Nadia, seorang anak perempuan berusia delapan tahun yang terlihat sama seperti anak lainnya, ternyata memiliki keiistimewaan. Nadia suka mengulang kata-kata dan berjalan mondar-mandir. Nadia  tidak suka bunyi bising, tapi dia bisa ingat semua kata dari buku yang dia baca. Ya, Nadia adalah seorang penyandang autisme yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan teman sebayanya.Â
Kisah Nadia dituliskan dengan indah dan menyentuh dalam buku yang berjudul "My Name is Nadia. I have Autism". Buku ini mengisahkan keseharian Nadia yang relatable dengan keseharian anak seumurnya namun dengan tantangan yang dihadapinya sebagai seorang penyandang autisme.
Lalu ada Mikhail, seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang tidak bisa banyak bergerak, tidak bisa berbicara dengan jelas, namun dia memahami apa yang terjadi di sekelilingnya. Mikhail mengidap Cerebral Palsy sejak usia 2 minggu akibat terkena infeksi di otak. Mikhail sering mengalami kejang, muntah, dan masalah kesehatan lainnya yang menyebabkan dia harus sering dirawat di rumah sakit.
Mikhail seringkali merasa kecewa karena dia tidak bisa ikut berlari-larian dengan adiknya. Namun, semangat Mikhail sangat kuat berkat dukungan kedua orangtuanya. Kisah Mikhail yang penuh haru bisa dibaca dalam buku yang berjudul "My Name is Mikhail. I have Cerebral Palsy".
Selanjutnya ada Alyssa, seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang memiliki kelebihan kromosom. Alyssa mengidap Down Syndrome. Ternyata kelebihan kromosom itu membuat Alyssa memiliki ciri fisik khusus, dan memiliki banyak teman yang mirip dengannya di dunia walaupun mereka tidak berhubungan darah. Semua pengidap Down Syndrome memiliki mata berbentuk almond dan wajah yang datar.
Ibu dan kakak kandung Alyssa menuliskan kisah Alyssa dalam buku yang berjudul "My Name is Alyssa. I have Down Syndrome". Dari buku ini kita bisa tahu, tantangan apa saja yang dihadapi pengidap Down Syndrome dalam kehidupannya sehari-hari.
Ketiga buku di atas merupakan seri buku "I am Unique" yang diterbitkan oleh Helang Books, sebuah penerbit dari Singapura. Semua kisah dalam buku ini adalah fakta atau non-fiksi. Ada yang ditulis langsung oleh Ibu kandung tokohnya, ada pula yang memang ditulis oleh penulis profesional berdasarkan kisah nyata tokohnya. Ketiga buku ini diilustrasikan dengan cantik oleh Evelyn Ghozali (EorG), dengan ciri khas ilustrasinya yang memuat motif-motif batik di dalamnya.Â
Buku-buku ini ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Melayu, dan versi cetaknya belum dijual secara luas di Indonesia. Namun kamu bisa membaca semua kisah ini yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di https://bacapibo.com/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H