Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kapankah (Panas) Ini Berakhir

19 Oktober 2023   12:15 Diperbarui: 19 Oktober 2023   12:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bumi yang panas. Sumber: getty images (Peter Zelei Images)

Sudah lima bulan lamanya

Bumi kita dilanda panas

Panas yang begitu membara

Hingga membuat keringat mengalir deras

Dari pagi hingga malam

Panas tak pernah berhenti

Tak pernah berhenti menghujam

Menghujam penderitaan yang tiada henti

Entah kapan panas ini akan berakhir

Berakhir dengan pergantian cuaca dingin

Cuaca dingin dengan angin yang semilir

Angin yang semilir dan menyejukkan batin

Kapan panas ini akan berakhir

Kapan dingin akan tiba

Kami ingin panas ini berakhir

Agar derita ini segera sirna

Wahai panas,

apakah engkau belum merasa lelah

Merasa lelah sepanjang hari memanggang kami

Kami sudah mulai merasa lelah

Lelah dengan panggangan sinar mentari

Wahai panas,

cepatlah engkau berakhir dan pergi dari hidup kami

Karena kami ingin bumi ini menjadi berseri kembali

Berseri menyambut kembali dingin di pagi hari

Dan berseri menyambut cuaca yang normal kembali

Wahai panas,

dengarkanlah rintihan dan seruan kami

Kami yang sudah tidak tahan dengan sengatanmu

Sengatan sinarmu yang berada dalam tubuh ini

Yang membuat tubuh berkeringat menggebu-gebu

Semoga panas ini bisa segera berakhir

Agar cuaca normal kembali 

Agar angin dan dingin kembali mengalir

Dan bumi bisa ceria kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun