Mohon tunggu...
Mar'ie A. Hidayatulloh
Mar'ie A. Hidayatulloh Mohon Tunggu... -

Ya,Saya :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dimana (Permainan Tradiosionalku) sekarang

1 September 2013   00:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:33 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"cublak cublak suweng suwenge ting geletek nganggo kepudung solek tak ijo royo-royo sopo gelem delekake sir – sir pong ‘dele bodhong sir – sir pong ‘dele bodhong sir – sir pong ‘dele bodhong-dhong-dhong–dhong …. "

masih ingatkah kalian dengan lagu itu ?

dengan permainan ini juga??

"slebor... slebor... pak mantri dhahar bubur .. dst"

dan juga kata ini "jumpret !"/"pel" dll.. (dalam permainan delikan)

itu adalah sebagian dari permainan tradisional anank anak jaman dulu,

yang sebenarnya banyak sekali manfaatnya mulai dari memupuk kekompakan,ketelitian,klincahan dll

dimana anak anak dengan polosnya mulai berinteraksi dgn teman" sebayanya,mulai mngenal persaingan,dan yg paling penting anak anak dapat berkumpul dengan gembira dan tanpa ada beban sama sekali.

tapi ketahuilah permainan itu sekarang ini saya rasa punah dan jarang sekali menemuinya kembali,

dimana banyak anak yg lebih baik utk bermain PS,game online dll

dimana permainan itu kurang begitu memberi efek yg baik, krna trdpat efek candu dan krg bnyak bergerak dmna pmain hnya seorang yang pasif.

dan coba lihat anak-anak kecil saat ini?

,lagu yang mereka nyanyikn dan mereka dengar tidak sesuai dengan masa atau usia mereka,

mereka dengan santainya menyayikan lagu keong racun, dan yg bertemakan cinta,

padahal lagu itu tidak ada unsur pendidikan sama sekali di dalamnya , dimana berbeda dengan lagu cublak" suweng di atas,

atau pun lagu "satu di tambah satu sama dgn 2",terlihat sekali perbedaanya,.

itulah... salah satu pergeseran nilai pada kehidupan bangsa ini,semoga dengan di mulainya dari dri kita  mngenai penting nya budaya dan nilai,pergeseran itu dapat kita cegah,

sekian....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun