Mohon tunggu...
Mario Reyaan
Mario Reyaan Mohon Tunggu... Ilmuwan - MSP, FPIK, UNPATTI

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Catatan Akhir Kuliah, Apa Kabar Teluk Ambon Dalam?

29 Juli 2018   15:58 Diperbarui: 29 Juli 2018   17:30 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketiga, minimnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga laut. Meskipun tahu bahwa laut bukanlah tempat sampah, masyarakat seolah-olah tidak memperdulikan itu. Hal tersebut menjadi alasan paling mendasar dari pencemaran TAD yang diakibatkan oleh sampah plastik. 

Lemahnya tingkat kesadaran masyarakat ini tentu disebabkan juga oleh berbagai aspek. Salah satunya adalah peran kelembagaan (desa) dari segi aturan yang terkesan lemah dan tidak mengikat.

Permasalahan sampah di perairan TAD memang bukanlah hal yang sepele. Perlu adanya perhatian dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat sebab rasanya adalah paham yang keliru jika menitik beratkan permasalahan sampah di TAD kepada pemerintah saja. 

Perlu adanya sebuah konsep arahan pengelolaan guna menekan jumlah sampah plastik yang mencemari perairan TAD dan ekosistem pesisirnya. Memang sulit jika menerapkan sebuah konsep sistem dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan pencemaran di TAD sebab melibatkan berbagai komponen yang berinteraksi langsung di TAD dengan kepentingan yang berbeda-beda pula.

Hemat saya, hal yang perlu dibenahi adalah merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dengan tidak menjadikannya sebagai tempat sampah. 

Hal tersebut haruslah dilaksanakan secara nyata lewat tindakan dengan penuh rasa tanggung jawab, dikarenakan semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah guna menekan laju pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik akan menjadi sebuah kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan banyak biaya jika pemikiran masyarakat masih saja terisolasi. 

Sederhananya, masyarakat perlu menyadari  dan tahu dampak dari setiap tindakan yang mereka lakukan. Jika belum bisa menjaga, maka jangan merusak dengan menjadikan laut sebagai.

Dengan membiarkan pemikiran masyarakat tetap terisolasi, maka secara tidak langsung kita telah membenarkan pernyataan Albert Einstein sebagaimana saya tuliskan pada paragraf pembuka opini saya ini. 

Opini ini saya tuliskan berdasarkan beberapa helai kertas catatan kuliah semester enam. Ini hanyalah sebuah pendapat dari seorang mahasiswa yang baru saja selesai menyusun laporan Praktek Keterampilan Lapangan (PKL) nya. Dari katong, par katong untuk kelestarian laut Maluku. Make Something Precious. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun