Selepas laga final, Lionel Messi langsung menjadi sorotan. Untuk pertama kalinnya dalam sejarah, setelah memperkuat Barcelona lebih dari 750 pertandingan, Messi akhirnya menerima kartu merah dan diusir dari lapangan pertandingan. Kartu merah itu ia terima setelah menghajar batang leher Villalibre di penghujung babak kedua perpanjangan waktu.
Ini merupakan kartu merah ketiga bagi Lionel Messi sepanjang kariernya. Dua kartu merah sebelumnya ia terima kala memperkuat timnas Argentina. Kartu merah pertama ia dapatkan saat debut bersama timnas Argentina. Kali kedua ia dapatkan setelah terlibat cekcok dengan seorang pemain Cile dalam ajang Copa America 2019 lalu. Dan kartu merah ketiga ia peroleh di partai final Piala Super Spanyol kemarin.
Bagi saya, adalah wajar jika Messi frustrasi dan melakukan pelanggaran keras. Anda bisa membayangkannya sendiri. Di final, saat babak extra time hampir selesai, tim Anda sedang tertinggal dan berusaha memburu gol penyama kedudukan, sementara pertandingan sebentar lagi usai dalam hitungan menit. Beberapa kali pemain lawan sengaja mengulur waktu dan menarik rekan Anda, tetapi wasit tak menggubrisnya.
Messi pun frustrasi. Waktu untuk mengejar ketertinggalan semakin tipis. Frenkie de Jong yang beberapa kali ditarik tidak digubris wasit. Momen itu akhirnya terjadi, ketika sedang membangun serangan, Messi mendapat hadangan dari Villalibre, dan terjadilah tindakan kasar tersebut.
Saya sendiri menyayangkan keputusan wasit. Jika dicermati baik-baik, tampak ada upaya dari Villalibre untuk menghadang laju pergerakan Messi sesaat setelah Messi mengoper bola. Villalibre seperti sengaja menghadangnya, meski tidak ada bola di kaki Messi.
Messi yang frustrasi akhirnya menjatuhkan sang pencetak gol kedua Bilbao itu. Sayangnya, wasit tidak melihat hal itu, dan hanya memberikan hukuman untuk sang bintang Barcelona tersebut.
Terlepas dari hal itu, kartu merah yang diterima Messi seakan merobohkan semua 'kesucian' pemain berjuluk La Pulga itu selama membela Barcelona. Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun Messi kerap disebut-sebut sebagai pemain dari planet lain, toh Messi adalah manusia biasa yang juga bisa dengan cara kasar meluapkan emosinya.
Sekalipun skill dan kemampuannya memaksa orang untuk menjulukinya alien, toh Messi juga adalah manusia yang memiliki batas kesabaran.
***
Kekalahan atas Athletico Bilbao di final Piala Super Spanyol kemarin memang menjadi mimpi buruk bagi Ronald Koeman dan Barcelona. Harapan untuk mendapatkan trofi pertama dari Koeman harus pupus kali ini. Sepertinya harus segera berbenah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H