Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Grup B Euro 2024: Seperti Dejavu Grup C Euro 2012, Namun Beda Komposisi

6 Desember 2023   09:55 Diperbarui: 6 Desember 2023   10:09 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad timnas Albania. Sumber: getty images (Armando Babani)

Euro 2024 akan bergulir pada 14 Juni hingga 14 Juli 2024, namun semuanya sudah tidak sabar ingin menyaksikan turnamen antar negara Eropa tersebut. Terlebih lagi, pembagian grup juga sudah dilakukan seminggu yang lalu. Yang menarik dari pembagian 6 grup tersebut, ada satu grup yang bisa dikategorikan sebagai 'grup neraka', karena beranggotakan Spanyol, Italia, Kroasia, dan Albania. Memang sejak Euro 2016, kompetisi ini berubah format dari 16 negara menjadi 24 negara. Dan sistem lolos ke babak gugur menggunakan peringkat 3 terbaik. Kembali ke 'grup neraka'. Grup yang beranggotakan Spanyol, Kroasia, Italia, dan Albania tersebut adalah grup B. Dan yang le ih menarik lagi adalah, 12 tahun yang lalu, tepatnya di Euro 2012, ketiga negara (Spanyol, Italia, dan Kroasia) pernah juga berada dalam satu grup namun grupnya adalah grup C. Dan satu negara yang bergabung dengan mereka adalah Republik Irlandia, bukan Albania. Dan jika dibandingkan dengan 12 tahun yang lalu, ada beberapa perubahan dari formasi dan pola permainan dari 3 negara tersebut.

Hasil drawing grup Euro 2024. Sumber: getty images (ODD ANDERSEN)
Hasil drawing grup Euro 2024. Sumber: getty images (ODD ANDERSEN)

Timnas Kroasia yang sekarang berbeda dengan Timnas Kroasia Euro 2012

Skuad Timnas Kroasia yang sekarang. Sumber: getty images (Pixsell)
Skuad Timnas Kroasia yang sekarang. Sumber: getty images (Pixsell)
Kroasia yang sekarang bukanlah Kroasia 12 tahun yang lalu. Sekarang mereka jauh lebih kuat dan memiliki beberapa pemain bagus seperti Livakovic, Ivan Perisic, Brozovic, hingga Josko Gvardiol. Dan Kroasia seperti kembali ke masa piala dunia 1998, ketika masih diperkuat oleh legenda mereka, Davor Suker. Dan mereka kembali bangkit di Piala Dunia 2018 dengan berhasil melaju ke final, meskipun harus keluar sebagai runner-up. Mereka hampir mengulang prestasi itu lagi di Piala Dunia 2022, namun harus puas berada di peringkat ketiga. Dan prestasi lainnya yang didapatkan oleh Luka Modric dkk adalah menjadi runner-up Uefa Nations League 2023. Sungguh tidak bisa diremehkan Kroasia yang sekarang. Meskipun finishing dan ketenangan masih menjadi masalah utama tim ini, tapi gaya permainan Kroasia dan pertahanan mereka sangat bagus sekali. Jadi, bukan tidak mungkin jika di Euro 2024 nanti skuad asuhan Zlatko Dalic ini akan memberikan kejutan dan bahkan bisa saja menembus ke babak final.

Zlatko Dalic, pelatih timnas Kroasia. Sumber: getty images (Marvin Ibo Guengoer)
Zlatko Dalic, pelatih timnas Kroasia. Sumber: getty images (Marvin Ibo Guengoer)

Timnas Italia yang (masih) mengalami penurunan performa

Skuad Timnas Italia. Sumber: getty images (NurPhoto)
Skuad Timnas Italia. Sumber: getty images (NurPhoto)
Italia yang dulu bukanlah yang sekarang. Semenjak era Buffon dan Pirlo berakhir dan satu persatu bintang yang pernah menjuarai Piala Dunia 2006 pensiun, permainan mereka sudah tidak sehebat dulu lagi. Memang di era sekarang bayak pemain muda Italia yang bermunculan seperti Sandro Tonali, Jorginho, Belotti, hingga Bernardeschi, namun sepertinya mereka masih belum padu dan seperti belum menemukan sentuhan terbaik mereka. Memang Italia di Euro 2020 lalu berhasil menjadi juara, namun itupun lewat adu penalti dan permainanmereka di babak final justru malah menurun dan tidak maksimal. Terlebih lagi di 2 edisi Piala Dunia mereka gagal lolos (Piala Dunia 2018 & 2022). Dan mereka sekarang dinahkodai oleh Luciano Spalletti, pelatih yang sebenarnya memiliki mentalitas juara dan baru saja mengantarkan Napoli Scudetto Serie A musim 2022-2023. Namun ketika dia menjadi pelatih baru Gli Azzurri menggantikan Roberto Mancini, justru bukannya semakin baik malah semakin menurun. Terlebih lagi Gianluigi Donnarumma yang sudah tidak sehebat dulu lagi dan hanya beberapa kali bermain untuk PSG. Bahkan di kualifikasi Euro 2024 mereka hampir saja main di babak play-off dan untungnya di pertandingan terakhir kualifikasi mereka menang 1-0 melawan Ukraina. Bayangkan, masa melawan tim Ukraina yang tidak begitu bagus hanya bisa menang 1-0 saja? Hehehe. Dan jika Donnarumma dkk tidak segera bangkit dan terus menagalami penurunan performa, bisa jadi di Euro 2024 ini mereka akan tersingkir dari fase grup dan gagal mempertahankan gelar juara.

Luciano Spalletti, pelatih baru timnas Italia menggantikan Roberto Mancini. Sumber: getty images (Jurgen Fromme)
Luciano Spalletti, pelatih baru timnas Italia menggantikan Roberto Mancini. Sumber: getty images (Jurgen Fromme)
Timnas Albania yang siap memberikan perlawanan dan kejutan

Skuad timnas Albania. Sumber: getty images (Armando Babani)
Skuad timnas Albania. Sumber: getty images (Armando Babani)
Bukan kali pertama Albania mengikuti kompetisi sepakbola antar negara Eropa ini. Di Euro 2016, Albania untuk pertama kalinya lolos  dan tampil perdana di kompetisi tersebut. Sayangnya mereka gagal memberikan kejutan dan hanya mampu menempati peringkat ketiga. Namun mereka hanya kalah tipis melawan Prancis dengan skor 2-0 serta kalah tipis 1-0 melawan Swiss. Dan satu-satunya kemenangan yang mereka raih adalah saat melawan Romania. Di Euro 2020 mereka tidak lolos kualifikasi, dan akhrinya di Euro 2024 mereka akhirnya bisa kembali hadir di kompetisi antar negara Eropa tersebut untuk kali kedua. Memang Albania bergabung ke grup yang sangat berat bersama Spanyol, Italia, dan Kroasia. Namun, bukanlah hal yang mustahil jika skuad asuhan Sylvinho mampu memberikan kejutan dan memberikan perlawanan sengit untuk setidaknya berada diperingkat tiga terbaik atau malah bisa menmpati urutan kedua klasemen grup. Kita nantikan saja apakah Hysaj dkk bisa memberikan kejutan yang luar  biasa di Euro 2024 nanti, atau justru malah kembali tersingkir seperti Euro 2016 lalu.

Sylvinho, pelatih timnas Albania. Sumber: getty images (Armando Babani)
Sylvinho, pelatih timnas Albania. Sumber: getty images (Armando Babani)

Kebangkitan timnas Spanyol dan peluang untuk meraih gelar Euro keempat

Skuad Timnas Spanyol. Sumber: getty images (JORGE GUERRERO)
Skuad Timnas Spanyol. Sumber: getty images (JORGE GUERRERO)
Setelah Casillas, Torres, Xavi, hingga Xabi Alonso pensiun, timnas Spanyol sempat mengalami penurunan dan kembali ke 'setelan pabrik'. Tidak bisa dipungkiri, pensiunnya sebagian besar pemain bintang yang sempat membawa Spanyol merajai Eropa dan Dunia di tahun 2008 hingga 2012 memang membuat timnas Spanyol terlambat dalam regenerasi pemain. Terbukti di Euro 2016 hingga Piala Dunia 2022, mereka hanya bisa tampil hingga babak 16 besar  saja. Namun sekarang, Morata dkk sudah mulai kembali bangkit dan siap untuk kembali bersaing menjadi yang terbaik. Terbukti, skuad asuhan Luis de la Fuente ini meraih gelar perdana di tahun ini dengan menjuarai UEFA Nations League. Dan skuad Spanyol musim ini memang berisikan sebagian besar pemain-pemain muda. Hanya Jesus Navas satu-satunya yang senior di skuad tersebut. Dengan bermodalkan juara UEFA Nations League tersebut, bukan tidak mungkin Spanyol akan tampil maksimal di Euro 2024 dan berpeluang meraih gelar Euro keempat. 

Luis de la Fuente, pelatih timnas Spanyol saat ini. Sumber: getty images (Stuart Franklin)
Luis de la Fuente, pelatih timnas Spanyol saat ini. Sumber: getty images (Stuart Franklin)
Akankah Spanyol yang menjadi juara Euro 2024, seperti di Euro 2012?

Timnas Spanyol saat menjuarai Euro 2012. Sumber: getty images (Alex Grimm)
Timnas Spanyol saat menjuarai Euro 2012. Sumber: getty images (Alex Grimm)
Saat di grup C yang berisikan Spanyol, Kroasia, Italia, dan Irlandia, justru Spanyol yang berhasil menjadi juaranya dan meraih gelar ketiga mereka. Dan di Euro 2024 Spanyol kembali bertemu dengan Kroasia dan Italia yang kali ini berada di grup B. Sungguh Dejavu yang hampir sama dan kebetulan sekali. Dan apakah kali ini Spanyol juga akan keluar sebagai juara sama seperti peristiwa 12 tahun yang lalu? Menarik untuk ditunggu jika Spanyol bisa tembus ke babak final Euro 2024 dan menunggu siapa yang akan menjadi lawan Spanyol jika lolos ke babak final.

Memang masih terlalu dini jika membahas dejavu tentang grup B Euro 2024, tapi ini adalh topik yang sangat menarik untuk dibahas dan diulas. Siapapun nantinya yang akan menjadi juara Euro 2024, entah Spanyol atau juara baru, yang penting Euro 2024 bisa berjalan dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun