Mohon tunggu...
Marida fitriani
Marida fitriani Mohon Tunggu... Dosen - Informatif ,edukatif & bermanfaat

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Si Penjual Minyak Gosok

28 Juli 2020   23:48 Diperbarui: 28 Juli 2020   23:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nek Basyariah si penjual minyak gosok (dok. pribadi)

 

Mengapa harus memaksakan diri bekerja di usia renta seperti itu ?????, apa yang dijual ? dan harus berjalan kaki tanpa peduli barang dagangannya laku !

" dimana ada niat pasti ada jalan ", kata- kata itu sepertinya tepat menggambarkan seorang perempuan yang sudah tergolong lansia berjalan sendirian dengan membawa tas yang sudah lusuh .

Basyariah , dia menyebut namanya. Seorang wanita tua dengan pakaian seadanya berjalan begitu bersemangat  sambil sesekali meneriakkan " minyak , minyak gosok " kepada siapa pun yang melintas di hadapannya.

Di usianya yang sudah renta, Basyariah (lahir jaman jepang saat ditanya berapa usianya) seorang nenek  warga Desa Tanjung Karang Kabupaten Aceh Tamiang ini masih semangat menjalani hidup.

Meski kondisi tubuh yang tidak segar lagi,  namun  baginya pantang meminta-minta dan mengemis demi mendapatkan uang. Dirinya lebih memilih berjualan minyak gosok .

Photo saat menawarkan minyak gosok (dok. pribadi)
Photo saat menawarkan minyak gosok (dok. pribadi)

Aktivitas nenek Basyariah berjualan minyak gosok yang umumnya digunakan sebagai minyak pijat / kusuk ini dilakukannya dengan menjajakannya ke seluruh pelosok- pelosok desa dengan berjalan kaki ataupun menggunakan ojek .

Sore itu, Senin (27/07/2020) dengan menggunakan angkutan umum , nek Basyariah melakukan perjalanan menuju Kota Langsa dan memulai aktivitas petualangannya dengan berjalan kaki menyusuri jalan dan singgah ke hampir setiap rumah yang ada.

Minyak gosok (dok. pribadi)
Minyak gosok (dok. pribadi)

Setiap hari ia menyiapkan daun sereh dan minyak kelapa sebagai bahan dasar minyak gosok dengan di tambah ramuan lainnya . Setelah dimasak dan di dinginkan minyak gosok tersebut di kemas kedalam botol dengan berbagai ukuran.

"Botol kecil lima ribu rupiah dan botol besar sepuluh ribu rupiah" . Bila sudah terkumpul 20 botol baru di bawa ke kampung untuk di jual  kata nek Basyariah.

Nek Basyariah mengaku membuat minyak gosok dari batang sereh dan minyak kelapa serta ramuan lainnya merupakan satu-satunya cara mendapatkan uang demi membeli beras dan kebutuhan hidup lainnya .

Usianya yang tidak muda lagi untuk bekerja dengan penghasilan besar sudah tidak mungkin apalagi tenaganya sudah tak seperti di kala muda.

Selain menjual minyak, nek Basyariah juga menawarkan kepada pembeli untuk di kusuk ." Saya juga pintar kusuk/ pijat dan biasa diberi uang seikhlasnya " kata nek Basyariah.

Setiap mempunyai uang dari hasil menjual minyak gosok,  langsung dibelanjakan untuk kebutuhan sehari - hari.

Semoga nek Basyariah terus di beri kesehatan sehingga dapat terus berjuang untuk kehidupannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun