Mohon tunggu...
Arifinp_Berinfo
Arifinp_Berinfo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - info info terkait perawatan kulit (Skincare)
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Info, trik, ataupun tutorial mengenai Skincare tersaji pada artikel ini. MONGGO DIBACA BACA :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Periksa Dulu Sebelum Pakai Berikut Beberapa Bahan Berbahaya dalam Pemutih Kulit

27 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 27 Desember 2021   11:28 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kehanfoodimports.com 

Pada 2013, BPOM mengamankan lebih dari 74. 000 unit produk kosmetik yang mempunyai bahan berbahaya dan tidak memiliki izin edar. Pada tahun yang sama, diumumkan 17 merek kosmetik yang mempunyai bahan - bahan berbahaya. Sebagian besar di antara lain ialah bahan - bahan pemutih kulit. Kulit putih kerap diasosiasikan dengan konsep mempesona dan bahagia. Sedangkan itu lumayan banyak produk pemutih yang tersebar di pasaran mempunyai bahan - bahan yang berpotensi membahayakan untuk kesehatan.

Wajib diingat, pada umumnya pemutih kulit / skin bleaching membuat penciptaan melamin menyusut, sehingga memaparkan kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat memunculkan penuaan dini dan kanker kulit. Paparan sinar ultraviolet yang kelewatan memesatkan terjadinya keriput serta berpotensi memicu kanker kulit

Bahan Berisiko 

Merkuri (air raksa) 

Merkuri maupun air raksa ialah logam yang pada kondisi normal berbentuk cairan warna abu- abu yang tidak berbau dan tidak larut dalam air dan alkohol, namun larut dalam asam nitrat, asam sulfur panas, dan lipid. Merkuri ialah bahan aktif yang berdampak dalam pengelupasan epidermis kulit.

Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan:

  • Rusaknya kegunaan ginjal, sistem saraf, serta mencuat permasalahan psikologis.
  • Kelainan kegunaan otak pada bakal anak dari bunda pengguna bleaching berbahan merkuri.

Hidrokinon

 
Sumber: labstestkit.com 
Sumber: labstestkit.com 

Hidrokinon adalah bahan kimia yang digunakan pada proses cuci cetak foto dan berfungsi sebagai zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, serta bahan bakar kendaraan.

FDA maupun Badan POM milik Amerika Serikat memberi info bahwa produk pemutih yang dijual di pasaran hanya boleh mempunyai kandungan hidrokinon maksimal hingga 2%. Sebaliknya apabila produk ini diresepkan dokter spesialis kulit maksimal hanya boleh mempunyai 4% hidrokinon. Konsumsi hidrokinon di atas 4% dapat memunculkan ruam pada kulit karena terbakar.

Di Indonesia, produk pemutih yang memilki hidrokinon sempat diperbolehkan tersebar dengan isi sama. Akan tetapi sejak tahun 2008, melalui Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor: HK. 00. 05. 42. 1018 tentang Bahan Kosmetik, kandungan hidrokinon di dalam produk skin bleaching tidak boleh digunakan sama sekali.

Penggunaan hidrokinon dalam takaran tinggi  atau yang berkelanjutan dapat memicu:

  • Hiperpigmentasi, yakni menggelapnya warna kulit akibat pertambahan isi melamin. Melasma ataupun bercak gelap merupakan salah satu contoh keadaan hiperpigmentasi.
  • Vitiligo : menghilangnya melamin kulit secara keseluruhan akibat matinya sel melanosit, penghasil melamin. Karakteristik utama vitiligo merupakan timbulnya bintik- bintik putih pada kulit.
  • Okronosis eksogen : kulit jadi bercorak biru kehitaman. Biasanya diakibatkan sebab penimbunan homogentisic acid( penyakit alkaptonuria).

Steroid 

Sumber: steroids.reviews 
Sumber: steroids.reviews 

Steroid, kadang diucap pula corticosteroid, ialah bahan yang biasanya digunakan buat mengurangi peradangan, contohnya pada kulit yang memerah dan gatal- gatal. Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak secara berkelanjutan, steroid yang terkategori kuat ini dapat memunculkan katarak dan pelemahan tulang.

Spesialnya buat kulit, akibat samping dari mengkonsumsi steroid ialah penipisan pada lapisan kulit. Apabila kulit jadi sangat tipis, orang tersebut hendak lebih mudah tergores maupun terluka. Steroid yang dioleskan pada kulit akan terserap oleh tubuh setelah itu masuk ke dalam pembuluh darah.

Efek samping lainnya adalah:

  • Telangiektasis: pembesaran pada pembuluh darah kecil di permukaan kulit.
  • Jerawat 
  • Memperlambat penyembuhan luka

Rhododenol 

Rhododenol ialah bahan kimia alami dari kulit tanaman birch putih yang mengurangi penciptaan melamin.

Bahan ini sebetulnya sempat disahkan badan kesehatan Jepang dan terlebih digunakan dalam sebagian produk industri kosmetik terkemuka di Jepang. Akan tetapi bahan ini pula telah dicabut oleh pemerintah Jepang karena telah terbukti berdampak buruk pada kesehatan. Pencabutan ini dilatarbelakangi laporan sebagian konsumen yang meringik hadapi depigmentasi maupun bintik- bintik putih pada kulit.

Kombinasi hidrokinon, kortikosteroid, dan retinoic acid 

Kortikosteroid dan retinoic acid digunakan secara umum dalam pengobatan sebagian kasus kulit semacam hiperpigmentasi (bintik- bintik hitam pada kulit). Tetapi apabila dicampur dengan hidrokinon, produk tersebut dikira tidak aman.

Dalam jangka panjang dan, penggunaannya kelewatan dapat memunculkan penipisan kulit dan membuat kulit berubah jadi merah muda.

Ascorbic acid (vitamin C) dan turunannya 

Sumber: kehanfoodimports.com 
Sumber: kehanfoodimports.com 

Vit C bisa membersihkan,memutihkan,mencerahkan kulit dengan berperan sebagai antioksidan kuat yang mengekang reaksi oksidasi di dalam sintesis melamin. Vit C skin bleaching biasa diberikan dalam bentuk suntikan. 

Meski ampuh untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam takaran tinggi dapat menimbulkan risiko: 

  • Memperberat kerja ginjal hingga memicu gagal ginjal 
  • Menyebabkan batu ginjal 
  • Pusing-pusing 
  • Pingsan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun