Mohon tunggu...
Maria AnnaTeguh Lestari
Maria AnnaTeguh Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga berkreasi dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu Rumah Tangga dari Dapur Mendukung Energi untuk Lingkungan Hidup dan Kemajuan Indonesia

27 Januari 2024   19:28 Diperbarui: 27 Januari 2024   22:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku seorang ibu Rumah Tangga ,aku berusaha menjaga Lingkungan dari  Limbah limbah Domestiku...Limbah dapur dan Rumah tanggaku dengan berbagai cara dan dengan segala keterbatasanku .

Aku berupaya walau sedikit bisa memberikan dukungan untuk bumiku ini.

Limbah domestik di rumah kita itu cukup banyak,kalau kita tidak bijaksana mengolah atau mengurangi dampaknya untuk lingkungan kita ,terus siapa lagi yang akan menjaga bumi kita ini.

Setiap kita bangun tidur ,ibu ibu pasti akan ke dapur untuk beraktifitas,mencuci dan membersihkan rumah .

Yang aku lakukan saat memulai aktifitas didapur adalah memasak.

Saat memasak pasti banyak sampah sayur dan plastik pembungkus.kita bisa pisahkan antara sampah sayur dan sampah plastik itu ,sehingga mudah untuk pendaur ulang nya .

Saat mencuci sayuran,air cucian biasanya saya tampung lagi ,bisa untuk menyiram tanaman di depan rumah dan halaman ,begitu juga air cucian beras,air cucian daging ,jadi tidak dibuang begitu saja ke pembuangan air.Biar tanah dalam pot atau halaman menampungnya dan memberi kesegaran pada tanaman atau bunga bunga kita.ini sudah menjadi kebiasaan .

Mungkin ini kelihatan sepele tapi biarlah air tidak terbuang sia sia ke pembuangan air atau got.

Begitu juga saat mencuci pakaian,ya memang pakai detergen,tapi untuk menguranginya saya bisa pakai air sisa cucian untuk membersihkan lantai kamar mandi dal lain lain sehingga tidak perlu menggunakan detergen atau larutan pembersih baru untuk kegiatan ini .ya mungkin cuma sedikit mengurangi tapi lumayan juga untuk berhemat.

Ibu Rumah tangga harus pintar pintar berhemat,juga dari pemilahan sampahkita bisa sedikit pemasukan ,bila kita pisahkan botol botol bekas sisa pakai di suatu tempat dengan rapi,setelah banyak kita serahkan kepada pengepul untuk didaur ulang dan biasanya ada nilai rupiah yang kita terima.lumayan daripada berserakan di tanah karena dibuang begitu saja akan merusak komposisi tanah dan bumi kita,karena plastik sulit diurai.

Saya sebagai ibu rumah tangga dengan keterbatasan saya selalu berusaha menjaga lingkungan yang saya cintai ini .Saya senang menanam bunga atau apapun di teras dan halaman,saya jaga dan usahakan bisa tumbuh subur dan indah.

Dengan banyaknya tanaman di sekitar kita ,stok oksigen dan udara bersih akan terjaga ketersediaannya,energi lingkungan akan terjaga baik.

Hiburan kami ibu ibu di rumah adalah memandang alam sekitar ,halaman kita yang indah dan hijau menyejukkan.

Rumah yang hijau dan asri kami harapkan bisa berkontribusi untuk bumi ini dan kelestariannya.Tidak harus punya halaman yang luas yang penting rumah kita terisa tanaman yang tertata dan sedap di pandang mata.

Nanti saat keluarga berkumpul ,udara segar terasa dari halaman yang penuh tanaman ,bersih dan asri.

Sampah keluarga harus disiasati secara bijaksana supaya tidak mengganggu kelestarian alam.

Memang rumah kita cuma bagian terkecil Dari lingkungan bumi yang besar,tapi kalau kita bersama sama memulai peduli dari rumah kita saya percaya Lingkungan bumi ini akan Lestari.

Mungkin cara berpikir saya yang tertuang dalam tulisan ini sebagai ibu rumah tangga cuma sederhana ,tapi saya berharap apa yang saya ceritakan bisa sedikit bermanfaat dan bisa jadi sebuah ide untuk ibu ibu sebangsa dan setanah air bergerak dari rumah untuk kelestarian alam yang kita cintai ini.

Di sini kita hidup,di sini kita berpijak,sebaiknya kita mensyukurinya sebagai anugrah Tuhan dengan berupaya apapun yang terbaik untuk bumi ini .

Saya Cinta alam ini,saya cinta bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun