Tidak semua siswa melakukan role play beberapa siswa juga dipilih sebagai pengamat. Dengan mengamati drama, siswa dapat memahami profesi yang belum ia kenal sebelumnya.
4. Mendekorasi panggung
Tahapan ini perlu dilakukan apabila drama dipentaskan secara besar. Apabila hanya digunakan sebagai media pembelajaran maka tidak perlu menggunakan dekorasi panggung. Dekorasi panggung dibuat dengan tujuan untuk menghidupkan suasana pementasan sehingga seolah -- olah sama seperti dunia nyata.
5. Memainkan peran
Setelah semua persiapan selesai maka tiba saatnya untuk mengajak siswa memainkan perannya. Terkadang dalam pememtasan siswa dapat membuat kesalahan seperti lupa naskah maupun hal serupa maka dari itu guru harus selalu mendampingi siswa.
6. Diskusi dan evaluasi
Tahapan ini siswa diajak untuk berdiskusi mengenai profesi yang telah dipelajari melalui role play. Selain itu guru juga mengjak siswa untuk dapat menghubungkan pementasan drama tadi dengan yang ada di dunia nyata.
Nah, dengan metode role play yang sudah dibahas di atas, maka siswa akan lebih mudah belajar mengenal prefesi dengan cara yang menyenangkan.
Referensi :
Afri Naldi, Reval Oktaviandry, dan Gusmaneli Gusmaneli. (2024). Model Pembelajaran Role Playing dalam Meningkatkan Fokus Peserta Didik. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI) Vol. 2, No.2 Mei 2024, 133 - 140.
Suhendra, M. (2024, Juni 2). Lebih dari Sekedar Bermain: Manfaat Luar Biasa Role Play untuk Tumbuh Kembang Anak, Yuk simak! Retrieved from Harian9.com: https://www.harian9.com/life-style/52408915/lebih-dari-sekedar-bermain-manfaat-luar-biasa-role-play-untuk-tumbuh-kembang-anak-yuk-simak