Pada Sabtu (21/10/2023) Kelompok 12 melakukan kegiatan Modul Nusantara yaitu "Kebhinekaan" Jelajah artefak budaya religius melalui kunjungan toleransi dan proyek seni bertema teologi ke Vihara Vipassana Graha yang merupakan rumah ibadah agama Buddha Theravada yang ada di kota Bandung tepatnya terletak di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Meskipun tempat ini merupakan rumah ibadah agama Buddha, Semua orang bebas mengunjungi tempat ini. Vihara Vipassana Graha ini memiliki nuansa Negeri Gajah putih yaitu Thailand, pasalnya di depan Vihara ini terdapat 2 patung gajah putih yang memiliki makna tersendiri bagi Agama Buddha.
Makna dari Gajah putih dalam Agama Budha berasal dari Thailand, dimana gajah merupakan hewan yang kuat dan penuh cinta kasih. Thailand sendiri merupakan negeri yang kuat karena tidak pernah dijajah dan negeri yang penuh cinta kasih karena tidak pernah menjajah. Vihara ini memiliki sejarah yang sangat Panjang mulai dari pembangunan sampai berdirinya rumah ibadah ini.
Pada tanggal 3 Oktober 1976 di Kota Bandung didirikan sebuah Majelis Agama Buddha yang bernama Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia. Beberapa tahun kemudian namanya berubah menjadi Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia. Pada saat itu umat Buddha belum memiliki tempat beribadah sehingga mereka ibadah berpindah-pindah.
Pada tanggal 23 Februari 1992, dilakukanlah peletakan batu pertama pembangunan Vipassana Graha, kemudian pembangunan berlansung sampai Tahun 2003 kuti Bhikkhu Sangha sudah selesai dibangun pada bulan Mei dan diresmikan pada tanggal 25 Mei 2003 oleh Bhikkhu Sangha.
Ketika kami mengunjungi tempat ini dalam kegiatan modul nusantara mahasiswa PMM 3 UPI selain mendapatkan informasi mengenai corak bangunan serta makna patung yang ada di Vihara tersebut kami juga mendapatkan pengetahuan tentang agama Budha dimana pada saat sesi tanya jawab atau wawancara dengan Bhikkhu yang menjadi sumber informasi ketika kami berkunjung ke Vihara Vipassana Graha.
Bhikkhu tersebut menjelaskan bahwa dalam ajaran Agama Buddha kita diajarkan untuk senantiasa membantu orang lain, melakukan kebajikan serta tidak menyusahkan orang lain. Selain itu Bhikkhu tersebut juga menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang Bhikkhu ada beberapa syarat untuk menjadi Bhikkhu. Di Indonesia untuk menjadi Bhikkhu tidak ada Pendidikan formal tetapi informal dikarenakan minoritas.
Melalui kunjungan ini kami menjadi tahu bahwa Indonesia memiliki Keberagaman dalam keagamaan dan keyakinan, untuk itu kita harus menumbuhkan rasa toleransi dimana kitab isa saling menghormati serta menghargai keyakinan orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita.
Karena perbedaan tersebut bukan menjadi pembatas tali persaudaraan melainkan mempererat tali persaudaraan seperti semboyan yang kita ketahui Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu.
Sumber : Artikel yang ditulis oleh Gresia Ledy Sinaga (https://www.kompasiana.com/gresiasinaga/634ef81108a8b56d5830f272/mengenal-vihara-vipassana-graha-bangunan-bersejarah-beragama-di-kota-bandung)
Reporter : Marina
Editor : Bapak Salsa Solli Nafsika, M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H