Kelima, menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Perawat perlu memiliki kehidupan sosial dan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman. Mengambil cuti secara teratur dan menghindari bekerja berlebihan juga sangat dianjurkan. Keenam, melakukan aktivitas relaksasi dan rekreasi. Perawat perlu meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menghilangkan stres seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik. Dengan melakukan aktivitas relaksasi dan rekreasi secara teratur, perawat dapat mengurangi tekanan kerja dan memulihkan energi yang telah terkuras. Ketujuh, mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan. Perawat perlu terus belajar dan mengikuti pelatihan yang relevan dengan pekerjaan mereka. Dengan meningkatkan keterampilan, perawat dapat lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas dan mengurangi beban kerja. Dengan mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan, perawat dapat memperluas wawasan dan meningkatkan motivasi dalam bekerja.
Work overload dalam profesi perawat memiliki dampak yang signifikan, terutama dalam memicu efek burnout yang dapat mengancam kesejahteraan mental dan fisik perawat. Burnout dapat mengarah pada penurunan kualitas pelayanan, risiko kesalahan medis, dan masalah kesehatan individu. Ancaman burnout ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingginya angka turnover dalam profesi perawat, yang pada akhirnya menyebabkan kekurangan tenaga kerja dan mempengaruhi ketersediaan perawatan yang berkualitas. Oleh karena itu, penanganan beban kerja yang berlebihan dan perhatian terhadap kesejahteraan mental perawat menjadi krusial untuk mempertahankan stabilitas tenaga kerja dan kualitas layanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Astria Primadhani, & Ahmad Rizki Sridadi. (2020, October 30). Pengaruh Work Overload terhadap Nurse Performance dengan Burnout sebagai Variabel Intervening di Rumah... ResearchGate; Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. https://www.researchgate.net/publication/346519262_Pengaruh_Work_Overload_terhadap_Nurse_Performance_dengan_Burnout_sebagai_Variabel_Intervening_di_Rumah_Sakit_X_Surabaya
Chiara Dall’Ora, Ball, J., Reinius, M., & Griffiths, P. (2020). Burnout in nursing: a theoretical review. Human Resources for Health, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12960-020-00469-9
Christina, V. (2023). Turnover Intention pada Perawat dan Hubungannya dengan Perceived Employability dan Role Ambiguity. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 7(2), 86–86. https://doi.org/10.20961/jip.v7i2.60735
Edú-Valsania, S., LaguÃa, A., & Antonio, J. (2022). Burnout: A Review of Theory and Measurement. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(3), 1780–1780. https://doi.org/10.3390/ijerph19031780
Farinaz Havaei, MacPhee, M., & V. Susan Dahinten. (2015). RNs and LPNs: emotional exhaustion and intention to leave. Journal of Nursing Management, 24(3), 393–399. https://doi.org/10.1111/jonm.12334
Jourdain, G., & Chênevert, D. (2010). Job demands–resources, burnout and intention to leave the nursing profession: A questionnaire survey. International Journal of Nursing Studies, 47(6), 709–722. https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2009.11.007
Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (2001). Job Burnout. Annual Review of Psychology, 52(1), 397–422. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.52.1.397
‌Pascale Carayon, & Gurses, A. P. (2008, April). Nursing Workload and Patient Safety—A Human Factors Engineering Perspective. Nih.gov; Agency for Healthcare Research and Quality (US). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2657/#