Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kain Tenun Paskah

3 April 2021   21:38 Diperbarui: 3 April 2021   21:43 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumen Pribadi)

I 

KAIN TENUN PASKAH 

Pagi-pagi sekali, 
Maria mengajak Puteranya pergi 
ke rumah seorang janda 
tukang tenun 

"Tanggalkan kafanMu, Nak. 
Mama ingin memberiMu 
selembar kain tenun 
yang baru." 

Si janda tukang tenun 
memberiNya selembar kain baru 
bermotif roti dan anggur 
yang ia simpan 
dalam kotak persembahan 

Maria menerimanya, 
lalu mengenakannya 
kepada Puteranya. 

"Pas, kah?" 
"Pas, mama!" 

-Malam Paskah, tahun lalu- 

II 

KUBUR KOSONG 

Pagi-pagi sekali, 
saya dan Petrus berlari 
menuju kubur Tuhan. 

Di pintu kubur, 
kami membacakan puisi 
tentang sepasang mata 
penuh rahmat. 

Pintu kubur terbuka, 
dan kami masuk. 
Tidak ada siapa-siapa. 

Kubur kosong. 
"Di manakah Tuhan?" 
(Tuhan di rumah saja) 

-Malam Paskah, tahun lalu- 

*** 

Selamat Pesta Paskah untuk kita semua, salam damai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun