Setahun kemudian, giliran Thomas Muller dan Bayern Munchen yang harus mengakui keunggulan Lionel Messi dan Barcelona dalam ajang UCL 2014/15. Mereka kalah agregat 5-3 pada babak semifinal. Bahkan, Barcelona berhasil keluar sebagai juara setelah menundukan Juventus di final.
Musim lalu, dalam babak perempatfinal UCL, giliran Bayern Muchen yang membantai Barcelona dengan skor memalukan, 8-2. Thomas Muller sendiri tampil cukup gemilang dalam kemenangan tersebut.
Soal bakat, rekor, skill, drible, dan ketenaran, mungkin nama Thomas Muller berada di bawah Lionel Messi. Namun, semua prestasi yang pernah diraih Messi bersama Barcelona, sudah ia rasakan bersama Bayern Munchen; dari juara Liga Champions, treble winners, bahkan sextuple. Bedanya, Muller pernah merasakan manisnya juara dunia, hal yang belum pernah dirasakan oleh Messi.
***
Di tengah lapangan, kita tidak akan melihat Thomas Muller meliuk-liuk melewati lawan. Kita tidak pernah melihat Muller beradu spint menyisir sayap. Namun, Muller begitu berbahaya ketika melakukan pergerakan tanpa bola. Ia begitu mematikan ketika mencari ruang untuk menciptakan peluang.
Di tengah lapangan, Muller mungkin terlihat kemomos. Ia tidak begitu stylish. Rambutnya acak-acakan. Bahkan kaos kakinya terkadang ia pelorotkan hingga setinggi betis. Namanya pun mungkin kalah mentereng dengan 'Muller' yang lain (Gerd Muller), apalagi keduanya mengenakan nomor punggung yang sama di timnas: 13.
Namun, kehadirannya di lapangan kerap menjadi pembeda, sanggup mencetak gol dan memberi assist dengan sama baiknya.
Bagaimanapun, Thomas Muller adalah salah satu dari yang terbaik. Ia telah meraih semua trofi mayor pada level klub dan melengkapi perjalanan kariernya dengan torehan sextuple.
Meski tidak tampil di final melawan Tigres UANL beberapa waktu lalu karena terjangkit Covid-19, toh Muller cukup berperan dalam laga semifinal sebelumnya. Thomas Muller dan para pemain Bayern Munchen tentunya amat berbahagia atas raihan prestasi ini, meski mereka tidak punya banyak waktu untuk merayakannya.
Saya pun mulai menerka-nerka, bagaimana nikmatnya sextuple; jangan-jangan rasanya seperti enam kali klimaks dalam sekali bercinta!