Selama hampir 6 bulan anak- anak kita atau murid-murid belajar dirumah dengan metode Seperti yang disampaikan oleh salah seorang wali murid, Fitri saat di temui di sela- sela mengantarkan tugas anaknya ke salah satu sekolah yang ada di Kota Langsa.
Metode belajar jarak jauh, di mana anak-anak belum bisa kembali ke sekolah dan belajar secara reguler. dan ini mungkin berlanjut paling tidak sampai satu semester atau lebih.
Dari fakta ini kemudian timbul beberapa pertanyaan dari orang tua terkait efektivitas pembelajaran online terutama bagi para orang tua yang memiliki lebih dari satu anak dengan jenjang pendidikan yang berbeda, apakah mungkin proses pembelajaran itu tanpa ikatan atau bagaimana peran orang tua dan guru saat belajar dirumah dengan cara membimbing menggunakan metode online.
Kebiasaan anak- anak belajar disekolah mau tidak mau akan merubah sikap anak dalam belajar dirumah ditambah beberapa kendala yang kerap muncul saat metode online dari rumah di terapkan.
"Keterbatasan perangkat dan sinyal menjadi permasalahan pertama ketika belajar dari rumah di mulai," ujar Fitri salah seorang wali murid yang anaknya sekolah di salah satu sekolah di Kota Langsa.
Menurutnya, waktu yang digunakan juga sangat singkat dan pelajaran dinilai sangat monoton dan membosankan.
Anak - anak yang terbiasa belajar dengan nyaman disekolah pastinya akan memilih cara belajar yang sama. begitupun saat belajar secara online yang mengharuskan guru untuk lebih kreatif sehingga  membuat pelajaran atau minimal yang disampaikan baik itu melalui video atau komunikasi via zoom menjadi menarik guna selanjutnya akan di minati atau bahkan akan  ditunggu pertemuan lanjutan oleh anak.
Faktanya lainnya bahwa pada proses belajar metode online ini sangat di tuntut kefokusan anak, di mana anak akan berhadapan dengan layar perangkat. Kemampuan dan kreativitas merupakan energi bagi seorang guru sehingga dapat di transfer kepada murid dan itu juga yang membuat anak-anak menjadi fokus .
Proses belajar online dari rumah ini akan efektif bila mana ada peran dan partisipasi orang tua didalam mentransfer knowledge kepada anak . Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapkah  orang tua mentransfer knowledge ke anak.
Mengembangkan kemampuan dan potensi anak itu membutuhkan ekonomi yang tinggi namun bisa dibantu kurangi dengan kemampuan tekhnis orang tua.
Rada, orang tua murid yang di jumpai saat disekolah mengumpulkan tugas sekolah anak mengatakan, tidak sedikit kita temui pada belajar online ini anak-anak menjadi tidak fokus disebabkan salah satunya terlalu lama memegang hp serta jenuh sehingga memerlukan peran orang tua dalam memahami karakteristik anak
"Apalagi saya yang mempunyai anak tiga orang yang bersekolah dengan jenjang yang berbeda sementara di waktu yang sama harus menerima wa group terkait tugas anak disekolah," ungkap orang tua murid lainnya saat berbincang di sekolah.
Setiap anak tentulah punya historis yang berbeda sehingga perlu jadwal yang berbeda pula.
Keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses belajar online dirumah, minimal dalam bentuk  monitoring dengan cara keterlibatan, fokus, konsisten dan menguatkan serta memberi solusi kepada anak.
Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H