Menanggapi permasalahan yang terjadi pada eksistensi tanaman Eboni yang semakin langka , BP2LHK Manado selaku UPT BLI kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang bertanggungjawab di dalam melakukan penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, mencoba melakukan upaya pelestarian tanaman Eboni yang ada di wilayah Sulawesi. Adapun upaya konkrit yang dilakukan oleh BP2LHK Manado adalah dengan melakukan konservasi ex-situ (upaya pelestarian di luar habitat alami) yang dilakukan di Arboretum Kawanua BP2LHK Manado.
Kegiatan pengembangan ini diawali dengan melakukan kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh peneliti BP2LHK Manado (Julianus Kinho dkk) ke  wilayah yang diduga merupakan daerah persebaran tanaman-tanaman Eboni yang ada di  Sulawesi, untuk mencari benih ataupun bibit-bibit tanaman Eboni yang ada di habitat alami, untuk kemudian dilakukan  pengembangan  konservasi secara ex-situ, di Arboretum BP2LHK Manado . Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari peneliti BP2LHK Manado hingga saat ini terdapat 13 spesies dari keluarga Diospyros yang berhasil dikumpulkan dan dikembangkan di Arboretum BP2LHK Manado, dimana 5 dari jenis spesies Diospyros tersebut merupakan jenis tanaman Eboni.
Kelima Jenis tanaman Eboni yang ada di Kawasan Arboretum Kawanua BP2LHK Manado ditanam pada areal seluas kurang lebih 5,8 Hektar, berupa plot - plot tanaman Eboni. Masing - masing jenis tanaman Eboni terdiri atas 50 tanaman di dalam 1 petak/plot. Peneliti senior BP2LHK Manado Julianus Kinho, yang turun langsung mengembangkan plot-plot koleksi tanaman Eboni tersebut menyatakan bahwa kolesi tanaman Eboni yang dimiliki BP2LHK Manado merupakan koleksi tanaman hidup Eboni terlengkap di Indonesia hingga saat ini. Julianus juga menambahkan sebagai pembanding, kebun raya bogor yang mengoleksi 32 jenis spesies Diospyros hanya memiliki  4 jenis tanaman Eboni.
Hal ini merupakan pencapaian pengembangan yang sangat luar biasa, di mana ditengah -tengah kelangkaan Eboni BP2LHK Manado berhasil melakukan pelestarian tanaman Eboni secara Ex-Situ yang nantinya diharapkan koleksi tanaman Eboni tersebut dapat bermanfaat didalam mempertahankan eksistensi tanaman Eboni dimuka bumi. Koleksi tanaman Eboni tersebut juga diharapkan dapat menjadi area penelitian dan pengembangan tanaman Eboni serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bagaimana cara untuk  melakukan pelestarian tanaman Eboni di luar Habitat alaminya.
Ke 5 jenis koleksi tanaman Eboni yang berhasil dikembangkan sebagai koleksi tanaman hidup di arboretum BP2LHK Manado , yakni : Â Diospyros celebica, Diospyros rumphii, Diospyros ebenum, Diospyros pilosanthera, Diospyros lolin,. Hingga saat ini rata -- rata usia tanaman Eboni yang ada di BP2LHK Manado berusia kurang lebih 9 tahun, dan sudah berbuah di usia masing - masing 5 tahun. Buah yang dihasilkan oleh tanaman -- tanaman Eboni tersebut diharapkan akan dapat menjadi materi genetik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan dan pelestarian tanaman Eboni ke depannya.
5 Koleksi Jenis Tanaman Eboni yang ada di BP2LHK Manado
Diospyros celebica
Dari data yang diperoleh dari Arboretum BP2LHK Manado jenis tanaman Eboni ini diperoleh dari wilayah Maros, Sulawesi Selatan dan ditanam di Arboretum BP2LHK Manado pada tanggal 26 April 2012 (Saat ini sudah berumur 9 tahun). Jumlah Tegakan Diospyros celebica yang ada di BP2LHK Manado sebanyak 50 tegakan.
Ciri - ciri fisik :
Pohon lurus dengan tinggi dapat mencapai 40 M dengan batang bebas cabang 10-20 m. Diameter pohon eboni jenis ini dapat mencapai 100 cm, pohon berbanir dan tinggi banir 3 m. Kulit luar berwarna hitam dan beralur banyak agak mengelupas kecil - kecil . Kayu gubal berwarna putih, merah muda , tebalnya 4,5-7 cm , kayu teras berwarna bergaris cokelat atau cokelat bergaris hitam, garis tersebut kecil sampai lebar. Warna daun hijau tua . Jenis tanaman Eboni ini dapat tumbuh pada ketinggian 10 - 400 m dpl (Sumber : Kinho dkk 2020)