Camp Nou menjadi menakutkan ketika semua bangkunya diisi puluhan ribu supporter dengan dominasi warna biru, merah, dan kuning. Kehadiran para 'pemain keduabelas' ini memiliki daya tersendiri untuk mengangkat mental para pemain Blaugrana. Namun, para penonton belum diperkenankan untuk datang ke stadion, dan kesempatan untuk menang di kandang sudah hilang.
Barcelona sendiri sudah mengalami dua kekalahan kandang beruntun dengan selisih tiga gol dalam ajang UCL musim ini, terakhir mereka kalah telak dari Juventus pada partai pamungkas penyisihan grup dengan skor 3-0. Dan kekalahan melawan PSG kemarin telah menambah panjang catatan buruk tersebut.
Ketika Kilyan Mbappe merentangkan tangan di Camp Nou, ia baru saja mempermalukan Barcelona. Ketika Mbappe merayakan tiga golnya, ia baru saja menandai sebuah era yang baru dimulai, serentak menandai masa-masa akhir sebuah era.
Kemungkinan untuk remontada? Ini adalah sepakbola, yang selalu penuh kejutan. Keajaiban bisa saja terjadi, tetapi kita pun harus realistis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H