Hapus air matamu dan tataplah setiap mata
Yang berdiri condong menatap wajahmu
Karena yang tersirat hanyalah bahasa tubuh
Yang menolak bahkan menerima kebijakan semu
Perihal lima oktober dalam ingatan
Membuka jalan pada seribu perjuangan
Menolak lupa dengan geram atas air mata
Sebelum seluruh rakyat berduka atas luka
Puanku...
Kita telah berkali-kali mengangkangi buku-buku
Yang berbaris rapi di perpustakaan sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!