Mohon tunggu...
Maria Wona
Maria Wona Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Riung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Onani Tubuh Negeri

20 Desember 2020   07:43 Diperbarui: 20 Desember 2020   08:05 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Marilah Sayangku..

Mari kita menari di atas ranjang

Yang menyimpan misteri penuh abu

Ketika kau bersanding padaku 

Kau akan tahu siapa aku dan deritaku

Marilah Sayangku..

Mari masuk ke dalam diriku

Tubuh yang penuh goresan 

Dari angkuhnya birokrasi

Dan kejamnya struktur

Kau akan tahu Sayangku..

Ketika payudaraku dipaksa

Memeras air susu untuk orang kecil

Orang-orang serakah menghujam

Lalu mencakar kesucian surgaku

Aku masih setia meminang kehidupan

Agar tetap ada dan berkelanjutan

Nyatanya aku terjerat dalam kungkungan

Yang penuh amarah dan keegoisan

Anak-anakku menangis dalam kepolosan

Sayangku..

Sekalipun kau meronta ingin menjarah tubuhku

Kau akan memerahkan bibirku dengan gincu

Lalu kau melumatnya dengan paksa tanpa malu

Aku masih terlalu lemah untuk menghalu

Kau masih merajai atas diriku yang lesu

Kau tahu sayangku..

Setelah pulang dari mimpi-mimpi basahmu

Barangkali kau akan mengerti tentang manisnya janji

Menggugah darah menuju setiap ruas nadi

Justru mengubah nyata yang mengharu biru

Lantas mengubah semua berpaling kepada nafsu

Kau tahu Sayangku...

Apa artinya cinta yang dibelai lembut

Ketika menghargai adalah sebuah pemujaan

Atas karsa dan rasa cinta yang ilahiah

Kau akan mengerti dengan rasa yang tabah

Dan sadar bahwa semua butuh kasih sayang

Hujamkanlah tubuhku dengan seribu diksi

Kenakanlah aku dengan jubah literasi

Dan mahkotalah aku dengan kelembutan dan kasih

Jangan kau hancurkan aku di atas nafsu

Sebab aku akan mengandung anak kata

Yang selalu melahirkan karsa di seribu masa

Dan menjadikannya sejarah dan cerita

Anak-anak kita akan bernyanyi ria

Jangan kau bunuh ratusan asa

Yang tertanam di mata anak-anak

Bahwa mereka mempunyai hak-hak

Untuk menjaga dan mengelola

Jangan kau bungkam tubuh ini

Tubuh yang terbuat dari tanah janji

Yang menyimpan seribu mimpi

Tertanam erat di naluri anak negeri

Riung, 1 Juli 2020

Maria Wona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun