Pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk individu, masyarakat, dan kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, generasi mendatang dapat dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia yang terus berkembang. Namun belakangan ini sedang ramai diperbincangkan tentang tingkat pengangguran yang tinggi dari lulusan sarjana. Hal ini didukung oleh fakta dari data yang dilansir oleh Badan pusat statistik bahwa pengangguran dari jenjang pendidikan sarjana pada Agustus 2023 meningkat menjadi 5.18% dari Agustus 2022 yaitu 4.80%.Â
Tingginya pengangguran lulusan sarjana bisa berasal dari banyak faktor diantaranya adalah :Â
1. Adanya ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja.
Beberapa kurikulum perguruan tinggi tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, menyebabkan kesenjangan keterampilan. Keterampilan lunak, seperti komunikasi, kreativitas, dan kerja sama, sering diabaikan. Padahal, keterampilan ini krusial dalam dunia kerja modern. Kurikulum juga cenderung terlalu teoritis, kurang memberikan pengalaman praktis, sehingga lulusan mungkin paham konsep secara teoritis namun kesulitan menerapkannya dalam situasi nyata.
2. Kurangnya Soft skillÂ
Mencakup keterampilan interpersonal, kemampuan komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan keterampilan lainnya yang tidak terkait langsung dengan pengetahuan teknis atau keahlian khusus. Jika seseorang memiliki kurangnya soft skill, mereka mungkin kesulitan beradaptasi di lingkungan kerja yang memerlukan interaksi dan kolaborasi. Kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, atau menangani konflik dapat membuat seseorang kurang diinginkan di pasar kerja.
3. Rendahnya Keinginan untuk Mencari Peluang
Individu yang kurang termotivasi untuk mencari peluang atau berinovasi mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan atau memajukan karier mereka. Rendahnya motivasi untuk meningkatkan keterampilan, mengeksplorasi peluang baru, atau berinvestasi dalam pengembangan diri dapat menyebabkan kekakuan dalam progresi karier.
Faktor diatas tidak akan menjadi masalah besar jika perguruan tinggi terus memastikan bahwa kurikulum pendidikan harus terus diperbarui, relevan, dan responsif terhadap perubahan di dunia kerja. Keterlibatan aktif dari pihak industri dan penting untuk mengembangkan soft skill, meningkatkan kesadaran diri, dan membuka diri terhadap pengembangan pribadi. Selain itu, memiliki sikap terbuka terhadap peluang baru, belajar dari pengalaman, dan berkolaborasi dengan orang lain dapat membantu meningkatkan kesiapan seseorang di pasar kerja yang kompetitif. Â
Meskipun memiliki gelar sarjana tidak menjamin pekerjaan,namun memiliki pendidikan tinggi dapat meningkatkan peluang dan memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan karir jangka panjang, sehingga setiap individu perlu melihat dari perspektif yang berbeda dimana tujuan melanjutkan pendidikan sarjana dan memiliki gelar sarjana itu bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan yang layak setelah mendapatkan gelar sarjana, namun kita bisa mencari jati diri kita dengan mengesplor dan bereksperimen. Disisi lain dari sarjana belum tentu mendapatkan pekerjaan, ada beberapa manfaat juga yang akan didapatkan oleh individu yang memilih untuk melanjutkan pendidikan sarjana yaitu :
1. Belajar dan TumbuhÂ
Belajar disini bukan hanya belajar tentang ilmunya saja namun kita dapat belajar tentang diri kita sendiri,belajar tanggung jawab,dan belajar tentang hidup. Penting bahwa kita tidak menjadi individu yang statis sehingga kita bisa bertumbuh dan menjadi versi dari diri kita yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Memiliki komunitas
Memiliki komunitas saat kuliah dapat merubah hidup kita karena dengan bertemu banyak orang, bergabung ke dalam organisasi-organisasi kampus dapat membuat kita melihat dan berpikir tentang sesuatu dengan cara pandang yang berbeda.
3. Memperluas koneksi dalam dunia profesional
Semua orang dari berbagai jenjang pendidikan mugkin punya kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan namun tentunya dengan melanjutkan kuliah maka tentu lingkungan dan koneksi berbeda otomatis jika saat kuliah kita memiliki koneksi yang lebih luas dan baik dengan dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda juga dan lebih ahli dibidangnya tentu membuka kesempatan yang lebih luas.
Kesimpulan
pendidikan sarjana memiliki peran kunci dalam membentuk individu dan memberikan manfaat yang melampaui aspek sekadar mendapatkan pekerjaan. Data menunjukkan bahwa meskipun banyak orang mengejar pendidikan tinggi, tingkat pengangguran lulusan sarjana tetap menjadi isu yang perlu diatasi. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab tingginya tingkat pengangguran lulusan sarjana antara lain ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja, kurangnya pengembangan soft skill, rendahnya motivasi untuk mencari peluang. Namun, mendapatkan gelar sarjana juga membawa manfaat seperti peluang untuk belajar dan tumbuh sebagai individu, memiliki komunitas yang mendukung, dan memperluas koneksi dalam dunia profesional. Melalui pendidikan sarjana, seseorang dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam, membangun hubungan yang berarti, dan meningkatkan kesiapan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Oleh : Maria Yosefina Monika Sandar
Mahasiswa pascasarjana Ilmu Manajemen- Universitas Pendidikan Ganesha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H