Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi --- Pada Sabtu, 20 Juli 2024, mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR melaksanakan sosialisasi bertajuk "Perempuan Blambangan Dulu dan Sekarang: Pembekalan Kesiapan Berumah Tangga pada Perempuan Gen Z Desa Tembokrejo." Acara ini tidak hanya menghadirkan wawasan mengenai kesiapan berumah tangga, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan sejarah, yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi kehidupan berkeluarga dengan lebih baik.
Kesiapan Berumah Tangga dan Penurunan Stunting
Materi pertama, yang disampaikan oleh Febri dan Rafaela, mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR, memfokuskan pada "Kesiapan Berumah Tangga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting." Sosialisasi ini mencakup sepuluh dimensi kesiapan rumah tangga, mulai dari kesiapan usia, fisik, mental, finansial, moral, emosional, sosial, interpersonal, keterampilan hidup, hingga intelektual.
Dalam sesi ini dijelaskan pentingnya kesiapan usia dan fisik sebelum memasuki kehidupan berumah tangga, serta bagaimana kesiapan mental dan emosional dapat mempengaruhi dinamika keluarga. Pre-marital check-up, yang dibahas dalam sesi ini, juga diuraikan dengan jelas untuk menunjukkan bagaimana deteksi dini faktor risiko stunting dapat meminimalisir atau mencegah masalah kesehatan pada anak di masa depan. Ini penting mengingat angka stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Pra-pernikahan dan pra-konsepsi juga menjadi bagian dari materi, memberikan panduan praktis mengenai langkah-langkah yang perlu diambil sebelum memulai kehidupan berumah tangga, terutama dalam konteks kesehatan dan kesiapan mental.
Peran Ekonomi Perempuan dalam Keluarga
Materi kedua yang dibawakan oleh Rizki dan Haydar berfokus pada "Peran Perempuan sebagai Pengendali Ekonomi Keluarga." Pemateri menjelaskan konsep dasar investasi, serta pentingnya peran ekonomi perempuan dalam mengelola keuangan keluarga.Â
Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman tentang pengelolaan anggaran keluarga, termasuk cara mengatur pemasukan dan pengeluaran, merencanakan anggaran bulanan, serta menyisihkan dana darurat. Pemateri juga menyoroti berbagai jenis investasi yang dapat diambil, serta tantangan yang mungkin dihadapi, baik dari kendala sosial dan budaya maupun dalam mengelola waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Pentingnya kesiapan finansial sebagai salah satu dimensi kesiapan rumah tangga menjadi salah satu topik utama, menggarisbawahi bagaimana perencanaan keuangan yang baik dapat mempengaruhi stabilitas dan kesejahteraan keluarga.
Warisan dan Sejarah Perempuan Belambangan
Materi terakhir, yang disampaikan oleh Bayu Ari Wibowo, mengangkat topik "Warisan dan Sejarah Perempuan Belambangan: Menghargai Kontribusi Historis Perempuan dalam Masyarakat." Bayu memaparkan kepurbakalaan yang ada di Desa Tembokrejo, karakteristik perempuan Blambangan, serta bentuk pernikahan dalam kakawin, dengan gambaran pernikahan dan perempuan dalam relief dan arca.
Sesi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kontribusi historis perempuan Belambangan dalam masyarakat, serta mengapresiasi peran mereka dalam sejarah. Pengetahuan ini diharapkan dapat memperkuat rasa bangga dan identitas perempuan Blambangan di kalangan generasi muda, terutama bagi perempuan yang akan memasuki fase berumah tangga.
Sosialisasi ini tidak hanya berhasil menggabungkan berbagai aspek penting dalam kesiapan berumah tangga, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai kesehatan, ekonomi, dan sejarah. Peserta, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan di Desa Tembokrejo dengan rentang usia 13 - 28 tahun, mendapatkan wawasan yang komprehensif dan bermanfaat untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki kehidupan berkeluarga.
Bayu Ari Wibowo, selaku Kerani dan Edukator di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mengungkapkan kekagumannya atas pelaksanaan program ini. "Kalian hebat. Belum pernah ada acara seperti ini sebelumnya, acara yang mengangkat tentang perempuan dan menggabungkan bidang kesehatan, ekonomi dan sejarah," ujarnya.
Fathimah Zahro'ul Hidayah, ketua BBK 4 UNAIR Desa Tembokrejo, juga menyampaikan rasa syukurnya. "Alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar dan semoga kedepannya akan banyak agenda lagi seperti ini. Harapannya, masyarakat bisa sadar mengenai kesiapan sebelum menikah dan berkeluarga, serta lebih terbuka dan memiliki wawasan yang luas terkait dengan sejarah Blambangan," katanya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Generasi Z di Desa Tembokrejo akan lebih siap dan memahami berbagai aspek penting dalam kehidupan berkeluarga. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengintegrasikan kesehatan, ekonomi, dan sejarah dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H