Guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa, yang dimana guru mampu mendidik dan memberikan ilmu pada anak didiknya itu sendiri.Dan menjadi seorang guru adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia, sayapun berkeinginan untuk menjadi seorang guru terutama menjadi guru sosiologi. Karena selain saya menyukai pelajaran sosiologi, guru pendidikan sosiologi di indonesia juga masih kurang, sehingga peluang menjadi guru sosiologi sangat besar.
Apalagi saat ini masih banyak guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan sosiologi bukan berlatar belakang dari pendidikan sosiologi itu sendiri. Seperti halnya guru sosiologi di sekolah saya dulu, guru yang mengajar pendidikan sosiologi guru yang berlatar belakang sarjana hukum. Dan setelah guru itu dipindahkan guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi adalah guru mata pelajaran sejarah dan pada les sore guru yang mengajar sosiologi adalah guru mata pelajaran bahasa indonesia. Disini ada guru yang mengajar dengan hanya berpatokan dengan buku dan selalu memberikan tugas, ada juga guru yang mengajar seperti banyak cerita dan ceramah.
Hal tersebut dapat merugikan pendidik, karena metode dan pemahaman guru pembelajaran yang digunakan setiap guru tentunya berbeda dalam menjelaskan dan memberi materi kepada siswanya , kami juga merasa bingung karena hanya inti pokok yang dijelaskan dari pelajaran sosiologi tersebut, sehingga proses belajar mengajar tidak lancar akan berpengaruh besar kepada peserta didik. Sedikit tidaknya banyak murid yang kurang paham dalam proses belajarmengajar tersebut, sehingga dalam memperoleh pengetahuan tentang pelajaran masih kurang.
Untuk itu dengan adanya prodi pendidikan sosiologi yang dibaru ini yang dibuka di UNIVERSITAS MATARAM FKIP, saya sebagai angkatan pertama berharap bisa menjadi sarjana pendidikan sosiologi yang mampu ngengatasi problema-problema yang ada di sekitar wilayah NTB dan tentunya di KSB di SMA 1 jereweh yang belum memiliki guru sosiologi yang hanya memanfaatkan guru-guru honor, yang bukan lulusan pendidikan sosiologi.
Jika saya melihat guru guru saya ketika masa SMA saya sangat sedih sekali karena banyak guru saya yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan sosiologi. Ada yang berasal dari hukum sejarah dan bahasa indonesia yang mengajr sosiologi, saya berharap semoga saya bisa mengggantikan guru saya tersebut agar guru sosiologi di SMA saya sesuai dengan latar belakang lulusannya. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H