Ayah..........
Dia telah merampas hak-hak ku
Aku ingin minum dengan tenang sambil menari-nari
Eh dia datang membawa ancaman
" wahai kaum gelandangan! Patuhlah kalian kepada aparat Negara! Kalau tidak aku dorrrr kalian nanti "
Aku yang tidak tau apa-apa harus mengatakan apa?
Oh gusti! Aku disuruh patuh sementara tempat tinggalku lagi kacau
Pagi hari aku ke dapur
Mendengar dari kasur tempat tidur yang dibuat dari alas sajadah suaranya ibuku sedang memasak
Dalam hati aku berkata
Wih bakalan enak nih masakan pagi ini!
Sesampainya di dapur, sialan!
Aku kira ibuku sedang masak ternyata tikus sedang menari-nari bersama kekasihnya masing-masing
Lalu aku bertanya
Mengapa demikian?
Ternyata dapurku dibunuh dengan persetanan kata direbus
Lalu aku bertanya lagi
Kenapa harus direbus? Bukannya minyak ada? Kenapa tidak digoreng saja?
Ibuku menasihatiku dengan lembut
" naq Negara lagi krisis minyak goreng, semuanya mahal, kita kaum jelata hanya bisa pasrah dengan keadaan, berdoa saja semoga semuanya baik-bak saja "
Baiklah!
Kampungku, 30 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H