babak perpanjangan waktu namun tidak ada yang berbuah gol. ingga akhirnya harus dilanjutkan melalui adu penalti. Dan akhirnya, Argentina lah yang keluar sebagai pemenangnya dengan skor 4-3. 

Di babak semifinal, Argentina melawan Korasia. Sempat mengira bahwa Modric dkk akan mempersulit dan memberikan perlawanan kepada Argentina, namun kenyataannya Messi dkk menang dengan mudah 3-0. Dan tibalah Argentina untuk tampil di laga final, berjumpa dengan Perancis. 

Di babak pertama, seakan mudah bagi timnas Argentina dengan unggul 2-0 melalui Messi dan Di Maria. Babak pertama Perancis begitu kewalahan dan sama sekali tidak memiliki peluang.

Barulah babak kedua keadaan berbalik dan mejadi milik Mbappe dkk. Berawal dari kesalahan antisipasi bek, pelanggaran di kotak penalti pun terjadi. Mbappe yang menjadi eksekutor berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1. Dan itu menjadi titik kebangkitan Perancis, dimana setelah itu Mbappe kembali mencetak gol penyama kedudukan. 

Skor 2-2 bertahan di waktu normal dan dilanjutkan perpanjangan waktu. Di 15 menit kedua Argentina kembali unggul 3-2 lewat gol Messi, lagi-lagi harus disamakan oleh Perancis lewat hattrick Mbappe.

Laga yang seru dan menegangkan inipun harus berlanjut lewat adu penalti. Dan saat adu penalti ini, Hugo Lloris tak satupun bisa menyelamatkan tendangan penalti dari 4 pemain Argentina. Dan Timnas Perancis gagal 2 kali mengeksekusi tendangan penalti. Dan lewat drma adu penalti itulah, akhirnya Argentina meraih gealr juara dunia ketiganya setelah menunggu 36 tahun. 

Dan akhirnya Messi mendapatkan gelar juara dunia pertamanya, setelah di tahun 2014 gagal. Memang Argentina ini mirip dengan Spanyol di tahun 2010, kalah dilaga awal namun berjaya di final.

Penyelamatan Emi Martinez di menit akhir yang ikonik

Momen peluang Kolo Muani di menit akhir perpanjangan waktu kedua. Sumber: getty images (Buda Mendes)
Momen peluang Kolo Muani di menit akhir perpanjangan waktu kedua. Sumber: getty images (Buda Mendes)
Masih segar dalam ingatan peluang menit terakhir di perpanjagan waktu kedua. Kala itu Kolo Muani yang mendapatkan umpan serta lari tanpa kawalan berhadapan satu lawan satu dengan Emiliano Martinez. 

Alih-alih di klaim sebagai 100% gol, tendangan bola justru berhasil diselamatkan Emi Martinez dengan menggunakan kaki kirinya. Sungguh ini merupakan momen mendebarkan sepanjang sejarah. 

Banyak yang berpikir jika seandainya momen tersebut berbuah menjadi gol, maka pupus sudah impian Messi untuk menjadi juara dunia. Mungkin jika  dan dilihat lagi di tahun ini, atmosfer deg-degan dan senam jantung pasti akan hadir kembali. Hehehe.

Penantian panjang 36 tahun yang berbuah manis

Mendiang Diego maradona yang mengangkat trofi Piala Dunia 1986. Sumber: getty images (El Grafico)
Mendiang Diego maradona yang mengangkat trofi Piala Dunia 1986. Sumber: getty images (El Grafico)
Terakhir kali Tim Tango juara dunia adalah tahun 1986 di Meksiko, saat mendiang Diego Maradona bersinar dan menjadi pahlawan kemenangan Argentina. Dan 36 tahun menanti, barulah di tahun 2022 Argentina bisa kembali meraih gelar juara dunia ketiga dengan Lionel Messi tampil sebagai pahlawan. 

Tentunya penantian tersebut sangatlah panjang, mengingat sebenarnya ada beberapa pemain hebat sebelum Messi yang dan setelah Maradona, namun semuanya berujung kegagalan. Dan penantian 36 tahun tersebut di tahun 2022 berbuah manis serta istimewa karena Messi dkk mempersembahkan gelar juara dunia ketiga untuk timnas Argentina.

Pertandingan Final Piala Dunia terbaik dna paling seru

Momen saat Messi diberikan jubah hitam. Sumber: getty images (Simon M Bruty)
Momen saat Messi diberikan jubah hitam. Sumber: getty images (Simon M Bruty)
Pertandingan final Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina vs Perancis dinobatkan sebagai salah satu pertandingan final piala dunia terbaik dan paling seru. 

Bagaimana tidak, kedua tim tampil begitu ngotot dan saling balas membangun serangan serta juga saling balas membalas gol. Tak hanya finalnya saja yang dikategorikan terbaik, Piala Dunia 2022 di Qatar juga dikategorikan sebagai salah satu Piala Dunia terfavorit dan terbaik sepanjang sejarah, selain Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Mungkin final Piala Dunia 2022 ini akan terus dikenang dan dibicarakan oleh publik sebagai kenang-kenangan dan sejarah. 

Piala Dunia 2026 akan menjadi Piala Dunia terakhir bagi Lionel Messi

Banyak yang mengatakan Piala Dunia 2022 adalah piala dunia terakhir bagi Messi. Namun, sang G.O.A.T telah mengonfirmasi bahwa dia akan tetap tampil di Piala Dunia 2026 dengan status juara dunia. 

Dan tentu saja Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen sepakbola terakhir bagi Lionel Messi, karena di tahun itu Messi akan berusia 39 tahun. Dan tentunya Messi akan tampil habis-habisan untuk bisa membawa Tim Tango mempertahankan gelar juara dunia dan tentunya berjuang untuk bisa menghantarkan Argentina meraih gelar juara dunia yang ke 4. 

Dan Piala Dunia 2026 nanti akan diselenggarakan di benua Amerika, dan tuan rumahnya ada 3: USA, Meksiko dan Canada. Tentunya jika Messi dipertahankan oleh Inter Miami, maka bukan situasi yang sulit bagi Messi untuk menguasai permainan di Amerika, karena pengalamannya di MLS. 

Tak terasa jika pertandingan super menegangkan tersebut sudah berusia 1 tahun. Dan Messi seharusnya merayakan hari jadi istimewa ini bersama dengan para pemain Argentina lainnya. Hehehe. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun