Seminggu berlalu, dan tiba lagi di hari Minggu. Yama bertugas di sekolah Minggu sebagai MC. Dan tak disangka, Puja dan Nyna beserta teman-temannya memang mendapatkan giliran tugas untuk mengajar anak-anak sekolah Minggu. Nyna sebagai pembawa firman, dan Puja sebagai MC. Yama hanya sebagai pengamat saja. Hehehe. Dan saat mengetahui Puja bertugas di sekolah Minggu, Yama terkejut dan tak membuang kesempatannya untuk mengobrol dengan Puja. "Lho, Puja, kamu hari ini tugas sekolah Minggu ya?" tanya Yama dengan menahan perasaan girangnya. "Iya kak, aku tugas sekolah Minggu, bareng sama Nyna. Hehehe," sahut Puja. "Halo kak, ketemu lagi nih. Hehehe, kak Yama juga tugas di sekolah Minggu ya kak?" tanya Nyna. "Iya, tapi ini aku tugas mendampingi dan mengamati kalian saja kok. Kalau ada butuh bantuan, bilang saja ke aku ya," sahut Yama dengan sedikit modus. Dan tibalah Yama mengamati Puja menjadi MC sekolah Minggu. Dan sepanjang dia mengamati Puja, Yama benar-benar kagum dan dibuat takjub oleh Puja. Puja benar-benar ramah terhadap semua anak sekolah Minggu, baik yang TK maupun SD. Puja juga dekat dengan semua anak, dan memiliki sifat keibuan. Dan itu membuat Yama semakin jatuh cinta pada Puja. Tibalah sekolah Minggu selesai, dan Yama menyempatkan diri untuk ngobrol dengan Puja. "Kamu tadi benar-benar sabar ya menghadapi anak-anak sekolah Minggu. Aku salut deh sama kamu," puji Yama kepada Puja. "Ah, kak Yama bisa aja deh. Ya memang aku sangat mencintai anak kecil sih ka. Dan apalagi aku anak sulung dari 3 bersaudara, jadi ya sudah terbiasa mengurus adik-adik dengan sabar dan telaten. Hehehe," sahut Puja. "Kamu 3 bersaudara? Sama dong kayak aku," sahut Yama sembari mencocokkan dirinya dengan Puja. Dan di hari itu, entah kenapa Yama dan Puja dekat dengan sendirinya dan saling ngobrol satu dengan yang lain. Dan itupun berlanjut di hari-hari serta bulan berikutnya.Â
Hari demi hari dan hampir sebulan telah berlalu. Dan Yama merasa jika Puja juga memiliki perasaan yang dia rasakan saat ini. Yama sempat berpikiran untuk menyatakan perasaannya ke Puja, namun ragu-ragu karena usia Yama dan Puja terpaut 9 tahun. Sekarang memasuki tahun 2024, dan Yama akan berusia 29 tahun, sedangkan Puja akan berusia 20 tahun dan memasuki tahun ke 2 perkuliahannya. Dan suatu ketika, Yama sedang berjalan-jalan di lapangan P yang ada di kota S untuk sekedar me time dan menenangkan diri. Betapa terkejutnya ia ternyata Puja juga sedang berada di lapangan dan alun-alun P tersebut. Dan keduanya pun akhirnya mengobrol. "Puja, kok kamu bisa ada disini. Sedang apa?" tanya Yama. "Hai kak, ini aku lagi jogging sama teman-teman aku. Tapi Nyna nggak ikut," sahut Puja dengan ramah. "Eh, kak, kak Yama hari ini lagi sibuk nggak?" tanya Puja. "Nggak, aku lagi free banget hari ini. Ada apa?" Yama penasaran. "Ada yang pengen aku bicarakan ke kak Yama. Penting banget," Puja memohon dengan serius. "Baiklah, mau bicara soal apa? Sekolah Minggu, PPL, atau apa?" Yama serius banget. "Bukan soal itu, tapi soal perasaanku ke kamu. Aku sayang dan cinta banget sama kamu, kak Yama. Dan itu aku rasakan sejak pertama kali kita ketemu dan saat kita dekat selama hampir sebulan ini," Puja engan beraninya mengungkapkan perasaannya ke Yama. Dan itu membuat Yama kaget sekaligus senang. "Aku juga meraskan hal yang sama, Puja. Dan aku jug sayang dan cinta banget sama kamu. Entah kenapa kamu selalu ada di pikiranku dan tak pernah berhenti memikirkanmu," kata Yama dengan puitis. "Jadi, gimana? Kita jadian nih?" sahut Puja dengan senyum malu-malu. "Yuk, jadian. Tapi, apakah kamu tidak menyesal memiliki pacar dengan tampang sederhana seperti aku dan selisih umur 9 tahun?" sahut Yama agak ragu. "Aku nggak malu punya pacar seperti kamu, dan tidak masalah dengan jarak umur kita yang terpaut 9 tahun. Jalani dulu saja, dan jika aku dan kamu sudah siap, kita akan menikah segera," jawab Puja meyakinkan Yama agar menjalani hubungan dengannya. "Baiklah, kita jalani dulu saja. Dan aku akan melamar serta menikahimu jika kamu siap," jawab Yama. Akhirnya pada hari itu di tahun 2024, Yama dan Puja resmi jadian dan berpacaran.Â
Akhirnya, Yama benar-benar menemukan cinta sejatinya. Dia bernama Puja, seorang gadis NTT yang cantik parasnya dan sangat keibuan sekali. Ramah dengan anak-anak, tidak neko-neko, dan sederhana sekali. Dan hubungan mereka langgeng hingga bertahan selama 1 tahun. Dan di tahun 2025, di usia Yama yang ke 30 tahun dan Puja berusia 21 tahun, Yama melamar Puja di sebuah restoran di kota S yang kebetulan juga mengajak keluarga masing-masing. "Puja, kekasihku, maukah kau menikah denganku?" kata Yama dengan nada berwibawa. "Tentu saja mau, Yama kekasihku!" Puja menjawab dengan penuh haru. Dan keluarga yang menyaksikan juga penuh haru dan bahagia. Hingga tiba saatnya di bulan ke 12 menjelang Natal di tahun 2025, Yama dan Puja melangsungkan pernikahnnya di kota asal Puja, Kota A, Nusa Tenggara Timur. Pernikahan Yama dan Puja berlangsung sederhana, dengan dihadiri keluarga besar masing-masing mempelai dan juga teman-teman dari Yama dan Puja. Dan kini, Yama dan Puja resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka berdua hidup bahagia selamanya, dengan memiliki 2 orang anak perempuan yang cantik.Â
Itulah kisah Yama dan Puja, kisah cinta dari seorang Pria Jawa yang sederhana dan Gadis NTT yang sederhana serta ramah sifatnya. Cinta itu tidak memandang harta, fisik, maupun latar belakang. Cinta itu sederhana dan menerima apa adanya.
TAMAT
Catatan: Cerpen ini hanya fiktif belaka dan tidak berdasarkan kisah nyata. Karakter dan nama yang ada di cerita ini murni karangan si penulis dan tidak bermaksud menyinggung siapapun. Jika ada yang kurang berkenan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H