Pada Minggu (15/10/2023) Kelompok 12 melakukan kegiatan Modul Nusantara yaitu "Inspirasi" Dengan narasumber yang luar biasa Yaitu Teh Alfi Alfiah, Teh Alfi merupakan mahasiswa UPI.
Kegiatan Inspirasi yang kami lakukan adalah Membatik, dimulai dari pemaparan materi tentang batik dan cara pembuatan batik, dilanjutkan dengan mempraktekkan materi yang sudah di sampaikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer sampai saat ini. Tidak ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta. Namun, motif batik dapat terlihat pada artefak seperti pada candi dan patung.
Herry Lisbijanto (2013: 10-12) memaparkan bahwa ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya, yaitu:
a. Batik Tulis
b. Batik Cap
c. Batik Lukis
Pada kegiatan kali ini kami mempraktekkan cara pembuatan batik tulis
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik tulis adalah:
1. Kain Mori
2. Canting
3. Lilin / malam
4. Wajan
5. Kompor
6. Gawangan
7. Pewarna
Tahapan awal dalam membuat batik tulis dilakukan dengan membuat pola motif batik. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. Langkah selanjutnya adalah menerakan lilin menggunakan canting mengikuti pola yang ada. Tutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Gunakan canting untuk pola kecil dan kuas untuk pola berukuran besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lilin tidak terkena. Api kompor harus manyala dengan api kecil.
Berikutnya proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya, menghilangkan lilin dari kain dengan mencelupkan kain tersebut dengan air panas di atas tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses menghilangkan dan menorehkan lilin dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
Proses selanjutnya adalah nglorot, kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna lain, karena bagian atas kain tersebut masih diselumuti lapisan tipis yang tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, kain dicuci dan dikeringkan.
Jadi begitu ya cara pembuatan batik tulis, Terimakasih sudah mampir untuk membaca tulisan saya.
Reporter : Marina
Editor : Bapak Salsa Solli Nafsika, M.P.d
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H