Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yama & Puja

13 Desember 2023   08:56 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:49 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Yama. Sumber: Istockphoto (Ivan Sherstiuk)

Ini adalah kisah cinta seorang pria Jawa yang jatuh hati kepada seorang gadis NTT yang berakhir dengan manis dan bahagia. Kisanya bermula di tahun 2023 di sebuah kota bernama P yang merupakan kota kecil di Jawa Tengah. Dan di kota tersebut, tepatnya di sebuah perumahan bernama perumahan Grimasa Regency, terdapat seorang pemuda sederhana yang bernama Yama. Dia berusia 28 tahun dan masih jomblo sampai sekarang. Penyebab dia jomblo adalah karena dia berkali-kali ditolak oleh semua gadis yang dia jumpai. Namun semua itu tidak membuat Yama gentar dan putus asa. Yama yakin jika kelak dia akan menemukan gadis yang bisa menjadi jodoh sejatinya.

Gereja, tempat bertemunya Yama dan Puja. Sumber: Istockphoto (Coffeee-in)
Gereja, tempat bertemunya Yama dan Puja. Sumber: Istockphoto (Coffeee-in)

Suatu pagi di hari Minggu, Yama bersama orangtuanya dan kedua adiknya pergi ke gereja untuk beribadah. Gereja tersebut berlokasi di daerah bernama G,  sebuah daerah yang lumayan ramai serta dikelilingi oleh persawahan yang indah. Dan di gereja di daerah G tersebut, kebetulan menerima mahasiswa dan mahasiswi PPL Teologi dari universitas swasta terkenal di kota S. Sesampainya Yama dan keluarganya di gereja, Yama duduk di kursi baris kedua tempat favoritnya. Dan sebelum ibadah dimulai, para mahasiswa dan mahasiswi PPL tersebut sudah berdatangan dan memasuki ruang gereja. Yama menengok ke arah mahasiswi tersebut, siapa tahu ada yang cantik dan bisa diajak kenalan setelah ibadah selesai. Dan dia terpaku oleh 2 sosok mahasiswi yang duduk di sebelah kursi di baris ketiga yang kebetulan ada dibelakangnya persis. Dua mahasiswi tersebut sangatlah manis dan elok parasnya. Yama pun tak lupa salaman dengan kedua mahasiswi tersebut dan berniat berkenalan setelah selesai ibadah. Dan ketika selesai ibadah, Yama langsung menghampiri salah seorang  mahasiswi tersebut. "Hai, boleh kenalan nggak? Namaku Yama, pemuda dari Gereja K," sahut Yama dengan nada sedikit menggoda. "Boleh, boleh. Namaku Lenny, mahasiswi Teologi angkatan 2021. Salam kenal", sahut Lenny sambil berjabat tangan dengan Yama. "Hai Lenny, kamu asalnya darimana?", tanya Yama. "Aku berasal dari Kota S, Nusa Tenggara Timur," jawab Lenny dengan malu-malu. "Senang bertemu denganmu Lenny. Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain waktu. Selamat Hari Minggu, Tuhan Yesus Memberkati," kata Yama dengan percaya diri. "Baik kak, sampai bertemu lagi. Selamat hari Minggu juga dan Tuhan Yesus Memberkati", balas Lenny dengan senyum. 

Memang mereka berdua selalu bertemu di gereja, baik Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu saat ada ibadah pemuda dan remaja, sedangkan hari Minggu saat kebaktian dan ibadah umum. Dan momen terjadi di hari Sabtu saat ibadah pemuda dan remaja selesai. Yama menghampiri Lenny untuk emngobrol dan basa-basi berkenalan dengan teman-teman Lenny. "Hai Len, boleh kenalin teman-temanmu satu persatu nggak?", kata Yama dengan sedikit modus. "Oh, boleh kak. Ada Yosi, Fibela, Denta (Cowok) dari kota M, ada Bani (Cowok), Lilla, dan Fetty yang satu provinsi dengan saya di NTT", jawab Lenny sembari memperkenalkan teman-temannya dengan sangat ramah sekali. "Hai semuanya, perkenalkan nama saya Yama. Salam kenal ya", sahut Yama dengan penuh semangat. "Halo juga kak Yama, salam kenal dari kami', jawab teman-teman Lenny dengan kompak. Dan di momen itu Yama mencoba untuk memanfaatkan waktu untuk dekat dengan Lenny. Meskipun Lenny masih malu-malu. "Kamu itu cantik deh, cantiknya khas gadis NTT banget', Yama merayu dengan penuh cinta. "Ah, kak Yama bisa aja Terimakasih lho kak," Lenny menjadi tersipu dengan rayuan Yama. "Oh ya kak, kami pulang duluan ya. Sampai ketemu besok Minggu," jawab Lilla, salah satu teman Lenny. "Baiklah, sampai ketemu besok Minggu. hati-hati ya semuanya," sahut Yama berpamitan dengan Lenny dkk. 

Ilustrasi cewek bernama Lenny. Sumber: Istockphoto (Yopinco)
Ilustrasi cewek bernama Lenny. Sumber: Istockphoto (Yopinco)

Tibalah hari Minggu lagi. Dan seperti biasa setelah ibadah selesai, Yama menghampiri Lenny yang sedang ngobrol dengan teman-temannya. "Hai Len, selamat hari Minggu. Foto bareng yuk, berdua aja. Mau nggak?", ajak Yama dengan antusias. "Boleh. Yuk," Lenny menerima ajakan foto bareng dengan Yama. "Yosi, boleh minta tolong fotoin kita berdua nggak?", pinta Yama kepada Yosi. "Baik kak, sebentar ya," jawab Yosi. Dan akhirnya mereka berdua foto bersama di dekat gereja. Seperti biasa lagi, Lenny dkk berpamitan lagi dengan Yama. "Kak, pulang dulu ya. Sampai ketemu lagi id hari Sabtu," sahut Lenny. "Oke," kali ini Yama menanggapi dengan sedikit lesu. Dan momen ini membuat Yama mulai merasakan jatuh hati kepada Lenny. Meskipun hanya sesekali dekat, namun Yama sudah benar-benar tidak bisa lagi memendam perasaannya. Hingga dia punya rencana untuk menyatakan cintanya pada Lenny, namun bukan di hari Sabtu. Kebetulan, mahasiswa dan mahasiswi PPL bergabung di grup Whatsapp. Sehingga Yama bisa mencari nomor WA Lenny. Di hari Senin, Yama bertekad untuk menelpon Lenny. Dan akhirnya Yama menelepon Lenny. "Hai Len, hari Jumat besok kamu sibuk kuliah nggak?" tanya Yama dengan setengah semangat. "Hai kak, kebetulan jadwal kuliah aku hanya di pagi saja. Setelahnya kosong. Ada apa ya kak?" Lenny penasaran. "Aku pengen ajak kamu ke Taman S. Ada hal yang harus aku bicarakan. Bisa nggak? Siang aja sekitar jam 1," ajak Yama serius. "Bisa kak, nanti kita langsung ketemuan aja ya disitu," jawab Lenny. "Oke, kita langsung ketemuan aja disana. Sampai ketemu besok Jumat ya," Jawab Yama dengan penuh semangat, tidak sabar menunggu bertemu dengan Lenny untuk menyatakan perasaannya.

Ilustrasi Taman S, tempat Yama menyatakan perasaan dan ditolak oleh Lenny. Sumber: Isockphoto (Natalia Darmoroz)
Ilustrasi Taman S, tempat Yama menyatakan perasaan dan ditolak oleh Lenny. Sumber: Isockphoto (Natalia Darmoroz)

Tibalah hari Jumat yang dinanti oleh Yama. Dan Yama pun berangkat sekitar pukul 12.30. Kebetulan Taman S di hari Jumat lumayan sepi. Setelah 5 menit menunggu, akhirnya Lenny datang dan menghampiri Yama. "Ada apa ya kak? Kok kak Yama ngajak aku kesini?" Lenny penasaran. "Begini Len, aku tahu aku baru mengenalmu beberapa bulan ini. Tapi aku udah nggak bisa menahan lagi Len. Dan saatnya aku jujur sama kamu Len. Aku suka dan cinta sama kamu Len, sejak pertama kali kita bertemu. Apakah kamu mau menjadi pacarku?"Akhirnya Yama menyatakan perasannya!. Tapi... "Duh, terimakasih kak Yama udah jujur sama aku tentang perasaan kak Yama ke aku. Tapi maaf kak, aku nggak bisa nerima cinta kak Yama. Aku udah punya pacar, dan baru aja jadian 3 hari yang lalu. Aku harap kakak bisa menerima dan mengerti. Maaf ya kak," Jawab lenny dengan menyesal. Pupus sudah harapan Yama untuk bisa pacaran pertama kali. Yama akhirnya ditolak lagi oleh cewek untuk yang kesekian kalinya. "Baiklah, aku terima. Semoga kamu bahagia," jawab Yama dengan menahan rasa sedih dan kecewa. Hari itu memang benar-benar kelam dan tragis bagi Yama. Dan semenjak kejadian itu, Yama tidak lagi berkomunikasi dengan Lenny dan menghapus pertemanannya di Instagram. Namun, dia penasaran siapa cowok yang udah nembak si Lenny. Dan sebelum menghapus pertemanannya dengan Lenny, Yama melihat profil si Lenny yang kebetulan sedang upload story. Dan ternyata, salah satu story-nya berisi tentang dia dan cowoknya. Cowoknya bernama Bota, dan berasal dari kota M, Sumatera. Dan Yama juga berang serta kecewa, karena Bota sangatlah tampan dari dirinya. Ini membuat Yama berspekulasi bahwa Lenny hanya mencintai cowok tampan dan memandang fisiknya saja. "Oh, jadi karena cowok ganteng ini yang buat kamu menolak aku, cowok yang sederhana," kata Yama dengan menahan rasa kecewa. Namun Yama tidak patah semangat, dan terus berharap agar bisa bertemu dengan wanita impiannya.

Ilustrasi Yama patah hati setelah cintanya ditolak oleh Lenny. Sumber: Istockphoto (Yuliia Duliakova)
Ilustrasi Yama patah hati setelah cintanya ditolak oleh Lenny. Sumber: Istockphoto (Yuliia Duliakova)

3 bulan berlalu, dan suatu hari di hari Minggu Yama bertemu dengan PPL angakaan yang baru, dan satu tingkat dibawah angkatannya Lenny dkk. Dan tak menyangka ia melihat 2 sosok mahasiswi PPL yang sangat cantik dan memesona. Sperti biasa, Yama menunjukkan pesonanya dan berkenalan dengan dua mahasiswi PPL tersebut. "Hai, aku Yama. kalian namanya siapa?" sapa Yama. "Hai kak, namaku Puja. aku berasal dari kota A, NTT. Dan ini temanku, namanya Nyna yang berasal dari Maluku," sahut Puja dengan ramah yang juga memperkenalkan temannya yng bernama Nyna. "Hai Puja, Hai Nyna. Salam kenal ya. Oh iya, ini kalian PPL-nya bertugas di bidang apa?" tanya Yama penasaran. "Kami disini bertugas di sekolah Minggu kak. Hehehe," Jawab Nyna. "Oh gitu, selamat bertugas ya. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, kalian bisa tanya ke aku," sahut Yama dengan percaya diri. "Siap kak!" sahut Puja. "Oh iya kak, ini kami pulang dulu ya. Ada kerja kelompok. Sampai ketemu Minggu depan!" Nyna dan Puja pamit pulang. "Oke, sampai bertemu Minggu dean. Hati-hati," sahut Yama. Dari dua gadis PPL tersebut, Yama tertarik dan jatuh cinta kepada Puja, gadis PPL yang berasal dari kota A, Nusa Tenggara Timur. Bagi Yama, Puja benar-benar berbeda dengan Lenny. Puja begitu ramah, lembut, dan sopan sekali. Yama berharap, semoga kali ini jika Yama menyatakan cintanya kepada Puja, cintanya benar-benar diterima. 

Ilustrasi Puja (pink) dan Nyna (biru), dua gadis Indonesia Timur. Sumber: Istockphoto (yopinco)
Ilustrasi Puja (pink) dan Nyna (biru), dua gadis Indonesia Timur. Sumber: Istockphoto (yopinco)

Seminggu berlalu, dan tiba lagi di hari Minggu. Yama bertugas di sekolah Minggu sebagai MC. Dan tak disangka, Puja dan Nyna beserta teman-temannya memang mendapatkan giliran tugas untuk mengajar anak-anak sekolah Minggu. Nyna sebagai pembawa firman, dan Puja sebagai MC. Yama hanya sebagai pengamat saja. Hehehe. Dan saat mengetahui Puja bertugas di sekolah Minggu, Yama terkejut dan tak membuang kesempatannya untuk mengobrol dengan Puja. "Lho, Puja, kamu hari ini tugas sekolah Minggu ya?" tanya Yama dengan menahan perasaan girangnya. "Iya kak, aku tugas sekolah Minggu, bareng sama Nyna. Hehehe," sahut Puja. "Halo kak, ketemu lagi nih. Hehehe, kak Yama juga tugas di sekolah Minggu ya kak?" tanya Nyna. "Iya, tapi ini aku tugas mendampingi dan mengamati kalian saja kok. Kalau ada butuh bantuan, bilang saja ke aku ya," sahut Yama dengan sedikit modus. Dan tibalah Yama mengamati Puja menjadi MC sekolah Minggu. Dan sepanjang dia mengamati Puja, Yama benar-benar kagum dan dibuat takjub oleh Puja. Puja benar-benar ramah terhadap semua anak sekolah Minggu, baik yang TK maupun SD. Puja juga dekat dengan semua anak, dan memiliki sifat keibuan. Dan itu membuat Yama semakin jatuh cinta pada Puja. Tibalah sekolah Minggu selesai, dan Yama menyempatkan diri untuk ngobrol dengan Puja. "Kamu tadi benar-benar sabar ya menghadapi anak-anak sekolah Minggu. Aku salut deh sama kamu," puji Yama kepada Puja. "Ah, kak Yama bisa aja deh. Ya memang aku sangat mencintai anak kecil sih ka. Dan apalagi aku anak sulung dari 3 bersaudara, jadi ya sudah terbiasa mengurus adik-adik dengan sabar dan telaten. Hehehe," sahut Puja. "Kamu 3 bersaudara? Sama dong kayak aku," sahut Yama sembari mencocokkan dirinya dengan Puja. Dan di hari itu, entah kenapa Yama dan Puja dekat dengan sendirinya dan saling ngobrol satu dengan yang lain. Dan itupun berlanjut di hari-hari serta bulan berikutnya. 

Ilustrasi gambar Yama. Sumber: Istockphoto (Ivan Sherstiuk)
Ilustrasi gambar Yama. Sumber: Istockphoto (Ivan Sherstiuk)

Hari demi hari dan hampir sebulan telah berlalu. Dan Yama merasa jika Puja juga memiliki perasaan yang dia rasakan saat ini. Yama sempat berpikiran untuk menyatakan perasaannya ke Puja, namun ragu-ragu karena usia Yama dan Puja terpaut 9 tahun. Sekarang memasuki tahun 2024, dan Yama akan berusia 29 tahun, sedangkan Puja akan berusia 20 tahun dan memasuki tahun ke 2 perkuliahannya. Dan suatu ketika, Yama sedang berjalan-jalan di lapangan P yang ada di kota S untuk sekedar me time dan menenangkan diri. Betapa terkejutnya ia ternyata Puja juga sedang berada di lapangan dan alun-alun P tersebut. Dan keduanya pun akhirnya mengobrol. "Puja, kok kamu bisa ada disini. Sedang apa?" tanya Yama. "Hai kak, ini aku lagi jogging sama teman-teman aku. Tapi Nyna nggak ikut," sahut Puja dengan ramah. "Eh, kak, kak Yama hari ini lagi sibuk nggak?" tanya Puja. "Nggak, aku lagi free banget hari ini. Ada apa?" Yama penasaran. "Ada yang pengen aku bicarakan ke kak Yama. Penting banget," Puja memohon dengan serius. "Baiklah, mau bicara soal apa? Sekolah Minggu, PPL, atau apa?" Yama serius banget. "Bukan soal itu, tapi soal perasaanku ke kamu. Aku sayang dan cinta banget sama kamu, kak Yama. Dan itu aku rasakan sejak pertama kali kita ketemu dan saat kita dekat selama hampir sebulan ini," Puja engan beraninya mengungkapkan perasaannya ke Yama. Dan itu membuat Yama kaget sekaligus senang. "Aku juga meraskan hal yang sama, Puja. Dan aku jug sayang dan cinta banget sama kamu. Entah kenapa kamu selalu ada di pikiranku dan tak pernah berhenti memikirkanmu," kata Yama dengan puitis. "Jadi, gimana? Kita jadian nih?" sahut Puja dengan senyum malu-malu. "Yuk, jadian. Tapi, apakah kamu tidak menyesal memiliki pacar dengan tampang sederhana seperti aku dan selisih umur 9 tahun?" sahut Yama agak ragu. "Aku nggak malu punya pacar seperti kamu, dan tidak masalah dengan jarak umur kita yang terpaut 9 tahun. Jalani dulu saja, dan jika aku dan kamu sudah siap, kita akan menikah segera," jawab Puja meyakinkan Yama agar menjalani hubungan dengannya. "Baiklah, kita jalani dulu saja. Dan aku akan melamar serta menikahimu jika kamu siap," jawab Yama. Akhirnya pada hari itu di tahun 2024, Yama dan Puja resmi jadian dan berpacaran. 

Ilustrasi Yama dan Puja jadian dan pacaran. Sumber: Istockphoto (Amina Shakeela).
Ilustrasi Yama dan Puja jadian dan pacaran. Sumber: Istockphoto (Amina Shakeela).

Akhirnya, Yama benar-benar menemukan cinta sejatinya. Dia bernama Puja, seorang gadis NTT yang cantik parasnya dan sangat keibuan sekali. Ramah dengan anak-anak, tidak neko-neko, dan sederhana sekali. Dan hubungan mereka langgeng hingga bertahan selama 1 tahun. Dan di tahun 2025, di usia Yama yang ke 30 tahun dan Puja berusia 21 tahun, Yama melamar Puja di sebuah restoran di kota S yang kebetulan juga mengajak keluarga masing-masing. "Puja, kekasihku, maukah kau menikah denganku?" kata Yama dengan nada berwibawa. "Tentu saja mau, Yama kekasihku!" Puja menjawab dengan penuh haru. Dan keluarga yang menyaksikan juga penuh haru dan bahagia. Hingga tiba saatnya di bulan ke 12 menjelang Natal di tahun 2025, Yama dan Puja melangsungkan pernikahnnya di kota asal Puja, Kota A, Nusa Tenggara Timur. Pernikahan Yama dan Puja berlangsung sederhana, dengan dihadiri keluarga besar masing-masing mempelai dan juga teman-teman dari Yama dan Puja. Dan kini, Yama dan Puja resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka berdua hidup bahagia selamanya, dengan memiliki 2 orang anak perempuan yang cantik. 

Ilustrasi pernikahan Yama dan Puja. Sumber: Istockphoto (Amina Shakeela)
Ilustrasi pernikahan Yama dan Puja. Sumber: Istockphoto (Amina Shakeela)

Itulah kisah Yama dan Puja, kisah cinta dari seorang Pria Jawa yang sederhana dan Gadis NTT yang sederhana serta ramah sifatnya. Cinta itu tidak memandang harta, fisik, maupun latar belakang. Cinta itu sederhana dan menerima apa adanya.

TAMAT

Catatan: Cerpen ini hanya fiktif belaka dan tidak berdasarkan kisah nyata. Karakter dan nama yang ada di cerita ini murni karangan si penulis dan tidak bermaksud menyinggung siapapun. Jika ada yang kurang berkenan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun