Dengan gerak angin yang cepat masuk ke dalam bangunan berpanggung, maka sirkulasi dan pertukaran udara akan berlangsung lebih baik. Udara panas cepat tergantikan oleh udara dingin dari luar bangunan.Bangunan berpanggung memiliki ruang luas di bawah lantai panggung yang tidak berdinding. Karena tidak berdinding maka gerak angin pada ruang ini lebih bebas. Angin dapat datang dan pergi dari arah manapun.Ruang ini juga terus diteduhi sepanjang hari sehingga suhu di bawah lantai ini cukup sejuk. Udara dingin yang ada di bawah lantai ini dapat naik ke ruang di atasnya ke dalam bangunan karena adanya perbedaan tekanan udara antara ruang di bawah lantai dan di atas lantai. Gerak udara naik melalui celah pada susunan papan yang merupakan bahan dari lantai panggung. Lantai pada rumah panggung memberi banyak keuntungan bagi rumah panggung, diantaranya meningkatkan meningkatkan pergerakan udara masuk dan keluar dari bangunan.
(Bahasa Daerah)
 Orang Gorontalo menggunakan bahasa Gorontalo, yang terbagi atas tiga dialek, dialek Gorontalo, dialek Bolango, dan dialek Suwawa. Saat ini yang paling dominan adalah dialek Gorontalo.
(Pakaian Adat)
 Gorontalo memiliki pakaian khas daerah sendiri baik untuk upacara perkawinan, khitanan, baiat (pembeatan wanita), penyambutan tamu, maupun yang lainnya. Untuk upacara perkawinan, pakaian daerah khas Gorontalo disebut Bili'u atau Paluawala. Pakaian adat ini umumnya dikenal terdiri atas tiga warna, yaitu ungu, kuning keemasan, dan hijau.
(Pernikahan Adat)
 Keragaman budaya Indonesia salah satunya terlihat pada prosesi atau adat pernikahan yang berbeda-beda. Provinsi Gorontalo sendiri memegang tradisi yang bernapaskan ajaran Islam. Penduduk Gorontalo sebagian besar memeluk agama Islam. Adat istiadatnya sangat dipengaruhi ajaran dan kaidah Islam. Oleh karenanya, masyarakat Gorontalo memegang teguh semboyan adapt "Adati hula hula Sareati - Sareati hula hula to Kitabullah" yang artinya," Adat bersendikan syara, syara bersendikan Kitabullah". Prosesi pernikahan dilaksanakan menurut upacara adat yang sesuai tahapan atau lenggota lo nikah.
B.Menjelaskan ragam budaya yang ada di Indonesia bagian barat
Seperti yang kita ketaahui bersama, di Indonesia memiliki banyak daerah sehingganya banyak budaya beragam yang bisa kita jumpai. Nah pada kesempatan kali ini, saya akan mejelaskan ragam budaya yang ada di Indonesia bagian barat lebih tepatnya di jawa tengah. Di luar negri kebudayaan Jawa termasuk salah satu budaya dari Indonesia yang paling banyak digemari.Â
Budaya Jawa yang diminati di luar negeri seperti Wayang kulit, Keris, Batik, Kebaya, dan Gamelan. Akan tetapi kali ini saya akan membahas atau membicarakan Provinsi Jawa Tengah yang merupakan jantungnya budaya jawa,Provinsi ini merupakan gudangnya kebudayaan. Beribu-ribu macam jenis budaya ada di Provinsi ini. Karena pada zaman dahulu wilayah ini berdiri banyak kerajaan, baik kerajaan besar maupun kecil. Kerajaan yang termasuk antara lain Kerajaan Mataram Hindu, Kerajaan Mataram Buddha (Syailendra), Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, Keraton Surakarta, dan Pura Mangkunegaran.Dan tiap-tiap kerajaan memiliki kebudayaan yang berbeda. Bahkan sebagian besar kebudayaan tersebut masih lestari hingga kini.
Dalam hal kebudayaan Provinsi Jawa Tengah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa (Kejawen). Budaya ini berasal dari suku bangsa Jawa yang mayoritas mendiami wilayah ini. Sebagai pusatnya adalah Keraton Surakarta. Pada kala itu di bagian dalam keraton bertumbuh berbagai cabang seni budaya. Oleh dasar itu, kebudayaan Keraton Surakarta dijadikan perkiraan bagi masyarakat Provinsi Jawa Tengah.Selain itu, di kawasan Provinsi Jawa Tengah terdapat kebudayaan Jawa Pesisir dan Banyumasan. Di utara pantai Jawa Kebudayaan ini mendapat banyak pengaruh dari kebudayaan Islam.Â