Masa lalu adalah kekasih mati suri
Bisu dan berbisa
Pada setiap kenangan yang terus memanaskan isi kepala
Warna itu tak akan aku lupa
Bunyi yang selalu kau peragaki
Bahkan lebih nyaring dari perkusi
Aku berharap ini tak abadi
Karena yang aku mau, adalah melodi yang baru
Dari rasa dan kenikmatan yang tatkala dihirup langsung menikam memoriku
Tapi, mengapa masa lalu selalu menang?
Bukankah ia sudah tak konkrit lagi?
Kenapa membunuh dan merasuki pikiranku tanpa permisi
Tuhan, ajarkan aku melodi yang baru
Agar melodi lamaku sudah tak berlaku lagi untuk selama-lamanya.
Ternyata, dentuman itu tak akan hilang
Tak akan abadi juga
Pita suara akan tetap sama
Tuhan, aku belajar menerima
Agar semuanya seperti sedia kala
20, Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H