Mohon tunggu...
Nurul Marifah
Nurul Marifah Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow

29 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 29 Desember 2022   16:03 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

selanjutnya adalah kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang atau cinta Hal ini dilatari dari fitrah manusia sebagian makhluk sosial atau homo socius. Secara mendasar, manusia memiliki rasa agar dibutuhkan orang lain, kebutuhan untuk dicintai, bersosialisasi di masyarakat, dan sebagainnya.

Contoh kebutuhan akan rasa aman dalam kehidupan sehari-hari adalah meContoh penerapan kebutuhan sosial dalam kehidupan sehari-hari adalah keinginan untuk menikah karena membutuhkan pasangan, berteman karena perlu interaksi sesama manusia, dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan

Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, muncul kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan ini merupakan pemenuhan ego untuk meraih prestise. Hal-hal yang termasuk kebutuhan akan penghargaan ini, menurut Maslow, adalah kebutuhan akan status, pengakuan, reputasi, martabat, bahkan dominasi.

Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah mengikuti lomba karena ingin menang, seseorang mencalonkan diri menjadi ketua kelas atau pemimpin karena membutuhkan reputasi, atau orang yang mendaftar CPNS karena ingin dihargai di lingkungan masyarakat.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri 

Motivasi tertinggi manusia adalah kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk mengoptimalisasi potensi dirinya. Sebagai misal, seseorang yang bercita-cita menjadi polisi berhasil mencapai profesi yang ia inginkan. Selanjutnya, ia mengembangkan dirinya agar bisa menjadi polisi profesional dan terus mengoptimalkan potensi, serta mengabdikan dirinya pada masyarakat. Hal demikian yang dikenal sebagai aktualisasi diri, yakni pemenuhan potensi diri, mulai dari sisi cita-cita, keinginan, kreativitas, dan kematangan mental untuk bertanggung jawab terhadap pilihan yang ia putuskan sendiri. Patut menjadi catatan bahwa motivasi dan kebutuhan manusia berbeda-beda tergantung status sosialnya di masyarakat.

Sebagai contoh, masyarakat miskin menganggap bahwa kebutuhan makan dan minum termasuk kebutuhan fisiologis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun