Mohon tunggu...
Marim Purba
Marim Purba Mohon Tunggu... Penjahit - Pria Prima Rindu Sumba

Jalan kesana kemari dan clingak clinguk sambil berusaha menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gereja (Dalam) Karung

12 November 2019   05:54 Diperbarui: 12 November 2019   05:53 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita memang sedang asyik inward looking, berputar pada diri sendiri. Cara lihatnya gampang, biaya rutin hampir sama dengan biaya program. Bahkan biaya rutin defisit enam milyar lebih. Alamak..

Katanya memang ada program beasiswa, tapi gereja gereja kecil cuma melongo, ' siapa aja yang dapat beasiswa?' tanya mereka dalam hati. Ah, gereja kecil memang cuma bisa terpana dengan pesona Salemba. Maka ngkau akan tetap terkutuk, 'kemiskinan akan melahirkan kebodohan, dan kebodohan akan melahirkan kemiskinan.'

Lalu apa yang bisa diperbuat dalam waktu dekat? Lihat saja catatan rekomendasi Majelis Pertimbangan; 'agar mengajukam calon pengurus yang memiliki kapasitas dan kredibilitas.' Intinya jangan beli kucing dalam karung. Ah, lagi lagi kucing disalahkan.

PGI memang harus dirubah. Tak boleh lagi cuma duduk dizona nyaman dengan pengelolaan gaya monolog dan monoton. Kolaborasi dan sinergi adalah kata kunci. Kalau tidak berubah, 'kita akan mengulang ulang dosa yang sama,' begitu ungkapan Pdt Dr Joas di medsos.

PGI harus 'out the box.' Eks Litbang PGI Trisno bahkan bilang di fB, bukan hanya keluar dari kotak bahkan kotaknya pun harus kita buang.

Ya, masukkan kotak itu ke dalam karung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun