Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang mendunia dan juga banyak aksennya. Khususunya di Jawa Tengah, ada beberapa logat dan aksen yang sangat khas dan unik sekali. Ada logat ngapak khas banyumasan, ada logat khas daerah Kopeng dan sekitarnya, dan ada logat khas Solo yang terkenal dengan Jawa halusnya. Tak hanya logatnya saja yang unik dan populer, tapi juga ada pepatah atau 'paribasan' Jawa yang sangat populer dan juga memiliki makna yang mendalam. Pepatah atau 'Paribasan' tersebut selalu menjadi motivasi dalam kehidupan dan selalu diingat serta dicamkan agar manusia tidak salah jalan dan tetap membumi. Berikut ini adalah pepatah-pepatah dalam Bahasa Jawa dan maknanya.
1. Becik ketitik, ala ketara
Dalam bahasa Indonesia, peribahasa ini artinya adalah siapa yang berbuat kebaikan maka akan dikenang selamanya, dan siapa yang berbuat buruk pasinya juga akan ketahuan dan akan dikenang juga. Makna dari paribasan ini adalah jika seseorang berbuat suatu kebaikan maupun banyak kebaikan, maka dia akan dikenang dan akan menuai hasil yang baik pula, dan jika ada seseorang yang menabur kejahatan atau keburukan, dia juga akan dikenang namun akan menuai hasil buruk atau sebuah karma.Â
2. Sepi ing pamrih, rame ing gawe
Dalam bahasa Indonesia artinya adalah melakukan pekerjaan tanpa pamrih. Jadi, lakukanlah pekerjaan dengan senang hati dan tulus tanpa mengharapkan imbalan, dan niscaya kamu akan menapatkan berkat yang tak terduga.
3. Kacang ora ninggal lanjaran
Arti dari paribasan ini adalah 'Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tua'. Dalam peribahasa versi Bahasa Indonesia, sama dengan Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Makna dari paribasan tersebut adalah sebagai manusia di saat muda sudah seharusnya memiliki kebiasaan yang baik, karena kebiasaan sewaktu muda akan ditiru oleh keturunannya nanti. Baik itu kebiasaan buruk maupun kebiasaan yang baik.Â
4. Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah
Paribasan yang satu ini sangat populer sekali dan sampai saat ini masih didengungkan. Dalam versi bahasa Indonesia adalah 'Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh'. Makna dari paribasan ini adalah jika kita hidup rukun pasti akan tentram dan sentosa, tapi jika kita selalu bertikai maka kita akan bubar atau bercerai. Yang berarti, kita sebagai manusia harus saling hidup rukun dan damai agar tercipta keharmonisan dan sebisa mungkin menghindari pertikaian agar tidak terbecah belah dan tidak bubar.
5. Urip iku urup
Hanya 3 kata, tapi penuh makna dan mendalam sekali. Arti dari paribasan ini adalah Hidup itu harus memberi dampak dan manfaat bagi orang lain di sekitarnya. Sekecil apapun manfaatnya, jangan sampai meresahkan orang lain. Intinya, hidup itu harus memberikan energi positif dan dampak yang baik bagi semua orang. Dan hidup itu seperti lilin yang menyala, harus menjadi sinar terang bagi sesama dan berguna bagi masyarakat.
6. Kebo nyusu gudel
Arti dari paribasan ini adalah kaum tua menimba ilmu atau berguru kepada yang lebih muda. Maknanya adalah, kita sebagai kaum muda hendaknya menjadi teladan dan contoh bagi semua generasi, termasuk menjadi contoh yang baik untuk kaum yang lebih tua. Karena suatu saat nanti, merekalah yang akan berguru kepada kita yang lebih muda.
7. Witing tresno jalaran soko kulino
Bagi yang sedang jatuh cinta dan kasmaran, pastinya tidak asing dengan paribasan melegenda yang satu ini. Artinya adalah Cinta itu timbul dan tumbuh lantaran karena kebiasaan. Jadi ketika seseorang jatuh cinta, maka dia akan melakukan hal-hal yang bisa diluar nalar maupun di luar kebiasaannya yang justru akan menjadi sebuah kebiasaan yang permanen.Â
Itulah dia beberapa pepatah bahasa Jawa yang penuh makna dan arti yang mendalam. Sebagai orang Jawa harus sepatutnya berbangga dengan budaya dan unggah-ungguh serta tata krama yang berlaku. Dan semoga pepatah Bahasa Jawa tersebut bisa memberikan motivasi bagi kalian. Matur suwun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H