Mohon tunggu...
Vina Idamatusilmi
Vina Idamatusilmi Mohon Tunggu... Lainnya - Amateur Writer

Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Karangrejo" Part II

8 Januari 2021   21:35 Diperbarui: 9 Januari 2021   23:48 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo , udah lama aja nggak nulis di sini hehehe 😊

Oh iya janji saya di postingan sebelumnya saya mau nulis tentang Karangrejo lagi ya ?

Sebenernya bingung mau nulis apa , sampai nginget – inget lagi , selama ini saya udah ngapain aja ya di sana , apa ya yang bagus di sana , apa yang menarik ya ? lain waktu teman – teman pembaca bisa request kok , mungkin minta nulis tentang apa gitu  😊

Btw ini udah ganti tahun , tahun 2021. Sebelumnya Saya pribadi juga tau kok kalau dari teman – teman,  selama 2020 ini dipenuhi perjuangan gegara kondisi yang seperti ini.Tapi semoga teman – teman semua terus diberi kesehatan ya , jangan ngeyel , sekarang pake masker bukan pilihan lagi , kewajiban ya teman – teman ,hehehe.

Bahasan kali ini agak santai ya teman – teman , sedikit saya tambah dengan cerita – cerita receh saya.Semoga teman – teman senang saat membaca,

Sebelumnya ditulisan kemarin ada yang tanya berapa bagian di Karangrejo.Soalnya temen - teman di Malang sini banyak yang tau Karangrejo itu cuma Caok.Dan beberapa dari teman – teman tau ada Karangrejo dikarenakan dulu ada longsor dan masuk berita. Karangrejo itu ada Caok , Karangjati , Ngemplak , Ngasem , Galombo , Krajan , Klamudan.Nah karena banyaknya bagian ini , sebutannya dusun atau apa ya lupa saya, jadi tidak mengagetkan lagi apabila Karangrejo itu mempunyai banyak potensi , banyak kegiatan , yang mana dulu mengantarkan Desa Karangrejo mendapat predikat Desa Wisata (Ini sudah ada di postingan sebelumnya).Tapi benar saja , mengembangkan dan mempertahankan potensi yang ada di Karangrejo itu cukup sulit. Kalau Ngendikane dosen saya rencananya udah bagus tapi actionnya yang kurang.

*Desa Wisata dan ekowisata itu wisata yang bebasis pada alam, lingkungan, dan masyarakat lokal. (Ini pernah baca di web , tapi lupa web mana ☹)

Namun yang mengejutkan saya, selain menjadi Desa wisata dulunya , Karangrejo  di luar sana ternyata juga dikenal dengan pengolahan Hutan Rakyatnya.Beberapa kali saya juga membaca dari tulisan – tulisan penelitian teman – teman serta yang ambil skripsi membahas tentang pengolahan Hutan Rakyat di Karangrejo, saya terkejut ternyata ada beginian di tempat saya. Menurut sumber yang saya dapat Hutan  Rakyat  ini dibangun  karena adanya  inisiatif  dari beberapa  warga untuk jaga - jaga  mengatasi  lahan  kritis  dan  longsor  , bahkan Hutan Rakyat ini udah ada dari  1964.[1]Ommo udah 50an tahun lebih 😊 Menurut sumber ,penulisan tentang Hutan Rakyat ini sudah dari 2012 , kalau dihitung – hitung 8 tahun lalu.Tetapi untuk saat ini saya juga kurang tau apakah masih bertahan atau tidak.

Lanjuut ,

Seingat saya dulu ketika saya masih SD – SMA kelas 1 saya lihat kalau kegiatan di Karangrejo itu ada terus tidak pernah berhenti.Dari rangkaian widegame yang dilakukan di Klasinan.Selain itu juga ada Perkemahan , Arung Jeram bahkan dulu guru saya ada yang cerita kalau pernah Arung Jeram di Karangrejo dan kata beliau asik.Kalau tidak salah juga , dulu Karangrejo itu pernah membuat usaha oleh - oleh khas dari Karangrejo seperti Brownies Ketela dll(ini UMKM atau apa ya ?).Saya berharap tinggi banget ini , bisa dikembangkan lagi sekalian bisa membantu menambah income Karangrejo.Dulu saya juga merasa sangat bangga soalnya Karangrejo pernah ikut Expo di Purworejo , sedangkan desa saya saat itu keadaan jalannya saja masih sedikit miris tetapi hasil dari tangan – tangan masyarakat Karangrejo , sudah ada yang bisa dijajakan dan dipromosikan secara luas.Tetapi saya lupa ini Expo apa , mungkin dari teman – teman yang baca kalau ada yang tau boleh dong kasih tau saya hehehe..

Melihat kegiatan – kegiatan yang ada di Karangrejo juga sempat membuat saya iri dengan teman – teman saya , kok bisa ya teman – teman saya jadi panitia dari kegiatan di Karangrejo.Lanjut lagi , kok ada ya Karang Taruna di RT sekitar , sedangkan di RT saya anak – anak itu bisa dihitung jari dan nggak pernah ada kumpul – kumpul gitu kecuali main kasti bareng ,mandi (dus dusan) di sungai kebanggaan (buh mbah dauri + dung sembir kali Bogowonto), nyari ikan di sawah satu RT , tungu – tungguan berangkat sekolah dan yang paling keren dari anak – anak RT saya itu dulu setiap bulan ramadhan , sambil nuggu adzan ada main badminton bareng.Tapi saat saya memasuki SMA saya bahkan jarang ketemu dengan tetangga saya sendiri dan sibuk sekolah sama kegiatan di sekolah saja dari jam 6 pagi sampai jam 7-10 malam , sampai nggak pernah lihat siang di rumah itu kayak gimana.Mungkin ini alasan kenapa daerah saya nggak ada Karang Taruna , saya dan sebagian dari teman – teman sudah sibuk dengan kegiatan di sekolah (Enggak - enggak , kitanya aja yang nggak ngerti harus mulai dari mana wkwkwk).

Namun akhir – akhir ini kegiatan di Karangrejo semakin berkurang.Terlebih kegiatan yang melibatkan pemudanya.Dari yang saya tahu sekarang banyak kegiatan namun hanya masyarakat yang berumur saja yang terlibat.Mungkin karena kesibukan dari warganya yang sudah berbeda dari dulu.Selain itu kurang terlibatnya pemuda yang ada di Karangrejo , karena Karang Taruna juga sudah tidak se aktif dulu.Kalau dipikir – pikir saya juga termasuk salah satu warga yang nggak terlalu peduli dengan desa saya , soalnya selama saya di Karangrejo saya hanya sekali ikut terlibat kegiatan – kegiatan di Karangrejo.Lebih seringnya jadi penikmat aja , atau kalau memang ada acara yang meminta saya untuk terlibat atau mengisi dan saya menguasai hal itu , yaa ayo gassin ^_^

Beberapa waktu lalu saya benar – benar ada tugas mengenai keadaan desa saya , dan jeleknya saya malah tidak tau perkembangan di desa saya , bahkan visi – misi kepala desa saya selama menjabat saya juga tidak tau.Saya sempat bingung harus ceritakan good development atau fail development.Karena dari yang saya tulis di sini pasti teman – teman pembaca tau lah , mengapa saya menyertakan pilihan fail development.

---

Terlepas dari pembahasan Desa Wisata yang menjadi kebanggan serta kegiatan – kegiatan yang mulai redup . Di Karangrejo masih ada beberapa kegiatan yang menurut saya akan menjadi kegiatan yang membuat masyarakat Karangrejo itu selalu kangen dengan suasana ini ketika sudah merantau.

1.Sesuatu yang sangat khas di Karangrejo dan tidak pernah hilang itu acara perlombaan yang dibuat oleh ibu - ibu PKK Karangrejo.

Menurut saya itu menarik , saya lupa itu untuk memperingati hari apa , entah hari ibu atau hari kemerdekaan atau hari apa saya lupa (maaf hehehe) saya melihat ibu – ibu PKK itu sangat kompak , mempersiapkan ini itu , saling bantu sana – sini.Bahkan dari yang tadinya terlihat tidak akur , karena adanya perlombaan ini jadi terlihat dekat lagi.Tetapi itu saya lihat dari RT saya, belum tau kalau RT lain.Saya harap Pak Lurah dukung Ibu – Ibu PKK terus mengadakan acara ini.Meskipun kegiatan ini tidak menarik penonton dari luar Karangrejo.Tetapi untuk permaslahan menghidupkan susana Karangrejo , cukup efektif.Baru - baru ini saya juga dengar di Karangrejo ada lomba senam ibu – ibu, sayangnya saya belum pernah lihat acara perlombaan ini.

2.Kegiatan yang berbau kepercayaan atau keagamaan.

Karena mayoritas di desa saya masyarakatnya beragama Islam.Kegiatan yang terus ada hingga saat ini adalah Perayaan Maulid Nabi.Seperti perayaan di desa – desa umumnya , setiap masjid yang mengkhatamkan murid ngajinya , kadang dirayakan dengan arak –arak an (Bahasa Indonesianya apa sih ini ). Anak – anak atau siapapun yang khatam biasanya naik becak atau naik kuda atau naik apalah terus muterin Desa Karangrejo dengan dibarengi sholawatan , membawa gagar mayang dsb.Spesialnya lagi , masjid yang dibuat ngaji di desa saya itu tidak hanya satu , jadi peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sekali atau dua kali tapi bisa berkali -  kali.Selain perayaan Maulid Nabi juga terdapat pengajian yang kadang dilaksanakan secara bergiliran gitu.Oh iya , ada yang keren dari Karangrejo , dari beberapa tahun lalu karangrejo sudah punya Group Hadroh namanya 

“Al – Mustofa”(haaa ini bener apa tidak namanya, atau malah Al - Musthofa ?).Group Hadroh ini aktif nggak cuma di Karangrejo aja tapi juga di luar Karangrejo.

Btw kalau ada acara dari warga yang menganut Kristen , tetangga di lingkungan sekitar juga tetep menghormati kok. Kadang juga diundang acara mereka , tapi bukan untuk hal lain.Hanya bentuk toleransi.

3. Lomba 17-an

Pasti nggak asing dong kalau 17 Agustus ada perlombaan? Di desa saya pun sama.Banyak perlombaan untuk memperingati 17 Agustus , hari kemerdekaan.Perlombaan ini kadang digelar di lapangan voli masing – masing dusun. Beberapa tahun lalu si banyak perlombaan , tapi setau saya tahun 2020 ini tidak ada soalnya ya Covid-19 ini.Tapi kemarin kalau nggak salah ada perlombaan voli , tapi saya juga tidak tau itu bagian memperingati kemerdekaan atau bukan.Sebenarnya yang paling asik adanya perlombaan ini , saya jadi bisa lihat tetangga – tetangga yang jarang saya jumpai hehehe.Rame bangeet kadang bapak – ibuk yang liat putra – putrinya ikut perlombaan nggak tanggung – tanggung nyemangatinnya.Kadang anak – anak yang lihat orang tuanya ikut perlombaan juga tidak tanggung – tanggung buat tertawa (iyaa kan ? ngaku aja , kalian nyemangatin tapi sambil ngetawain).

4.Halal bi Halal

Nah ini , pasti temen – teman kangen banget acara ini.Tahun ini kebetulan nggak ada acara kayak biasanya.Jadi , halal bi halal di Karangrejo itu masih sama dari duluuu bangeeet – bangeet dari saya kecil.Mau cerita aja pengalaman saya selama ini , kalau habis Sholat Eid itu ya normal lah , warga yang Sholat di masjid itu bakalan jabat tangan gitu muter panjang bangeet Ya Allah sambil sholawat gitu.Habis itu kalau udah selesai, ada acara apa ya namanya intinya syukuran terus ada makan bareng.Nah kalau sudah sampai rumah , sudah pasti dong ngumpul satu keluarga maaf-maafan yang muda – muda ke yang sepuh - sepuh.Agenda lain yang bikin kangen itu , satu keluarga muterin rumah – rumah di Karangrejo , dan biasanya yang tinggal di rumah itu udah sepuh jadi yang muter di keluarga itu yang masih muda.Kebetulan daerah saya itu jalannya naik – naik ke puncak gunung , bahkan masih ada yang batu.Tapi jadi tertantang plus semangat untuk ndatengin rumah – rumah yang di atas sampai habis alesannya yaitu buat halal bi halal sama kita ndatengin rumah - rumahnya rombongan.Siang itu nggak bakalan kerasa capek ,  tapi beda lagi kalau udah selesai.

Tahun ini saya dikasih kesempatan buat lebaran di Malang, Saya jadi nggak tau suasana lebaran di rumah gimana.Kalau di Malang , di kerto – kerto tempat saya nge kost masih rame anak – anak lari – lari, main petasan , muter – muter rumah.Ya sama ada tradisi Halal bi Halal hanya saja karena adanya himbauan untuk tidak menerima tamu , jadi anak – anak banyak yang datang tapi sekedar di depan pintu "Assalamu'alaikum, minta maaf , dapat uang , lanjut jalan".Selain itu , ibu – ibu juga banyak yang halal bi halal sambil beli sayuran , jadi nggak susah susah datengin rumahnya.

5.Takbir Keliling

Malam takbiran kurang rame kayaknya kalau belum ada ini.Apalagi kalau belum denger petasannya bahkan dari siang sampai ganti hari.Takbir keliling di desa saya itu biasanya rame dari anak – anak sampai orang – orang tua yang ikut jagain mereka.Oncor , petasan sepertinya menjadi starter pack wajib.Takbir Keliling ini dari pojok Karangrejo sampai pojok juga biasanya.Temen – temen pasti kangen ini , atau malah kangen kesibukan nyobain jajan di malem takbiran ?

6. Suasana Pertunjukan Jaran Kepang Turonggo Seto (Kuda Lumping)

 

 

Sumber : sigitnoviyanto.blogspot.com

Di postingan sebelumnya sudah sedikit saya bahas mengenai group Kuda Lumping yang cukup dikenal oleh masyarakat luar,beberapa kali saya juga mendengar bahwa group Kuda Lumping Karangrejo pernah diundang dalam acara - acara di luar Karangrejo.Group Kuda Lumping Turonggo Seto ini biasanya ditampilkan dalam acara – acara tertentu atau pada waktu tertentu, selama ini yang sudah pasti ada pertunjukan Kuda Lumping adalah setiap tanggal 1 Suro.Nah , di sini yang bikin kangen mungkin suara musiknya setiap group ini latihan.Pokonya teringat jelas , beberapa hari seelum pertunjukan biasannya mereka latihan hingga malam.Kalau dilihat jarak rumah saya lumayan jauh dengan tempat latihan mereka ,tetapi tetep kedengaran.Pemain dari kuda lumping ini juga beragam dari anak – anak hingga dewasa (duh malah kayak jelasin takaran obat 😊 ).Sebagian dari teman SD saya juga pernah menjadi bagian dari group Kuda Lumping ini.

Selain itu , adanya acara ini sering menarik masa dari luar.Terakhir saya nonton kalau tidak salah dulu saat saya SMP.Acara ini juga lebih sering dilakukan malam hari sampai dini hari jam 1 atau 2an.Kalau acara pertunjukan tersebut ada di Balau Desa , penontonnya itu bisa memenuhi jalan , dan biasanya kalau sudah di depan mau balik atau mundur saja sudah sangat susah karena banyaknya penonton.Dan satu lagi pertunjukan ini geratis 😉

Emm..Sepertinya cukup cerita tentang suasananya, teman – teman pembaca bisa lihat Karangrejo melalui foto – foto di bawah ini. Terima kasih temen – temen yang sering nulis tentang Karangrejo , ngasih dokumentasi juga.Vina ambil dari dokumentasi kalian tapi sudah tak cantumkan ya sumbernya hehehe ^_^

Sunmori Karangrejo”Pasar Ngasem”

Di Karangrejo ada pasar yang bukanya setiap minggu teman – teman.Buka-nya di daerah Ngasem, yang jualan dari Karangrejo juga tapi beberapa ada yang dari luar Karangrejo.Kemudian yang dijual biasanya makanan dan minuman (jajan).Seperti Arem – arem , Tum – Tuman ,Pepes, Empek – Empek , Dawet , Tempe Mendoan , Geblek , Lapis , Nasi  Megono , Nasi Bakar dll.Jadi , mirip kulineran tradisional gitu.Semoga kalian ada yang tau dari salah satu nama makanan,minuman itu hehehe

sunmori-5ff866058ede484ab8331a02.jpeg
sunmori-5ff866058ede484ab8331a02.jpeg
Sumber : https://reviens.id/gaya-hidup/sunmori-di-pasar-ngasem-desa-karangrejo-loano-bikin-nagih/

Dolalak SD N Karangrejo

Dulu saya bersekolah di sini teman – teman.Seingat saya dulu dolalak jadi tari wajib yang diajarkan ke siswa – siswi SD N Karangrejo, tahun saya dulu 2010-2012 (udah lama bangeet, kelihatan tua jadinya hahaha) ada latihan bersama di Balai Desa setiap hari kamis.Kalau di sekolah biasanya ada dolalak setiap hari sabtu.Kalau foto yang dibawah ini , foto baru adek – adek yang ikut dolalak masal di alun-alun Purworejo beserta guru – guru yang pernah mengajar saya juga.Kalau Ibu baca tulisan saya , maaf bu tulisan saya berantakan ☹

dolalak-sdn-karangrejo-5ff866198ede484e2d6c3892.jpg
dolalak-sdn-karangrejo-5ff866198ede484e2d6c3892.jpg
Sumber : Laman Facebook SDN Krangrejo

https://web.facebook.com/112834880400718/posts/inilah-kegiatan-favorit-siswa-siswi-sdn-karangrejo-yaitu-seni-tari-kami-juga-per/136872037997002/?_rdc=1&_rdr

 

Panjat Tebing Watu Semurup

Sebenernya ini bagaian dari Ekowisata tapi kurang tau masih ada atau tidak (sepertinya tidak).

nggak-tau-ini-apa-namanya-jpg-5ff866298ede482f91439094.jpg
nggak-tau-ini-apa-namanya-jpg-5ff866298ede482f91439094.jpg
Sumber: http://kabardesta.blogspot.com/p/desa-layak-di-kunjungi.html

Jembatan Sejiwan Lama dan Baru

Nah , jembatan ini sebenarnya jembatan yang sering dilaluin masyarakat umum.Bisa dikatakan juga sebagai perbatasan antara Karangrejo dengan desa lain.Kalau mau ke Karangrejo bisa dan seringnya lewat sini.Jembatan Bogowonto /Sejiwan ini juga  sudah ada yang baru tapi jembatan lama juga masih dipakai.Biasanya dilewati pejalan kaki , warga sekitar yang mau memancing dll.

karangrejo-5ff86625d541df6c5957d672.jpg
karangrejo-5ff86625d541df6c5957d672.jpg
Sumber : https://sigitnoviyanto.blogspot.com/2013/10/promo-desa-wisata-balikarjo-perbukitan.html?showComment=1610109317447#c994181380881838646

jembatan-sejiwan-baru-5ff9de3fd541df6e83184be2.jpeg
jembatan-sejiwan-baru-5ff9de3fd541df6e83184be2.jpeg
Sumber            : PurworejoNews.com

Ada banyak foto tapi impossible saya unggah semua hehehe, Maaf kalau ada link yang nggak hidup soalnya udah tak coba pakai link hidup tapi keburu gemes keluar - keluar terus.Terima kasih banyaakkk 😊

[1] Wakhidah Heny Suryaningsih, Hartuti Purnaweni and Muniffatul Izzati,” Persepsi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Rakyat di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo” Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (September 2012): 93-97.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun