Mohon tunggu...
Marina Noor Prathivi
Marina Noor Prathivi Mohon Tunggu... -

mahasiswa dan konsultan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dawuan, Kenal Daerah Ini?

22 Maret 2012   12:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:37 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melintas tol cipularang dari bogor menuju bandung pasti menemui papan petunjuk jalan “Dawuan”. Sayangnya karena arah saya ke Bandung, maka papan petunjuk itu hanya saya lewati saja namun dengan memori kembali ke 3 tahun silam. Dawuan, adalah nama tempat di Subang yang terkenal dengan produksi oncomnya. Oncom Dawuan. Karena suatu hal, saya dan beberapa teman mengunjungi Subang untuk menggali pangan lokalnya. Kami diberi tahu tentang oncom dawuan, suatu bahan makanan lezat yang melegenda. Oncom ini terdiri dari beberapa tingkatan kualitas, yaitu kualitas satu yang dibuat dari kacang tanah, kualitas dua dibuat dari campuran kacang tanah dan onggok, dan kualitas tiga dibuat dari onggok. Saya kebetulan berkesempatan untuk datang langsung ke rumah produksi oncom Dawuan yang pertama, yaitu Bapak Harun. Waw…bapak ini setia mengolah oncom setiap harinya sejak tahun 1960-an. Alat-alat yang digunakan pun masih tradisional sekali dan sudah digunakan sejak jaman dahulu kala. Kacang tanah masih digiling dengan alat kayu berat yang dioperasikan dengan tangan. Ruang “pemeraman” oncom pun mungkin sudah penuh dengan spora kapang sehingga pasti oncom yang dihasilkan anti gagal..hohoho. [caption id="attachment_165" align="alignleft" width="368" caption="Pak Harun, Sang Maestro Oncom Dawuan"][/caption] Setelah kacang tanah digiling secara tradisional akan diperoleh 20% minyak kacang dan 80% bungkil kacang. Bungkil kacang tersebut direndam dalam air matang selama semalam kemudian dikukus dan diangin-anginkan. Bungkil kacang lalu ditabburi ragi oncom dicetak di atas ancak (wadah bamboo pipih tradisional) dan didiamkan untuk proses fermentasi. Satu ancak oncom dawuan kualitas 1 bisa ditebus cukup dengan Rp. 50.000 dan bisa untuk makan se-RT..hehehe.. [caption id="attachment_166" align="alignleft" width="430" caption="Oncom Dawuan Kualitas 1"][/caption] Setelah menyelami proses pembuatan oncom yang penuh dengan keuletan dan kesetiaan dari Bapak Harun, kami pun beranjak ke RM Purnama untuk menyicip nikmatnya oncom dawuan yang telah dipepes. Orang Subang mengenal dengan nama Pais Oncom. Pais Oncom Dawuan ini sudah menjadi menu unggulan RM Purnama sejak 15 tahun yang lalu, selain itu ada juga psi oncom peda, pais tahu, pais telur asin yang rasanya Subhanallah sekali..enak sodara-sodara.. Harga 1 bungkus pais oncom ditebus dengan harga Rp. 10.000 saja dan bisa dimakan untuk 2 orang. Tekstur oncomnya cenderung basah dengan rasa kaya rempah. [caption id="attachment_167" align="aligncenter" width="368" caption="Pais Oncom RM Purnama, nyummy..enak parah"]

[/caption] Masih penasaran dengan olahan oncom dawuan lainnya (pake jurus aji mumpung jek, mumpung di Subang), kami direkomendasikan RM Mang Yeye, yg ternyata lokasinya dekat dengan rumah Bapak Harun. Di RM Mang Yeye ini kami mendapat pais oncom dawuan seharga Rp. 3.000/porsi. Porsinya kecil hanya cukup untuk 1 orang dengan tekstur cukup kering. Bahan baku yang sama ternyata menghasilkan rasa dan tekstur yang sangat berbeda. Nah, keberuntungan ternyata tidak segan mampir kepada kami. Sang pemilik rumah makan setelah mengetahui misi kami, langsung menyuguhkan menu lengkap seperti nasi timbel,  aneka pepes, karedok, ikan mujair balita, ayam goreng/bakar, ikan goreng/bakar, serta tentunya sayur asem, lalapan dan sambal [caption id="attachment_168" align="alignleft" width="430" caption="makan besar dan gratis, alhamdulillah yaaa..."]
[/caption] dan semua GRATISSSS…. [caption id="attachment_169" align="alignleft" width="430" caption="Suasana RM Mang Yeye, di tengah kolam dam sawah sawah sueger"]
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun