Mohon tunggu...
M Arif Imam
M Arif Imam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asli

Mahasiswa aktif Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola Voli, Kebahagiaan, dan Gengsi

18 Juli 2020   08:59 Diperbarui: 18 Juli 2020   08:55 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di dunia olahraga dalam jenis permainan bola besar, Olahraga bola voli mendapati rating tertinggi di bawah Sepak Bola. Bola voli yang berjumlah 6 pemain per tim dan mempunyai pemain cadangan berjumlah 4 orang. Memang tidak begitu banyak pemain yang berada di dalam lapangan. Tetapi bola voli juga dapat menimbulkan bergemuruh antar pemain bahkan antar supporter.

Banyak juga di Indonesia yang berminat dengan olahraga bola voli, bola voli tersendiri salah satu olahraga yang tidak begitu sulit di mainkan. Tetapi tidak sembarang untuk bermain bola voli itu sendiri, salah satu teknik dasar yang harus di pahami oleh peminat bahkan pemain adalah Passing. Passing juga ada dua jenis, yaitu Passing atas dan Passing bawah.

Kejuaraan Internasional, Nasional, bahkan banyak juga terdapat di kejuaraan antar kampung atau Tarkam. Tarkam merupakan kejuaraan antar kampung yang sangat  mengutamakan gengsi antar Klub. Hal ini dikarenakan pertandingan amatir ini dapat di gelar oleh beberapa orang, organisasi maupun instansi yang tidak terlalu mengeluarkan dana yang cukup besar.

Di daerah-daerah Indonesia Bola Voli amatir juga bisa disebut dengan Bola Voli tarkam. Dalam kegiatan turnamen tarkam ini, biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan pertandingan persahabatan, pertandingan pesta rakyat maupun turnamen yang di adakan kerana ada agenda kampanye yang dilaksanakan oleh pejabat disuatu daerah.

Hal yang menarik mengenai sebuah pertandingan tarkam adalah ketika pemain menikmati jalannya pertandingan dengan semangat seperti pertandingan professional. Semangat pemain tarkam bahkan bisa disamakan dengan pemain sekelas nasional dalam hal adu gengsi bermain.

Dalam mengikuti kejuaraan tersebut, hadiah utama pun tidak terlalu besar untuk juara 1, 2, dan 3. Tetapi bagi mereka yang mengikuti kejuaraan antar kampung adalah hal yang mereka anggap biasa menjadi luar biasa karena bisa berpartisipasi dalam meramaikan event yang dibuat oleh pemerintah ataupun organisasi tertentu.

Di daerah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dulu dan sekarang masih sering mengadakan kejuaraan antar kampung. 

Kejuaraan itu adalah hal yang diagendakan pertahun bahkan per triwulan.
Hal yang membuat partisipan untuk menonton dikarenakan dengan adanya kemeriahan yang berada 100 m keliling pertandingan. Banyaknya orang yang berjualan di sekitar area kejuaraan. Sepanjang jalan yang menuju arah kejuaraan pasti banyaknya bendera sponsor, baliho, spanduk yang sangat lumrah di temukan.

Hal itu sangat mendorong bagi peminat, penikmat, penonton bahkan pemain untuk ikut merayakan kejuaraan tersebut dengan adanya kemeriahan di sekitar lapangan.

Dan dengan adanya kemeriahan tersebut, seorang pemain semakin bersemangat untuk merebutkan juara 1 sampai menggunakan cara nya sendiri, yang kita ketahui sebenarnya hadiah utama tidak begitu besar. Tetapi, mereka menganggap kejuaraan antar kampung sebagai kejuaraan kelas internasional bagi mereka sendiri.

Semakin banyaknya penonton yang bersorak, semakin membakar jiwa semangat pemain. Tak jarang ditemukan di kejuaraan antar kampung banyak pemain yang tidak peduli dengan peraturan sampai ada yang membuat keributan dengan terprovokasi penonton.

Wasit yang menjalankan tugas pun tidak banyak kutik apabila pemain sudah terbakar emosinya, karena banyak juga pemain yang menyalahkan tugas wasit sebagai penengah pertandingan. Sering kita temukan bahwa satu poin bagi pemain sangatlah penting.

Dan mereka pun sampai berani membantah keputusan wasit hanya karena untuk memperjuangkan satu poin bagi tim.

Seharusnya pemerintah Indonesia dimanapun tempat daerah tinggal, harus selalu memberi wadah untuk membentuk kejuaraan antar kampung dan tidak adanya tunggangan politik manapun. Karena bola voli sesungguhnya adalah tempat bahagia bagi pecintanya, penggemarnya, dan bisa menjadikan salah satu alasan untuk membuat masyarakat sebagai penghilang stress karena pekerjaan, situasional, dan kondisi yang dialami.

Dan biarkan olahraga tetap menjadi acuan masyarakat sebagai alasan kebugaran jasmani dan kebahagiaan  tersendiri agar tetap hidup di kehidupan sehari-hari

M. Arif Imam Hidayat, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun