Hampir seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia tidak melihat statusnya Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta memiliki Organisasi mahasiswa di dalamnya .dan tidak hanya itu organisasi mahasiswa tersebut tidak hanya bersifat intra kampus melainkan juga ekstra kampus yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa .
Menjadi pertanyaan kemudian apakah organisasi tersebut diketahui keberadaan dan memiliki fungsi bagi mahasiswa.
Untuk itu , penulis akan menjabarkan terkait hal- hal tersebut agar bermanfaat untuk orang banyak.
Organisasi sering dijumpai di sekitar kita bahkan yang paling terdekat adalah keluarga . Keluarga termasuk organisasi terkecil, karena didalam keluarga terdapat pemimpin keluarga atau disebut kepala keluarga  dan anggota keluarga atau yang dimaksudkan adalah isteri dan anak- anak.
Selain itu banyak sekali kita temui organisasi di lingkungan sekitar kita baik skala besar maupun skala kecil seperti Osis disekolah, Presma dikampus, karang taruna di desa , remaja mesjid , PKK dan banyak lagi .
Setidaknya ada 3 syarat yang harus terpenuhi jika kita ingin menyebut organisasi, syarat pertama adanya orang- orang dan syarat kedua adanya interaksi dan kerjasama serta syarat ketiga yaitu memiliki tujuan bersama. Apabila satu saja syarat tidak terpenuhi maka tidak bisa disebut organisasi.
Berbicara organisasi maka kita akan tertuju pada kata organizing( pengorganisasian) yang bisa diartikan sebagai kata benda dan kata kerja yang dapat disimpulkan sebagai rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Selanjutnya organisasi memiliki keterikatan format dan tata tertib yang harus di taati dan mempunyai koordinasi tugas dan wewenang yang harus di jalankan oleh pengurus atau anggotanya.
Sebagai wadah perkumpulan yang bertujuan dan bekerjasama , maka fungsi organisasi dapat dinikmati oleh para anggota dan oleh yang lainnya sebagai penerima manfaat organisasi tersebut.
Yang terpenting dari fungsi organisasi adalah bahwa dengan berorganisasi dapat meningkatkan skill dan kemampuan dari anggota organisasi sehingga dihasilkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan.
Tidak hanya sebatas itu organisasi yang diikuti dapat memberikan pengetahuan serta mencerdaskan tiap anggotanya.
Dalam kesehariannya tanpa disadari bahwa mahasiswa melakukan interaksi dan hubungan kerjasama dikampus bersama teman baik satu tingkatan , sesama mahasiswa prodi bahkan dengan mahasiswa yang berbeda prodi dalam satu naungan perguruan tinggi . Tentunya dengan tujuan utama dan pertama adalah menyelesaikan perkuliahan melalui proses belajar mengajar.
Proses interaksi dan hubungan kerjasama itu pastinya memiliki manfaat bagi mahasiswa secara pribadi maupun secara keseluruhan , karena banyak hal yang di peroleh seperti terbangunnya komunikasi yang baik, terselesaikan berbagai masalah terkait proses PBM bahkan lebih dari itu.
Banyak hal akhirnya bisa menjadi sebuah diskusi dan solusi disebabkan interaksi dan kerjasama yang terbangun di kalangan mahasiswa tersebut , bukan hanya persoalan didalam kalangan kampus akan tetapi juga diluar kampus yang menjadi persoalan- persoalan sosial masyarakat.
Mahasiswa yang terbiasa melakukan komunikasi dan interaksi baik didalam maupun diluar kampus , terbiasa menghadapi persoalan dan mampu menyelesaikannya serta cenderung memiliki perencanaan yang baik .
Kemampuan dalam hal komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh mahasiswa merupakan sebuah kelebihan yang dapat dilihat dari bagaimana para mahasiswa tersebut menjalani proses PBM termasuk menghadapi dosen dengan berbagai kemungkinan yang terjadi
Interaksi dan komunikasi selanjutnya akan menjadi sebuah keterampilan luar biasa yang dimiliki oleh seorang mahasiswa yang idealnya bukan hanya di pelajari namun harus aplikasikan agar menjadi sebuah karakter / sifat dalam berkehidupan dikampus dan diluar kampus nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
