Mohon tunggu...
Maria Fransisca S.M Yasmin
Maria Fransisca S.M Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi ilmu komunikasi universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Dilema Akhir Pekan: Drama atau Komedi, Mana yang Lebih Menghibur?

27 Oktober 2024   22:42 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:42 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Akhir pekan adalah waktu istirahat yang sangat dinanti-nantikan setelah lima hari bekerja. Bagi banyak orang, menonton film adalah cara yang baik untuk melepas penat. Komedi dan drama seringkali menjadi genre yang paling populer di kalangan penonton. Film drama tidak hanya membuat Anda tertawa, tetapi juga menceritakan kisah-kisah yang mendalam dan emosional.

Film komedi telah mendominasi perfilman Indonesia sejak tahun 1950-an. Beberapa film komedi yang diproduksi pada era tersebut dapat dikatakan sukses karena berhasil menarik banyak penonton, seperti Krisis (disutradarai oleh Usmar Ismail, 1953), Heboh (Nya' Abbas Akup, 1954), Tamu Agung (Usmar Ismail, 1955), Tiga Dara (Usmar Ismail, 1956), dan Pilihlah Aku (Nawi Ismail, 1956) (Suwardi, 2006:11). 

Pada tahun 1989, terdapat 12 film komedi (11,5%) yang diproduksi dari 104 judul film, sedangkan pada tahun 1990 terdapat 25 judul (28,75%) film komedi yang diproduksi dari 115 judul film yang diproduksi. Hal ini menggambarkan produktivitas genre film komedi Indonesia. Namun, produktivitas ini bukan tanpa kritik.

Ngeri Ngeri Sedap adalah salah satu film komedi terbaik untuk ditonton bersama keluarga. Film bergenre drama komedi keluarga ini mengisahkan tentang Pak Domu dan Mak Domu, pasangan suami istri Batak yang merindukan ketiga anak laki-lakinya yang telah merantau ke Pulau Jawa. Ketiga anak mereka, Domu, Gabe, dan Sahat, memiliki hubungan yang renggang dengan Pak Domu, sehingga mereka menghindari untuk kembali ke kampung halaman.

Pak Domu dan Mak Domu menciptakan sebuah siasat cerdik yang dikenal dengan sebutan "ngeri-ngeri sedap" untuk memuaskan kerinduan mereka yang begitu besar. Mereka berpura-pura bertengkar hebat dan akan bercerai, dengan harapan ketiga anak mereka akan merasa tidak enak dan segera kembali ke rumah.

Skenario perceraian Pak Domu dan Mak Domu diperagakan di depan putri mereka, Sarma, yang masih tinggal bersama orangtuanya. Rencana Pak Domu dan Mak Domu berhasil berkat akting mereka yang meyakinkan. Ketiga putra mereka akhirnya kembali ke kampung halaman.

Mengapa film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga? 

Komedi yang Lucu dan Relevan: Humor dalam film ini memiliki keunikan khas Indonesia, terutama dalam hal keluarga dan adat istiadat Batak. Banyak penonton yang terhibur dan dapat terhubung dengan skenario yang digambarkan dalam film ini.

Potongan-potongan Realitas Keluarga: Film ini menekankan pada dinamika keluarga yang umum terjadi seperti perbedaan generasi, konflik antara orang tua dan anak, dan nilai keluarga. 

Pesan yang Menyentuh: Di balik semua kemanisannya, film ini menyampaikan pesan yang menyentuh hati tentang kasih sayang orang tua kepada anak-anak mereka dan pentingnya mempertahankan ikatan keluarga.

Selain film komedi film bergenre drama juga dapat digunakan untuk memberikan hiburan yang komprehensif selama akhir pekan. Film drama adalah jenis film yang fokus utamanya adalah mengembangkan substansi komponen naratif dan konflik utama, dengan penekanan pada karakter realistis yang sering kali membawa tema emosional.

Topik-topik dramatis seperti kecanduan alkohol, kecanduan narkoba, perzinahan, isu-isu moral, prasangka rasial, intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan, segregasi kelas, kekerasan terhadap perempuan, dan korupsi mempertentangkan para tokoh utama dengan diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat, dan bahkan dengan fenomena-fenomena yang bergaya drama.

Dilan 1990 adalah salah satu pilihan film drama yang bisa Anda pilih. Milea, seorang siswa pindahan dari Jakarta, bertemu dengan Dilan, yang menjadi awal cerita. Dilan, seorang pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng motor dengan pola bicara yang aneh dan sikap yang kuat, langsung tertarik pada Milea.

Pertemuan mereka yang tak terduga memicu kisah cinta yang penuh liku-liku. Dilan, dengan caranya yang nyentrik dan romantis, berusaha mencuri hati Milea. Milea awalnya berhati-hati, namun lambat laun ia mulai menerima perhatian dan kasih sayang Dilan.

Apa yang membuat film ini menarik? 

Romantisme ala Dilan: Dilan memikat banyak penonton dengan tutur katanya yang liris dan tingkah lakunya yang tidak menentu. 

Latar belakang dari tahun 1990-an: Film ini berhasil membuat penonton merindukan suasana Bandung pada dekade tersebut.

Konflik remaja: Selain plot romantis, film ini mengeksplorasi sejumlah masalah yang sering dihadapi remaja, termasuk persahabatan, keluarga, dan geng motor.

Berikut adalah 2 rekomendasi film bergenre komedi dan drama yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi dan tontonan keluarga saat akhir pekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun