Pasti kalian semua sudah menonton serial Gadis Kretek, bukan? Bagi yang sudah menonton, pasti setelah menonton atau yang sedang menonton serial ini mengalami suasana yag campur aduk. Ada yang baper dan sedih melihat kisah cinta Dasiyah dan Soeraja yang begitu rumit, ada yang gemes dan jengkel dengan tokoh antagonis seperti Soedjagad, dan ada pula yang masih belum move on serta masih penasaran dengan kelanjutan kisah Lebas dan Arum.Â
Wajar, jika ada yang mengalami semua itu karena memang kisah dan cerita yang disuguhkan di Gadis Gretek semua episodenya sebagian besar terjadi di kehidupan nyata, baik jaman dulu hingga jaman sekarang. Dan banyak sekali pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan kita petik dari serial ini, serta juga ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan setelah nonton serial Gadis Kretek. Berikut hal yang tidak boleh dilakukan dan pelajaran yang bisa diambil setelah menonton Gadis Kretek.
1. Jangan meremehkan dan merendahkan perempuan
Jaman dulu, perempuan memang tidakpernah dihargai dan dihormati. Selalu dianggap remeh, dan beranggapan bahwa sebaiknya perempuan itu duduk manis dirumah dan mengerjakan apa yang biasanya perempuan lakukan. Perempuan tidak boleh bekerja kasar, tidak boleh jadi pemimpin, dsb.Â
Seperti kisah Dasiyah yang selalu direndahkan dan dianggap remeh oleh banyak orang, terutama kaum laki-laki, karena dia bisa bekerja keras dan selalu dimanjakan oleh bapaknya, Idroes. Dan Dasiyah juga dianggap tidak layak untuk menjadi pemimpin perusahaan kretek, hanya karena dia seorang perempuan.Â
Dia disarankan untuk diam dirumah bahkan juga dianggap tidak becus dalam bekerja. Namun, hal tersebuttidak membuat Dasiyah patah semangat. Dia tetap berjuang untuk meneruskan perusahaan kretek milik ayahnya dan membuktikan bahwa perempuan bisa bekerja keras dan bisa menjadi seorang pemimpin hebat. Meskipun pada akhirnya Dasiyah harus menderita hingga akhir hayatnya, namun perjuangannya harus diacungi jempol. Hal yang tidak bleh dilakukan pertama adalah, jangan pernah meremehkan perempuan dan merendahkan perempuan.Â
Biarpun perempuan itu sifatnya lembut, tapi perempuan mampu menjadi sinar terang bangsa dan mampu menjadi pemimpin hebat di perusahaan maupun di bidang lainnya.Perempuan juga bisa melakukan pekerjaan apapun dengan tingkat apapun dengan perjuangan dan usaha mereka sendiri. Jaman dulu perempuan memang dianggap remeh dan direndahkan, namun di jaman sekarang setidaknya sudah banyak yang menghargai profesi perempuan di segala bidang. Jadi untuk kaum laki-laki, hargailah perempuan danhormatilah perempuan apapun itu profesinya dan latar belakangnya.
2. Jangan mudah terpengaruh oleh omongan, iming-iming, dan hasutan orang lain
Ini adalah hal yang hingga sekarang masih sering terjadi. Seseorang bisa berubah sifatnya ketika terpengaruh oleh omongan orang lain dan juga iming-iming orang lain. Meskipun seseorang yang sudah terpengeruh tersebut kadang tidak rela dan masih setengah hati untuk melakukan hal bodoh tersebut, tetap saja itu berakibat buruk dengan hubungan seseorang dengan orang lain yang sudah mempercayai seseorang tersebut. Seperti halnya nasib Soeraja.Â
Dia terpaksa mengkhianati cinta Dasiyah dan kepercayaan Idroes dengan menjadi menantu serta karyawan Soedjagad. Meskipun Soeraja setengah hati melakukan hal tersebut dan terlambat menyesali perbuatannya, tapi tetap saja apa yang dilakukan Soeraja itu tidak pantas dilakukan dan tidak pantas untuk ditiru. Sebagai manusia yang dibekali kecerdasan dan hati nurani, kita hendaknya bisa membedakan mana omongan orang yang membangun dan mana omongan orang yang menjerumuskan.Â