Mohon tunggu...
M Arifin Pelawi
M Arifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - PNS

Mahasiswa PhD yang dibiayai LPDP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemusnahan Kekerasan Suporter Sepak Bola dengan Pemusnahan "Information Assymetries"

26 September 2018   21:32 Diperbarui: 27 September 2018   08:16 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ku Klux Klan tumbuh besar kembali di Amerika di tahun 1920-an. Organisasi semi rahasia yang menghidupkan supremasi kulit putih ini memiliki jutaan anggota. Kekuatan organisasi ini bahkan memasuki sampai ke tingkat penegak hukum. Banyak usaha digunakan pemerintah Amerika untuk membasmi organisasi tersebut namun tidak berhasil.

Kekuatan organisasi ini telah merasuki banyak tempat dan berbagai kalangan bukan saja kaum miskin tetapi juga kaum berpengaruh.

Selain itu mereka memiliki kekuatan pendanaan yang besar. Organisasi rasis yang menggunakan kekerasan untuk menancapkan hegemoninya ini menjadi sangat kuat di tahun 1920-1940.

Hal yang menarik adalah bagaimana organisasi besar dan sangat kuat ini bisa tiba-tiba menjadi lemah serta kehilangan hampir seluruh anggotanya ditahun 1940--an.

Kekuatan yang menghancurkannya adalah Superman. Stetson Kennedy adalah seorang yang dianggap berjasa besar dalam menghancurkan kekuatan organisasi ini melalui media cerita radio Superman (Levitt dan Dubner, 2005).

Stetson memasuki organisasi ini dan memperoleh serta memberikan informasi tentang struktur organisasi dan tanda rahasia Ku Klux Klan ke produser dari cerita Superman di radio.

Pihak produser menggunakan informasi dari Stetson untuk membuat musuh dari Superman berupa Ku Klux Klan lengkap dengan salam rahasia serta struktur organisasi yang sama.

Hal ini menghancurkan 'kerahasiaan' serta membuat banyak orang menjadi menjauhi diri menjadi anggota Ku Klux Klan.       

Cerita ini menarik untuk saya bahas karena membaca tentang pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya supporter Pesija Jakarta baru-baru ini oleh supporter Persib.

Kekerasan pengeroyokan tidak hilang walau telah terjadi berpuluh kali dan berbagai metode hukuman telah diterapkan.

Pelarangan tanding, pemenjaraan pelaku serta denda ke klub tidak menghilangkan kekerasan. Hal ini menurut hemat saya karena adanya information assymetries. Istilah oleh ekonomis di mana ada ketidakseimbangan informasi yang diterima, disampaikan, serta dimiliki oleh beberapa pihak dalam suatu transaksi.

Bagi para pemegang kebijakan, hukuman yang diberikan untuk memberikan efek jera. Tetapi bagi para supporter tidak merasakan hal itu sebagai hukuman yang memberatkan.

Hal yang terjadi malah tidak banyak pihak supporter yang akan membenci para pelaku kekerasan tersebut dan merasakan hukuman yang diberikan kepada mereka mungkin bahkan sebagai medali kebanggaan. Kebanggan sebagai seorang supporter yang rela memberikan segalanya demi sang klub kebanggaan. Dan tidak banyak sesama supporter yang akan menjauhi serta memberikan hukuman sosial kepada pelaku.

Hal yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah menciptakan orang-orang ini sebagai villain. Hal yang dilakukan oleh Stetson dengan membuat Ku Klux Klan sebagai penjahat yang harus dibenci orang dan wajib dimusnahkan.

Pada sisi lain hukuman yang akan membuat suporter dari pihak yang dirugikan merasa puas dan tidak berniat membalas nyawa dengan nyawa.

Jika hukuman yang diberikan tidak mampu memberikan informasi tersebut, maka tindakan kekerasan antar suporter tidak akan meredakan.

Dalam hemat saya hal yang harus dilakukan oleh pemegang kebijakan adalah menciptakan keadaan di mana tidak adanya information assymetries.

Saran saya hukuman tambahan bagi Persib adalah membuat tulisan di pintu stadion yang menyatakan bahwa, setiap suporter Persib yang memasuki stadion mengutuk pengeroyokan Haringga Sirilla Seorang Supporter Pahlawan Pemberani Persija oleh puluhan pengecut yang mengaku suporter Persib akan membuat informasi ini jelas. Pemberian hukuman yang akan membuat setiap supporter Persib harus selalu melihat bahwa tindakan pengeroyokan mereka akan membuat dia tidak diakui sebagai supporter serta menjadi pengecut serta sebagai penyebab setiap supporter Persib harus mengakui keberanian supporter dari musuh mereka.  .

Pada sisi lain, pihak Persija akan menerima informasi ini sebagai hukuman yang memberikan kemenangan kepada mereka. Kemenangan di mana supporter Persib yang memasuki stadion Persib harus mengakui supporter Persija adalah seorang pemberani.

Pada sisi lain mereka juga mengetahui bahwa jika mereka melakukan hal yang sama maka akan ada nama supporter Persib di pintu masuk stadion mereka yang harus mereka akui keberaniannya melawan pengeroyokan oleh orang yang akan dikutuk pengecut selama stadion dan tim kebanggan mereka ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun