Mohon tunggu...
Mario ramadhansyah
Mario ramadhansyah Mohon Tunggu... -

Just an Ordinary Boy with Extraordinary Dreams

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Idealisme di Kampus Abdi Negara

6 Maret 2010   23:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:34 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis tertarik bercerita tentang idealisme generasi muda ataw lebih tepatnya mahasiswa dalam fungsinya sebagai "agent of change" suatu bangsa.

Mahasiswa sepantasnya menjadi pencetus ide - ide , penggerak suatu gerakan yang bertentangan dengan idealisme dan menjadi pengawas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun apajadinya jika mahasiswa di "kebiri" ,dalam hal ini, penulis sebagai seorang mahasiswa di sebuah sekolah kedinasan besar di negeri ini merasa ada kecemasan ( mudah2 an kecemasan ini tidak terbukti ) akan kebebasan dalam beridelaisme.

Saat lulus SMU , Kita pasti ingin melanjut kan ke Perguruan tinggi yang kita harapkan dengan harapan kita dapat meraih pendidikan yang tinggi kemudian dapat langsung mendapat pekerjaan dan dapat membahagiakan kedua orang tua kita. tp selain itu sebenarnya dengan memilih menjadi mahasiswa kita berarti memilih untuk menjadi orang - orang terpilih dari sekian ribu orang yang ingin berada dalam posisi kita, sehingga sangat BODOH jika kita menyia-nyiakan "amanat" dari orang - orang yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Kita sebagai kaum terpelajar memiliki tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia . untuk dapat membangun dan paling tidak berkontribusi dalam perkembangannya...tetapi apa jadinya jika kita memilih bersikap apatis dalam hal ini !, dimna tanggung jawab moral kalian , terlebih jika kita berkuliah di suatu perguruan tinggi kedinasan yang sadar atau tidak kalian dibiayai oleh mereka yang tidak berkesempatan untuk kuliah !!

Mahasiswa perguruan tinggi kedinasan seharusnya lebih aktif dalam proses berbangsa dan bernegara karena " kita " di biayai melalui pajak yang diambil dari pekerja2 kasar, pedagang2 kecil...yang kurang terpelajar. tp penulis justru mendapatkan hal yang berbeda , Mindset kebanyakan mahasiswa di PT kedinasan adalah setelah kuliah yang penting kerja , menikah dll, saya tidak menyalahkan pembentukan mindset mereka tetapi menurut penulis pembentukan mindset ini sangat dipengaruhi oleh kultur yang sangat konservatif di lingkungan sekitar mereka , bagaimana mereka sangat mendewakan Dosen, kebebasan mereka berargumen sangat dibatasi mungkin karena disini subjectifitas sangat berlaku , belum lagi dengan organisasi kemahasiswaan yang kurang memiliki greget ke luar , mereka lebih bersikap pasif ketimbang aktif dalam proses berbangsa dan bernegara .

Penulis sangat bangga bisa berkuliah di sebuah Sekolah tinggi kedinasan yang cukup terkenal di Indonesia ditambah pandangan orang tentang kerelegiusan sekolah ini , tp ada hal yang menelisik penulis disini kerelegiusan dan organisasi mahasiswa disini sangat berkaitan entah memang "disengaja" atau tidak , tapi yang menjadi masalah disini adalah saat kerelegiusan yang seperti apa yang menjadi "incumbent" di kampus ini ? , kerelegiusan yang bersifat tertutup dan tidak ada tempat untuk orang2 yang punya pemikiran impulsif atau kerelegiusan yang bersifat terbuka dalam menerima siapa saja dan trus melahirkan pemikiran- pemikiran impulsif bagi bangsa dan negara , bukan hanya berfikir tentang lulus dan kerja tanpa adanya forum untuk membahas tentang pemikiran2 mahasiswa sebagai agent of change di negeri kita yang terpuruk namun kita cintai ini.Jawabannya bisa anda tebak sendiri .

Maksud dan tujuan penulis dalam tulisan ini adalah untuk menyadarkan bahwa ketakutan Idealisme di kampus abdi negara seyogyanya ditiadakan berganti dengan kebebasan dalam berpendapat dan berargument tanpa harus takut dengan ancaman2 subjectif yang secara langsung atau tidak mempengaruhi mindset mahasiswa sekolah tinggi kedinasan, Ingat kita punya tanggung jwab yang sangat besar terhadap masayarakat negeri ini !! jangan sia- siakan amanat ini..!!
Zaman sudah semakin maju .... Indonesia menunggu kita sebagai abdi Negara yang berfikiran kritis dan impulsif bukan abdi negara yang hanya berfikir kerja tanpa ingat pada masyarakat bangsa dan negara yang telah membiayaai kuliah kita.

Saya punya mimpi suatu hari Indonesia memiliki aparatur negara yang selalu punya ide2 brilian membangun bangsa , kritik2 kepada negara yang membangun demi tercapainya masyarakat yang adil makmur dengan rahmatan lil alamin..... Soe hok gie pernah bilang "Generasi muda hadir untuk mengganti generasi generasi tua yang busuk" bukan menjadi pengikut setia generasi tua yang busuk...
tetap bersyukur , sabar dan Yakin Usaha sampai....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun