Mohon tunggu...
Javier Jibril
Javier Jibril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang gemar mengetahui hal hal terbaru yang ada di dunia ini. Mulai dai hal yang keliatannya kurang penting hingga hal yang sangat penting.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Media Sosial di dalam Era Digital

15 November 2024   10:13 Diperbarui: 15 November 2024   10:23 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini media sosial memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan seluruh manusia. Mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan hampir semuanya bersinggungan dengan media sosial. Pada artikel ini berikutnya akan mengulas peranan -- peranan apa saja yang dimiliki oleh media sosial pada suatu bidang dan kemudian akan sedikit menjelaskan tentang apa yang kita tukarkan kepada media sosial.

Peran -- peran yang dimiliki oleh media sosial

  • Bidang Bisnis
  • Dalam bidang ini media sosial memiliki peran utama untuk pengembangan bisnis yang dimiliki. Alasannya ialah karena dengan menggunakan media sosial jauh lebih mudah bagi pemilik bisnis untuk menjangkau segmentasi pasar yang ia targetkan, biaya operasional yang lebih minim dikarenakan pemilik bisnis tinggal mengupload apa yang ingin dia promosikan ke media sosial, dan yang paling utama adalah tidak memiliki regulasi atau aturan yang sulit dalam mempromosikannya. Dengan menggunakan strategi -- strategi yang tepat dalam mempromosikan bisnisnya di dalam media sosial, maka bisa dapat dipastikan bahwa selain segmentasi pasar yang kita inginkan tepat sasaran jangkauan segmentasinya pun akan lebih luas sehingga orang -- orang akan memiliki kesadaran akan produk kita menjadi jauh lebih baik (Herdiyani et al., 2022).
  • Bidang Politik
  • Media sosial merupakan game changer pada bidang politik. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena saat ini masyarakat lebih memandang citra yang dimiliki oleh politisi dibandingkan dengan visi dan misi yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Bogos dalam Hayat et al., (2021) contoh keberhasilan penggunaan media sosial dalam bidang politik ialah ketika Presiden Barack Obama menggunakan media sosial dalam kampanyenya secara efektif dan hasilnya ia memenangkan pemilihan tersebut. Sedangkan di Indonesia sendiri, ketika kemarin terjadi pemilihan presiden pun, tim sukses presiden yang menjabat saat ini menggunakan strategi -- strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas yang dimiliki oleh media sosial dan strategi yang digunakannya pun berhasil karena beliau mendapatkan suara sebanyak 58%. Dari dua kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memilih strategi yang tepat, semua orang dapat memaksimalkan media sosial sebagai tempat untuk berkampanye. Dengan begitu ini akan membuat para politisi -- politisi memiliki citra yang baik sehingga nantinya rakyat akan memilih tanpa paksaan dan memilih sesuai hati masing -- masing.
  • Bidang Gaya hidup
  • Perubahan gaya hidup yang terjadi akibat media sosial sangatlah besar. Media sosial berperan penting dalam membentuk gaya hidup remaja modern, terutama sebagai sarana komunikasi, sumber informasi, dan tempat berekspresi. Melalui platform ini, remaja juga dapat berinteraksi tanpa bertatap muka, mengakses informasi tren terkini, serta menunjukkan eksistensi diri. Namun, intensitas penggunaan media sosial memunculkan perubahan pola sosialisasi, dari interaksi langsung menjadi digital, yang seringkali membuat remaja lebih individualistis dan konsumtif. Dampak positifnya adalah kemudahan komunikasi dan perluasan jaringan, tetapi ada juga dampak negatif berupa sikap konsumtif dan kurangnya kepekaan sosial (Juwita et al., 2015). Oleh karena itu, pembelajaran terkait dengan adab, norma dan etika di sekolah berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai positif, agar remaja mampu menggunakan media sosial dengan bijak dan tetap mempertahankan esensi interaksi sosial yang lebih bermakna.

Walaupun ketiga bidang diatas berbeda -- beda tapi dalam peranan media sosial ada salah satu kunci yang secara tidak kita sadari merupakan kunci utama dari media sosial, yaitu adalah atensi atau fokus. Ketika kita menggunakan media sosial yang dibayarkan oleh kita dalam menggunakan media sosial adalah fokus. Jadi ketika bagaimana bidang bisnis berhasil dalam melakukan promosi, bidang politik berhasil memenangkan suara terbanyak, dan bidang gaya hidup berhasil dalam memberikan informasi yang trending. Itu semua terjadi dikarenakan kita sebagai pengguna membayarkan fokus kita kepada pihak sosial media. Semakin banyak orang yang terfokus terhadap konten yang kita buat, maka akan semakin meledak juga keberhasilan yang kita miliki, karena pada saat itu kita hadir sebagai sorotan yang dilihat oleh seluruh masyarakat baik itu lokal, nasional dan bahkan internasional. Konsep dari attention economy ini pertama kali dikemukakan oleh Herbert A Simmon. Dia mengemukakan bahwa perhatian, bersama dengan waktu, merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas yang harus dikelola oleh individu dan organisasi dalam dunia yang kaya akan informasi. Ia menghubungkan antara informasi dan perhatian, dan menjadi yang pertama menemukan bahwa melimpahnya informasi menciptakan kelangkaan perhatian, sebuah petunjuk awal menuju apa yang kemudian dikenal sebagai attention economy (Nelson-field, 2024).

DAFTAR PUSTAKA

Herdiyani, S., Safa'atul Barkah, C., Auliana, L., & Sukoco, I. (2022). Peranan Media Sosial Dalam Mengembangkan Suatu Bisnis: Literature Review. Jurnal Administrasi Bisnis, 18(2), 103--121. https://doi.org/10.26593/jab.v18i2.5878.103-121

Juwita, E. P., Budimansyah, D., & Nurbayani, S. (2015). Peran Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Siswa. Sosietas, 5(1). https://doi.org/10.17509/sosietas.v5i1.1513

Muzahid Akbar Hayat, Jayadiningrat, S., Gunawan Wibisono, & Muhammad Iwu Iyansyah. (2021). Peran Media Sosial Dalam Komunikasi Politik. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(1), 104--114. https://doi.org/10.36418/jist.v2i1.61

Nelson-field, K. (2024). THE ATTENTION ECONOMY A Category Blueprint. Palgrave Macmillan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun