Mohon tunggu...
S. Marindra
S. Marindra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik dan Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pustaka Bergerak dan Asa Literasi TBM Paladang

8 Desember 2018   22:38 Diperbarui: 9 Desember 2018   01:16 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari pertama dibuka, belasan anak-anak yang juga santri ngaji di rumah kami antusias menyusun buku-buku lalu membacanya bersama-sama. Satu kesimpulan yang saya dapat ambil, bahwa anak-anak kita bukan memiliki minat baca yang rendah, hanya butuh akses bahan bacaan yang tersedia. Anak-anak Paladang buktinya.

Melihat postingan-postingan yang sering saya bagikan di media sosial, banyak teman-teman yang berminat menyumbangkan bukunya. Lewat pustaka bergeraklah akhirnya buku-buku mereka tiba dengan sambutan suka cita oleh anak-anak kita di TBM Paladang.

Semakin hari, semakin banyak anak-anak yang berkunjung ke rumah saya. Melalui donasi hasil penjualan novel "Siluet Sejak Mahakam", kami akhirnya membuat ruangan sendiri untuk tempat baca di kolong rumah. Hasil donasi itu kami belikan semen, pasir, seng, dinding anyaman, dan segala hal yang diperlukan. Kami pun menyiapkan beberapa macam mainan untuk menarik minat sekaligus merawat dan menahan mereka agar selalu merindukan ke TBM Paladang. Setiap hari.

Donatur buku kami pun semakin hari semakin bertambah. Total buku sumbangan yang masuk sampai bulan November kurang lebih berjumlah 500 eksemplar yang membuat taman baca kami bergerak secara mandiri. Dan itu semua berkat Pustaka Bergerak.

Membaca kabar tentang penghentian pengiriman gratis dari Kantor Pos, entah kenapa ada yang seperti terusik dari hati kami. Meski pada akhirnya PT. Pos Indonesia mengumumkan melanjutkan kembali pengiriman gratis, tapi pihaknya hanya bisa memastikan hingga Desember ini saja. Selanjutnya? Masih belum ada kepastian.

Membudayakan buku di tengah-tengah warga kita sejauh ini sangat terbantu dengan adanya Pustaka Bergerak. Kami berani mengatakan bahwa revolusi mental paling berhasil ialah melalui program ini. Jika menanyakan indikatornya, boleh dilihat lewat daftar TBM yang semakin membengkak tiap bulannya di berbagai provinsi. Kita semua berharap semoga pemerintah segera membuat payung hukum untuk itu, sehingga semuanya tetap bisa berjalan dalam rangka mengedukasi anak negeri di manapun berada. Aamiin.

Diposting sebelumnya di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun