Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pepatah-pepatah Bahasa Jawa dan Maknanya

27 Oktober 2023   10:11 Diperbarui: 27 Oktober 2023   11:23 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huruf-huruf aksara Jawa. Sumber: getty images (Pictures from History)

Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang mendunia dan juga banyak aksennya. Khususunya di Jawa Tengah, ada beberapa logat dan aksen yang sangat khas dan unik sekali. Ada logat ngapak khas banyumasan, ada logat khas daerah Kopeng dan sekitarnya, dan ada logat khas Solo yang terkenal dengan Jawa halusnya. Tak hanya logatnya saja yang unik dan populer, tapi juga ada pepatah atau 'paribasan' Jawa yang sangat populer dan juga memiliki makna yang mendalam. Pepatah atau 'Paribasan' tersebut selalu menjadi motivasi dalam kehidupan dan selalu diingat serta dicamkan agar manusia tidak salah jalan dan tetap membumi. Berikut ini adalah pepatah-pepatah dalam Bahasa Jawa dan maknanya.

1. Becik ketitik, ala ketara

Ilustrasi menabur kebaikan. Sumber: Istockphoto (Svetlana Larshina)
Ilustrasi menabur kebaikan. Sumber: Istockphoto (Svetlana Larshina)

Dalam bahasa Indonesia, peribahasa ini artinya adalah siapa yang berbuat kebaikan maka akan dikenang selamanya, dan siapa yang berbuat buruk pasinya juga akan ketahuan dan akan dikenang juga. Makna dari paribasan ini adalah jika seseorang berbuat suatu kebaikan maupun banyak kebaikan, maka dia akan dikenang dan akan menuai hasil yang baik pula, dan jika ada seseorang yang menabur kejahatan atau keburukan, dia juga akan dikenang namun akan menuai hasil buruk atau sebuah karma. 

2. Sepi ing pamrih, rame ing gawe

Ilustrasi kerja keras tanpa pamrih. Sumber: Istockphoto (andreswd)
Ilustrasi kerja keras tanpa pamrih. Sumber: Istockphoto (andreswd)
Dalam bahasa Indonesia artinya adalah melakukan pekerjaan tanpa pamrih. Jadi, lakukanlah pekerjaan dengan senang hati dan tulus tanpa mengharapkan imbalan, dan niscaya kamu akan menapatkan berkat yang tak terduga.

3. Kacang ora ninggal lanjaran

Ilustrasi anak adalah cerminan orang tua. Sumber: Istockphoto (altmodern)
Ilustrasi anak adalah cerminan orang tua. Sumber: Istockphoto (altmodern)
Arti dari paribasan ini adalah 'Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tua'. Dalam peribahasa versi Bahasa Indonesia, sama dengan Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Makna dari paribasan tersebut adalah sebagai manusia di saat muda sudah seharusnya memiliki kebiasaan yang baik, karena kebiasaan sewaktu muda akan ditiru oleh keturunannya nanti. Baik itu kebiasaan buruk maupun kebiasaan yang baik. 

4. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah

Ilustrasi tali yang mengikat, simbol persatuan dan kesatuan. Sumber: Istockphoto (photodeedooo)
Ilustrasi tali yang mengikat, simbol persatuan dan kesatuan. Sumber: Istockphoto (photodeedooo)
Paribasan yang satu ini sangat populer sekali dan sampai saat ini masih didengungkan. Dalam versi bahasa Indonesia adalah 'Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh'. Makna dari paribasan ini adalah jika kita hidup rukun pasti akan tentram dan sentosa, tapi jika kita selalu bertikai maka kita akan bubar atau bercerai. Yang berarti, kita sebagai manusia harus saling hidup rukun dan damai agar tercipta keharmonisan dan sebisa mungkin menghindari pertikaian agar tidak terbecah belah dan tidak bubar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun