Puan,...
Tak ada yang pantas untuk ditangisi
Ketika keringat tubuh dan darah terus mengalir
Membasahi ruas nadi dan jalanan kota
Yang memilih bisu dan berdiam menjadi saksi
Mari kita buka dada bersama Puanku
Disana ada puisi yang paling riak berteriak
Mengalir dan menyatu dalam darah yang mahal
Ketika suara-suara berkerak terus dikerah
Untuk keadilan dan kemanusiaan rakyat
Puanku,...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!