Pemilih cerdas memilih Pemimpin yang berkualitas merupakan slogan yang tepat di gaungkan pada pemilihan umum raya mahasiswa yang digelar di setiap kampus.
Pemira merupakan pesta demokrasi dan merupakan proses rekruitmen kepemimpinan diantara mahasiswa yang selanjutnya akan memimpin lembaga organisasi intra kampus yang paling efektif.
Pemira merupak kontrak sosial , dimana sebelum proses pemilihan para bakal calon presidan mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa akan menyampaikan visi dan misinya melalui banyak proses salah satunya debat kandidat.
Debat kandidat atau kampanya yang menawarkan visi dan misi tersebut tentunya di harapkan dapat di dengar dan diketahui oleh seluruh mahasiswa yang akan memilih . Baik atau tidak , bagus atau jelek visi misi para bakal calon memberi penilaian tersendiri bagi mahasiwa sebagai pemilih.
Partisipasi aktif para mahasiswa pemilih pada hari pemungutan suara  dengan kehadiran serta memberika  hak pilih tentunya merupakan wujud kesadaran akan kewajiban namun lebih dari itu hadirnya pemilih mahasiswa di dalam bilik tempat pemungutan suara ( TPS) serta menentukan siapa yang akan dipilih dengan mencoblos salah satu bakal calon berdasarkan visi misi yang telah di ketahui maka dengan itu pula telah terjadi kontrak sosial
Menjadi seorang pemimpin mahasiswa tentunya tidaklah mudah karena hal ini bukan sekadar memenangkan kompetisi dengan memperebutkan suara terbanyak akan tetapi di harapkan menjadi penggerak pergerakan kampus
Memimpin organisasi mahasiswa di level perguruan tinggi sangat diharapkan oleh banyak mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa ke para petinggi perguruan tinggi agar fungsi dan tujuan perguruan tinggi terkait tercapai.