Mohon tunggu...
Nofrianus Sothirjo Marin
Nofrianus Sothirjo Marin Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Membaca Tulisan Ringan

Pejalan Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "The Prison Break" dan Hal Positifnya

27 Juli 2020   16:48 Diperbarui: 27 Juli 2020   16:49 5295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pertama kali menekuni awal season Film Prison Break di masa Covid-19. Rasanya sia-sia jika waktu yang lumayan kosong berkepanjangan ini terlewati tanpa diisi dengan suatu kegiatan produktif. Sebagaimana anjuran pemerintah, atau siapa saja, untuk tetap berproduktif dari rumah. Tanpa berpikir panjang, sambil nyantai di sela kasibukan, saya pakai waktunya untuk mengeksplorasi film besutan Paul Scheuring itu.

Hari kamis malam, saya menghabisi episode terakhir dalam serial drama apik yang rencananya akan menelurkan the next season lagi. Ke lima season awalnya saya selesaikan hampir sebulan waktunya, mengingat  tidak mungkin saya non-stop untuk di depan laptop terus. Sebenarnya saya tau film ini dari rekan kerja yang sukanya berselancar di dunia kebioskopan. Memang keliatan kalo saya terlambat dalam mengikuti perkembangan dunia perfileman. Di sisi lain, benar, saya bukan seorang maniak layar kaca beginian.

Tidak heran jika butuh waktu agak lama untuk dilahap semua seasonnya. Setiap season terdapat sekian episode yang durasinya hampir sejaman. Tetapi tak masalah. Dan, lebih tepatnya, mari menonton dengan seduhan teh hangat dan pisang goreng, atau bagi mereka penyuka kopi hitam, bisa sembari mengepulkan asap rokok.

Agara nampak produktifnya, setelah menonton, saya coba menyimak apa-apa yang bisa disadur dari hasil petualangan sebulan bersama Michael Scofield (Wentworth Miller), Lincoln Burrows (Dominic Purcell), dkk. Eh, juga Sara Tancredi (Sara Wayne Callies), sang kekasih Scofield yang menambah aroma romantisme film.

Berikut hal-hal positif yang layak untuk diambil. Setidaknya, walaupun filmnya garapan fiksi, sadurannya bisa diterapkan dalam keseharian kita.  Tanpa menafikan, ada juga tidak sedikt hal yang harus kita tutup mata terhadapnya. Atau pake istilah lain, jangan ditiru.

Tapi, baiklah. Ini yang boleh.

Pertama, secara keseluruhan, serial drama Amerika ini mengisahkan tentang perjuangan. Kisah perjuangan berawal dari aksi Scofield seorang arsitek, insinyur kelas kakap. Dengan badan penuh peta penjara, dia berusaha untuk mengeluarkan kakaknya, Burrows. Burrows sendiri dipenjara, dengan tuntutan hukuman mati, atas tuduhan pembunahan Terrence Steadman (Jeff Perry) yang merupakan saudara kandung Wakil Presiden Amerika. 

Perlawanan untuk sebuah keajahatan yang teroganisir musti dihadapakan dengan rencana yang teroganisir pula. Sampai pada akhir season empat, bersama Fernando Sucre (Amaury Nolasco), Theodore "T-Bag" Bagwell (Robert Knepper), Benjamin Miles "C-Note" Franklin (Rockmond Dunbar) dan Alexander Mahone (Wiliam Fichtner), mereka menghancurkan Company. Biang keladi rekaya pembunuhan oleh Burrows.

Kedua, Film yang pertama kali dirilis pada 29 Agustus 2005 ini cukup memberi kesan yang mendalam tentang arti persahabatan dan kekeluargaan. Sekumpulan napi yang pada awalnya memiliki motif yang berbeda untuk melarikan diri dari penjara, setelahnya membentuk chemistry. Terkadang, untuk membentuk tim yang kokoh dan satu, perlu adanya musuh bersama (common enemy). Dan, dengan semangat yang sama, mereka tak tanggung-tanggung menghancurkan sang Jenderal Krantz.

Ketiga, Prison Break manampilkan imajinisi rasional yang dimiliki Scofield dan Mahone. Penulis cerita ini, menurut saya, memiliki imajinasi yang sangat tinggi. Setiap adegan yang ditampilkan membuat kita yang menonto terkagum-kagum dengan alurnya. Susah untuk ditebak. Seolah Scofield lah sang jeniusnya. 

Tetapi, rencana yang matang belum lah cukup. Di setiap kejadian, selalu menarik plan B untuk dilakukan. Dan, Scofield melakon itu dengan cukup rapi. Benar kata eyang Einstein, imajinasi melebihi pengetahuan. Berkat pengetahuan dan tentunya imajinasi Scofield, dia mampu menembusi setiap tembok penjara. 

Hal yang sama dilakukan Mahone. Intelejen yang berkapasitas tinggi. Setiap gerakan dan cara Scofield dengan mudah dibaca Mahone. Walaupun pada akhir season kedua, dia terpenjara bersama Scofield, T-Bag, dan Brad Bellick (Wade Williams) di Penjara Sona. 

Keempat, kisah action nan saintik ini menyodorkan pengorbanan yang menyertai setiap perjuangan. Banyak yang dikorbankan untuk mencapai hal yang diinginkan. Pengacara Scofield dan ayahnya patut diapresiasi untuk perjuangan mereka dalam membela Burrows. Tertembak mati karena membela kebenaran adalah hal yang mereka yakini. 

Satu yang menarik, sang penjaga penjara, Belick, yang bersekutu dengan Scofield, akhirnya mengorbankan diri sebagai jalan menuju pengambilan Scyla. Walaupun, pada awal season, dia terkenal dengan penjaga yang sedikit garang dan koruptif. 

Dan yang juga mengagumkan, ketika Scofield harus meninggalkan segala kenyamanannya untuk masuk ke penjara. Lalu dikejar, hidup dalam ketidaknyamanan bersama orang yang disayangi. Satu lagi, dia memalsukan kematiannya untuk mejaga keluarga dan teman-temannya tetap aman dan bebas. Manggadai diri demi kebebasan orang yang dicintai.

Kira-kira, begitulah beberapa hal positif yang bisa dihikmah. Sembari menunggu season berikutnya. Bagi yang belum menonton, saya sarankan untuk tidak menunggu karya berikutnya. Lekas menonton sambil bayangin gimana rasanya menjadi mereka. Apa pun yang terjadi, itu mungkin ada dan bisa juga tidak ada dalam kehidupan nyata.

Mungkin, di lain sisi, kita sejenak lari dari "prisonnya" rutinitas kita. Sembari produktif, tetap jaga protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun